Mohon tunggu...
Muhammad Arlek
Muhammad Arlek Mohon Tunggu... Penulis - ¬ Menulis untuk berbagi ¬

Suka mengamati kota. Sedang bekerja di bidang Tata Ruang. Pernah mengikuti kuliah di Arsitektur UI pada 2011.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Solusi Arsitektur terhadap Mahalnya Harga Rumah

12 Maret 2024   10:17 Diperbarui: 13 Maret 2024   15:40 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Hunian di Perkotaan. Sumber: Pixabay

Pada hari Rabu tanggal 6 Maret 2024, saya berkesempatan untuk menghadiri seminar IAI (Ikatan Arsitek Indonesia) tentang hunian. Menurut KBBI, hunian adalah tempat tinggal yang dihuni atau biasa disebut rumah.

Acara tersebut dihadiri oleh para pakar di bidangnya. Masalah yang dibahas yaitu mengenai solusi terhadap hunian di perkotaan. Saya merasa sangat antusias karena ini merupakan topik yang menjadi perhatian saya belakangan ini. 

Saya berangkat dari kantor pada pukul 09.00 setelah mendapat izin dari atasan. Karena telat, saya hanya bisa mendengarkan tiga pembicara. Selebihnya saya menyimak dari slide materi yang dibagikan melalui google drive.

Para pembicara itu adalah Bang Andesh Tomo dari Rujak (Ruang Jakarta), Pak Joko Adianto dari Universitas Indonesia, dan Ibu Tona Hutauruk dari JIC (Jakarta Investment Center) DPMPTSP. Adapun pemaparan dari JPI (Jakarta Property Institute) dan Dinas Perumahan, saya simak melalui slide materi. Berikut pemaparannya.

Ibu Wendy Harjanto dari JPI memaparkan kondisi masyarakat kelas menengah (middle class) yang kehilangan akses terhadap hunian terjangkau (affordable housing). Salah satu penyebabnya yaitu harga properti yang terlampau tinggi di kota.

Karena tidak dapat dipungkiri fenomena yang terjadi saat ini yaitu, harga rumah murah yang tersedia terletak jauh dari pusat kota, sehingga memerlukan waktu tempuh yang cukup lama dari rumah ke kantor.

Maka dari itu perlu diupayakan ketersediaan hunian yang terjangkau bagi masyarakat kelas menengah di kota. Baik dari segi pembiayaan, jarak tempuh, kenyamanan, serta fasilitas yang tersedia di sekitar perumahan. Demikian pemaparan dari pembicara pertama.

Pemaparan berikutnya yaitu berasal dari Dinas Perumahan DKI Jakarta. Pemprov DKI banyak melakukan upaya perbaikan pemukiman melalui program CAP (Community Action Plan). Sasarannya yaitu pemukiman kumuh yang tersebar di beberapa titik di Jakarta.

Pemprov DKI juga menyediakan hunian untuk masyarakat melalui program Rusunawa (Rumah Susun Sederhana Sewa) dan Rusunami (Rumah Susun Sederhana Milik). Rusunawa diperuntukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah, sedangkan rusunami bagi yang sudah memiliki daya beli. Demikian pemaparan dari slide materi yang diperoleh.

Saya baru tiba sekitar pukul 10.00 saat sedang istirahat sejenak (break). Lalu saya baru bisa menyimak pembicara berikutnya secara langsung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun