Maka, mari kita hening sejenak. Kosongkan cangkir. Rangkul kembali kerendahan hati. Belajar mendengar, bahkan dari yang kecil dan hina. Karena secangkir ilmu paham bukan sekadar soal tahu, melainkan soal bagaimana kita terus membuka diri untuk disentuh oleh kebenaran sekecil apa pun bentuknya.
Biarlah kita menjadi pengembara abadi dalam samudra ilmu, yang tidak pernah bangga karena tahu, tetapi selalu bersyukur karena diberi kesempatan untuk terus memahami.
“Pemahaman sejati baru dimulai ketika ego berakhir.
Ende, 24 Juli 2025
Oleh: Vinsensius Jeradu
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI