Kerumunan semakin riuh ketika Yesus jatuh untuk ketiga kalinya. Lucifer melangkah mendekat, berharap mendengar keluhan atau penyesalan. Namun yang ia dengar hanyalah bisikan doa yang nyaris tak terdengar.
Mikael mendekat, berdiri di sisi-Nya yang rapuh namun teguh. "Kita hampir tiba, Tuhanku," ucapnya dalam hati, meski tahu Sang Putra tak memerlukan kata-kata untuk mengerti.
Lucifer menatap bukit Golgota di kejauhan, lalu menoleh pada Mikael dengan senyum dingin. "Kita lihat siapa yang tertawa terakhir di sana."
Mikael menatap balik. "Bukan kau."
Dan salib terus bergerak maju, langkah demi langkah, sayap dan bayang-bayang mengikuti, sampai segalanya terhenti di puncak bukit itu.
Bersambung ...
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI