Mohon tunggu...
Vindi Fitriana
Vindi Fitriana Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

Saya menyukai dunia kepenulisan. Berkarya tanpa batas. Website: www.tatakatagrafika.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Prespektif terhadap Pemberian Pekerjaan Rumah (PR) untuk Siswa

4 November 2022   19:52 Diperbarui: 4 November 2022   19:56 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Bagi sebagian siswa yang memiliki kapasitas terbatas pasti akan mengeluh saat guru memberikan PR atau Pekerjaan Rumah. Tapi tidak menutup kemungkinan bagi yang berprestasi. Hal ini disebabkan oleh tingkat kejenuhan yang dialami oleh para siswa atau bisa jadi dianggap memberatkan. Mengapa memberatkan bagi mereka? Karena mereka telah menempuh pembelajaran di sekolah ditambah harus ada PR.

Saat saya menginjak bangku SD, SMP dan SMA hampir setiap hari saya mendapatkan PR dari para guru. Bahkan dalam sehari bisa sebanyak dua atau tiga PR yang diberikan untuk masing-masing mata pelajaran yang berbeda. Jujur saya merasakan hari-hari itu terasa berat untuk menyelesaikan semua PR yang diberikan oleh guru.

Pernah beberapa kali saya merasakan kesulitan yang akhirnya membuat saya terasa berat hingga mengerjakan sendiri dengan asal-asal an. Asal dikerjakan, untuk urusan benar atau salahnya nanti saat guru sudah mengoreksinya. Atau keesokaan harinya saya mencontoh pekerjaan rumah PR milik teman saya. 

Jika saya mendiamkan PR tersebut, maka guru akan memberikan sanksi yang bervariatif, sesuai dengan karakter guru masing-masing. Ada yang menyuruh mengerjakan PR di luar ruangan kelas, berdiri di depan kelas saat mata pelajaran tersebut selesai atau membuat salinan PR sebanyak beberapa kali di buku. Tapi adakalanya juga saya sangat bersemangat dan tepat waktu dalam mengerjakan PR.

Siswa perlu diberikan PR tetapi tidak harus diberikan setiap hari, mengingat siswa juga  memiliki kapasitas terbatas. Apalagi siswa juga sudah mendapatkan materi pelajaran selama proses pembelajaran berlangsung di sekolah. Yang lebih penting adalah bagaimana siswa dapat menyerap setiap materi pelajaran yang diberikan oleh para guru dan sebagai bekal untuk masa depannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun