Mohon tunggu...
Vinsensius SFil MM
Vinsensius SFil MM Mohon Tunggu... Dosen

Suka membaca dan menulis yang bermanfaat bagi kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Ketika Surga Menahan Nafas

2 Agustus 2025   11:58 Diperbarui: 2 Agustus 2025   11:58 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://kupang.tribunnews.com/2022/10/07/renungan-harian-katolik-jumat-7-oktober-2022-tekun-dalam-doa

Episode sebelumnya: Penjaga Cahaya di Tengah Bayang 

Langit ketujuh memancarkan cahaya yang lebih dalam daripada fajar. Mikhael berdiri di tepi altar surgawi, tatapannya menembus ruang dan waktu. Di hadapannya, kilasan sejarah manusia mengalir seperti sungai emas yang menurun dari takhta Tritunggal Mahakudus.

Ada bisik-bisik kekudusan di antara para malaikat: saatnya telah tiba. Janji yang dinantikan sejak Kejatuhan pertama akan segera digenapi — tetapi bukan oleh kuasa, melainkan kerendahan hati. Dan bukan dari takhta kerajaan, melainkan dari rahim seorang perawan kecil di Nazaret.

Gabriel, sang pembawa kabar, berdiri di sisi Mikhael. Jubah cahayanya menyala, seolah seluruh kehendak ilahi bergetar dalam tubuh roh murninya.

“Apakah engkau siap?” tanya Mikhael, bukan karena ia meragukan Gabriel, tapi karena ia tahu: kabar ini akan memisahkan terang dan gelap lebih dalam dari sebelumnya.

Gabriel hanya menunduk.

“Aku tidak akan membawa diriku. Aku hanya membawa sabda-Nya.”

Dan ia pun diutus.

Di balik bayang-bayang kosmos, kekuatan lain juga bergerak.

Di alam kegelapan, di luar batas dunia materi, Lucifer mengamati. Ia bukan lagi ciptaan yang bercahaya, melainkan bayang dari cahaya yang ditolaknya. Wajahnya tak lagi bercahaya, namun sorot matanya masih menyimpan keindahan yang terluka dan kebencian yang mendalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun