Mohon tunggu...
Vincent Milano
Vincent Milano Mohon Tunggu... Ilmuwan - Mahasiswa

Seorang Wibu yang suka Berpikir Aneh...

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Tumbuhan Lebih Panjang Umur dari Hewan?

25 Agustus 2017   22:05 Diperbarui: 26 Agustus 2017   00:31 2420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sel hewan dan sel tumbuhan Souce : Markijar.com

Pernahkah terpikir dalam benak kalian, bahwa sebenarnya sel tumbuhan atau sel hewankah yang berumur lebih tua. Sebenarnya jawabannya ada di dalam sel itu sendiri. Dan saya berpikir bahwa sel tumbuhan hidup lebih lama dari sel hewan. 

Kok bisa???. Sebenarnya banyak sekali tumbuhan yang telah berumur ribuan tahun. Sebagai contohnya adalah Pinus longaeva yang telah berumur 5000 tahun. Dan juga tidak sedikit pohon-pohon yang diameter batangnya bisa melebihi 10 meter. Diameter yang sangat besar itu tentunya disesuaikan dengan umur dari tanaman tersebut. Mengapa?, karena hal ini dipengaruhi oleh lingkar tahun tumbuhan. Semakin tua tumbuhan itu, maka lingkar tahunnya semakin banyak, dan diameter pohon akan semakin panjang.

Pohon pinus longaeva yang telah berumur 5000 tahun Source : Detik.com
Pohon pinus longaeva yang telah berumur 5000 tahun Source : Detik.com
Bersumber dari liputan 6, Hewan-hewan berumur tidak lebih dari 1000 tahun. Paus tertua hanya berumur kurang lebih 400 tahun. Selain itu ada juga seekor kerang yang bernama Ming, yang dapat mencapai umur 507 tahun, dan saat ini merupakan hewan tertua di dunia. Di samping itu, ada juga yang berjangka hidup sangat pendek. Dikutip dari science.idntimes.com, Seekor lalat hanya berusia 4 minggu, sedangkan capung hanya berumur 4-6 bulan, dibalik itu, semut penjantan hanya berusia 2 minggu. Dan juga yang terakhir, ada yang hanya berumur 24 jam, alias hanya satu hari, bahkan kurang. Ia adalah lalat capung yang berani beda.

Lalat capung yang hanya berumur 24 jam Source : science.idntimes.com
Lalat capung yang hanya berumur 24 jam Source : science.idntimes.com
Lalu kenapa Tumbuhan bisa hidup mencapai 5000 tahun sedangkan hewan hanya maksimal berumur 507 tahun, bahkan ada yang hanya hidup 24 jam. Ini penjelasannya.

Pertama-tama, sel itu merupakan bagian terkecil dari segi struktural dan fungsional dalam sebuah benda mati ataupun mahluk hidup. Kumpulan sel yang memiliki fungsi yang sama bersatu menjadi jaringan, kumpulan jaringan-jaringan itu disebut sebagai organ, kumpulan organ-organ disebut sebagai sistem organ, dan sekumpulan sistem organ akan membentuk organisme.

Penemuan sel tidak dapat dipisahkan dengan penemuan mikroskop. Berdasarkan sumber zona siswa.com, mikroskop ditemukan oleh A. Leeuwenhoek. Tidak lama kemudian, seorang ilmuan inggris pada pertengahan abad ke 18, Robert Hooke, menjadi orang pertama yang melihat rongga-rongga di sel gabus milik tumbuhan. Dia menamai ruang kecil ini Cella atau sel. Penemuan oleh Robert Hooke ini, memancing para ilmuan lain untuk mengamati sel ini.


Schleiden (1804-1881) dan T. Schwann (1810-1882), ikut tertarik dengan penemuan ini. Schleiden meneliti tumbuhan, sedangkan Schwaan meneliti hewan. Dan rupa-rupanya, mereka menemukan bahwa sel adalah struktur terkecil dari tumbuhan dan hewan. Maka, mereka menyimpulkan bahwa struktur terecil hewan dan tumbuhan adalah sel.

Robert Brown, pada tahun 1831, dia mengamati struktur sel pada jaringan tanaman anggrek, dan dia melihat ada benda kecil yang terapung di sel. 'itu' diberi nama inti sel ( Nukleus ). Dan setelah dianalisa lebih jauh, rupanya inti sel itu selalu ada di dalam sel hidup, karena dia bertugas utuk mengatur segala sesuatu yang terjadi di dalam sel. Tanpa 'itu', maka sel tidak akan hidup

Felix Durjadin dan Johannes Purkinye, pada tahun 1835, setelah mengamati struktur sel, Felix Durjadin dan Johannes Purkinye menemukan adanya  suatu cairan di dalam sel, dsn kemudian cairan terebut diberi nama protoplasma.

Max Schultze (1825-1874), Dia menegaskan bahwa protoplasma adalah keberadaan dasar-dasar fisik kehidupan. Protoplasma merupakan cairan tempat terjadinya proses kehidupan. Berdasarkan pendapat beberapa ahli biologi tersebut, akhirnya mereka melahirkan beberapa teori teori sel antara lain:

  • sel merupakan unit struktural makhluk hidup
  • sel merupakan unit fungsional makhluk hidup
  • sel merupakan unit reproduksi makhluk hidup
  • sel merupakan unit hereditas.

Daripada kita hanya terngiang-ngiang dengan sejarah masa lalu, mari kita masuk ke pembahasan tentang materi kita.

Bersumber pada Wikipedia.org, Sel Tumbuhan adalah sel yang berada di tumbuhan. Ada beberapa hal yang membedakan sel tumbuhan dan sel-sel lainnya, yaitu:

  • Sel Tumbuhan memiliki vakuola yang besar (dikelilingi membran, disebut tonoplas, yang menjaga turgor sel dan mengontrol pergerakan molekul di antara sitosol dan getah.
  • Dinding sel tumbuhan tersusun atas selulosa dan protein, dalam banyak kasus lignin, dan disimpan oleh protoplasma di luar membran sel. Hal ini berbeda dengan dinding sel fungi, yang dibuat dari kitin, dan sel prokariotik, yang dibuat dari peptidoglikan.
  • Memiliki plasmodesmata, merupakan pori-pori penghubung pada dinding sel tumbuhan yang memungkinkan setiap sel tumbuhan berkomunikasi dengan sel berdekatan lainnya. Hal ini berbeda dengan sel Fungi yang menggunakan jaringan Hifa untuk berkomunikasi.
  • Plastida, terutama kloroplas yang hanya dimiliki oleh sel tumbuhan. Mengandung klorofil, sebuah pigmen yang memberikan warna hijau bagi tumbuhan dan juga memungkinkan terjadinya fotosintesis pada bagian daun.
  • Kelompok tumbuhan tidak memiliki flagella (termasuk konifer dan tumbuhan berbunga) juga tidak memiliki sentriol yang hanya terdapat di sel hewan.

Dari pada kepanjangan langsung aja ke beberapa bagian-bagian sel tumbuhan.

  • Dinding sel

Beberapa hal yang menyebabkan sel tumbuhan berumur lebih lama dari sel hewan, salah satunya adalah sel tumbuhan memiliki perlindungan tambahan oleh dinding sel. Dinding sel ini memang menyebabkan sel tumbuhan tidak dapat bergerak dan tidak dapat berkembang bebas seperti sel hewan. Namun, dibalik sisi negatif pasti ada sisi positifnya, dinding sel ini dapat memberikan dukungan, perlindungan dan filter bagi sel tumbuhan itu sendiri baik dari dalam maupun dari luar. Dan juga dinding sel ini dapat mencegah air yang berlebihan masuk ke dalam sel, supaya selnya gak pecah.

Dinding sel pada tumbuhan ini  tersusun atas polimer karbohidrat pektin, selulosa, hemiselulosa, dan lignin sebagai penyusun penting dari dinding sel tumbuhan. Fungsi dinding sel adalah untuk memberi bentuk kepada sel tumbuhan, melindungi bagian dalam sel tumbuhan dari pengaruh lingkungan dan menjaga sel tumbuhan agar tidak pecah akibat masuknya air secara berlebihan.

  • Vakuola

Hal lainnya yang menyebabkan sel tumbuhan berumur lebih lama dari sel hewan adalah karena vakuola milik sel tumbuhan lebih besar dari sel hewan yang vakuolanya kecil atau mungkin tidak ada.

Vakuola merupakan sebuah ruang dalam sel yang berisi cairan, yang berupa rongga yang diselaputi membran (tonoplas). Cairan ini adalah cairan yang berisi air dan di dalamnya terlarut zat seperti enzim, lipid, alkaloid, garam mineral, asam, dan basa, dan zat-zat alinnya. Selain itu, Vakuola juga berisi asam organik, asam amino, glukosa (zat gula), dan gas. Vakuola itu dapat ditemukan pada semua sel tumbuhan namun tidak selalu ada pada sel hewan , kecuali pada hewan uniseluler tingkat rendah dan teman-temannya.

Vakuola dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu vakuola kontraktil dan juga vakuola nonkontraktil (vakuola makanan). Vakuola kontraktil berfungsi sebagai osmoregulator yaitu pengatur nilai osmotik sel atau ekskresi pada sel-sel tumbuhan. Vakuola nonkontraktil berfungsi untuk mencerna/mengkonsumsi makanan dan mengedarkan hasil makanan pada sel tumbuhan.

Salah satu fungsi dari vakuola adalah untuk menyimpan cadangan makanan pada sel-sel tumbuhan. Maka, tumbuhan memiliki cadangan makanan lebih banyak dari sel hewan, yang menyebabkan tumbuhan lebih siap dalam menghadapi hambatan dibandingkan dengan sel hewan.

  • Plastida

Plastida adalah organel sitoplasma yang tersebar pada sel tumbuhan dan terlihat sangat jelas di bawah mikroskop sederhana maupun mikroskop modern. Plastida itu sangat bervariasi ukuran dan bentuknya, pada sel-sel tumbuhan yang memiliki bunga/berbunga, biasanya berbentuk piringan-piringan kecil yang bikonveks. Meskipun macam-macam plastida biasanya dihubungkan dengan fungsi-fungsi fisiologis yang selalu tetap, namun macam-macam tersebut kini diklasifikan menjadi 3 berdasarkan warnanya, yaitu :

Leukoplast (tidak berwarna) : biasanya banyak terdapat di dalam sel-sel yang tidak atau jarang sekali terkena cahaya matahari, misalkan pada jaringan yang terletak sangat dalam pada bagian-bagian tumbuhan baik di atas maupun di dalam tanah. Leukoplast berfungsi sebagai sebagai pusat sintesis dan tempat menyimpan makanan cadangan seperti pati.

Kloroplast yang mengandung klorofil adalah suatu campuran pigmen yang memberi warna hijau pada tumbuhan. Berfungsi untuk menangkap energi cahaya matahari yang diperlukan untuk proses fotosintesis.

Kromoplast adalah sesuatu yang mengandung pigmen-pigmen lain yang menyebabkan timbulnya warna merah, jingga dan kuning pada bagian-bagian tertentu dalam tumbuhan. Fungsinya masih agak belum jelas, tetapi berhubungan dengan masak, tidak masak suatu buah dari mulai berwarna hijau sampai dengan berwarna merah berhubungan dengan penurunan dan peningkatan jumlah kromoplast.

  • Membran sel

Membran sel atau membran plasma merupakan bagian sel yang terletak paling luar dan yang membatasi isi sel dan sekitarnya. Membran plasma tersusun dari dua lapisan yang terdiri dari fosfolipid dan protein/lipoprotein. Membran plasma bersifat semipermeabel atau selektif permeabel yang berfungsi untuk mengatur pergerakan-pergerakan materi atau transportasi zat-zat terlarut masuk dan keluar dari suatu sel. Membran plasma selalu dimiliki oleh sel tumbuhan dan sel hewan tanpa terkecuali.

 

Membran plasma Source : Biofarsaumi.com
Membran plasma Source : Biofarsaumi.com
  • Nukleus

Nukleus adalah inti atau pusat seluruh perkerjaan dari suatu sel. Semua sel hidup pasti memiliki Nukleus. Fungsi utama nukleus adalah sebagai pusat atau 'otak' yang mengontrol seluruh kegiatan pada suatu sel dan mengandung bahan yang menurunkan sifat turun-temurun suatu organisme (DNA), baik sel hewan maupun sel tumbuhan. Nukleus tersusun atas tiga komponen yaitu :

  • Nukleoulus (anak inti) adalah organel yang berfungsi untuk mensintesis berbagai macam molekul RNA (asam ribonukleat) yang digunakan untuk perakitan ribosom.
  • Nukleoplasma (cairan inti) merupakan suatu cairan yang tersusun dari protein.
  • Butiran kromatin yang terdapat pada nukleoplasma, yang dapat menebal menjadi struktur yang berbentuk seperti benang yaitu kromosom yang mengandung DNA (asam deoksiribonukleat) yang berfungsi menyalurkan informasi genetika melalui sintetis protein.
  • Sitoplasma

Sitoplasma adalah bagian non-nukleus dari protoplasma. Pada sitoplasma terkandung sitoskeleton, dan juga berbagai organel dan juga vesikuli. Sitosol yang berupa cairan tempat dimana organel melayang di dalamnya. Sitosol selalu mengisi ruang-ruang sel yang kosong dan tidak ditempati organel dan vesikula dan merupakan tempat dimana banyak reaksi biokimiawi terjadi serta perantara untuk transfer bahan dari luar sel ke dalam sel, yaitu menuju organel atau inti sel.

Di dalam sitoplasma terdapat organel-organel sel berikut ini:

  • Mitokondria, yang berfungsi dalam proses oksidasi dan mualisasi sel.
  • Ribosom, sebagai tempat dimana berlangsungnya sintesis protein.
  • Retikulum endoplasma, yang dapat dibedakan menjadi dua :
  • RE Kasar, yang merupakan tempat melekatnya ribosom.
  • RE Halus.
  • Badan Golgi, berperan secara aktif dalam sekresi sel maupun sintesis polisakarida.
  • Lisosom yang berperan aktif dalam regenerasi sel

Sekarang tentang pendapat saya.

Saya lebih memilih sel tumbuhan dapat hidup lebih lama dari sel hewan karena sel tumbuhan memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan sel hewan. Sel tumbuhan memiliki dinding sel yang dapat melindungi sel sangat kuat dari penyerangan dari luar. Hal ini terbukti dengan bentuk sel tumbuhan yang tetap karena dipaksa oleh dinding sel. Berbeda dengan sel hewan yang tidak memiliki dinding sel, melainkan membrane plasma. Memang membrane plasma itu selektif permiabel, namun menurut saya hal itu tetap kurang, karena terkadang sel itu dapat rusak dan lebih cenderung memiliki kemungkinan untuk kemasukan benda asing.

Selain dinding sel, Sel tumbuhan juga memiliki vakuola yang relatif lebih besar dari sel hewan yang memiliki vakuola yang kecil atau mungkin tidak ada vakuolanya. Hal ini menyebabkan tumbuhan memiliki cadangan makanan yang lebih banyak dari sel tumbuhan, dan juga untuk jaga-jaga jika situasi di luar tidak mendukung untuk mencari makanan.

Sel induk tumbuhan juga mengalami perbaikan terhadap sel yang rusak. Sama seperti layaknya sel hewan, sel tumbuhan juga bisa beregenarasi terhadap luka fisik. Hal ini memperkuat tumbuhan dalam hal bertahan dari pemangsa. Selain itu, sel induk pada tumbuhan juga berperan untuk meng-copy DNA tumbuhan, makanya ia dapat memperbaiki sel yang rusak, karena memiliki copy-an DNA-nya tumbuhan tersebut.

Jika kita mau melihat kembali ke masa lalu, ke Zaman kapur, Zaman Jurrasic. Kalian semua pasti berpikir bahwa itu merupakan zaman dimana reptil terbesar masih hidup, yaitu dinosaurus. Hanya beberapa orang yang menyadari tentang keberadaan ganggang hijau atau alga hijau di sana. Kita semua tahu bahwa alga merupakan nenek moyang dari kingdom plantae saat ini. Namun, apakah kalian tahu bahwa ganggang hijau sudah berada di zaman kapur dinosaurus masih bertahan sampai saat ini. Kenapa dia mampu bertahan hidup selama itu???

Kita semua tau, bahwa punahnya dinosaurus sedang menjadi perdebatan para ilmuan saat ini. Salah dua teorinya adalah aktifitas vulkanik yang meningkat dan teori tubukan asteroid raksasa di Semenanjung Yucatan. Gara-gara suhu yang panas, cahaya matahari terhalang oleh debu dari asteroid dan gunung vulkanik, dan tekanan dorongan dari asteroid,dinosaurus-dinosaurus 'punah'. Tetapi ganggang hijau dapat selamat dari gangguan itu. Memang ada juga ada hewan-hewan yang selamat dari hantaman itu, tetapi presentasenya sangat kecil dibandingkan yang 'hilang'.

Secara logika berdasarkan statementdi atas, maka tumbuhan lebih 'kuat' dibandingkan dengan hewan. Kita tahu bahwa tumbuhan membutuhkan matahari untuk memasak makanannya. Tetapi, ganggang hijau dapat bertahan hidup dengan keadaan debu yang menghalangi matahari ke bumi, jadi 'dia' tidak memasak makanannya. Menurut saya, ia menggunakan cadangan makanan yang ada di vakuola-nya sebagai pengganti makanan yang seharusnya dimasak oleh kloroplas.

Pada hewan, beberapa dari mereka yang masih dapat hidup adalah mahluk-mahluk yang beruntung. Terutama mereka yang dapat terbang, mengapa?. Karena saat asteroid menabrak bumi, 80% permukaan bumi rata dengan tanah. Para 'burung' tersebut dapat mencari 20% bagian yang tidak hancur untuk ditinggali lebih mudah dari yang tidak dapat terbang. Dan juga, saat meteorid jatuh, dinosaurus bersayap itu tidak terlalu terkena dampak dari asteroid itu, karena tekanan paling tinggi terdapat di permukaan bumi, tempat dinosaurus tak bersayap hidup.

Sekarang kita tidak lagi membahas tentang sesuatu yang berhubungan dengan dinosaurus di zaman purba. Kini kita akan membahas tentang cara tumbuhan dan hewan mencari makanan. Kita semua tahu kalau tumbuhan itu bisa memasak makanannya sendiri tanpa membutuhkan mahluk lainnya ( autotrof ). Hanya berbekal air, zat hara, CO2, dan cahaya matahari, tumbuhan dapat mendapatkan makanannya . Bahan-bahan ini tersedia sangat banyak di alam ini. Bahkan kaktus yang berada di padang pasir, dapat hidup dengan air yang sedikit. Berati, tumbuhan dapat 'makan' secara teratur atau dalam arti lain ia tidak bergantung dengan mahluk lain dalam masalah makanan.

Sekarang kita berpindah haluan dari tumbuhan ke hewan. Hewan-hewan i ni dalam kondisi apapun tetap membutuhkan mahluk lainnya untuk dapat makan. Ada yang memakan daging ( karnivora ), ada yang memakan tumbuhan ( herbivora ), ada yang memakan serangga ( insektivora ), dan ada juga yang memakan segala jenis makanan ( omnivora ). Dan pastinya hewan membutuhkan makanan dari mahluk lain, dan ini lebih sulit dari memasak makanan sendiri, karena jika makanannya tidak ada maka ia tidak makan, dan keberadaan 'makanan' itu tidak pasti. Contohnya jika ada seekor harimau yang memakan rusa di padang, jika rusa itu bermigrasi ke tempat lain, maka harimau itu harus mencari makanan lain selain rusa, karena rusanya tidak ada. Mungkin makan zebra, atau hewan lainnya. Tidak seperti tumbuhan yang makanannya selalu dimasak, dan tidak harus mencari jauh-jauh untuk makanannya.

Satu lagi kelebihan tumbuhan dan hewan menurut saya adalah kemampuan bereproduksi masing-masing.

Pada tumbuhan, kita tahu bahwa pada tumbuhan, ada banyak yang bereproduksi secara aseksual atau hanya membutuhkan satu jenis kelamin untuk bereproduksi. Contohnya setek batang pohon manga dan tunas. Pada setek kita hanya membutuhkan satu pohon manga, dan menyetek salah satu cabangnya, demikian juga dengan tunas, tunas akan tumbuh dengan sendirinya dari percabangan akar. Otomatis kita hanya membutuhkan satu tumbuhan untuk mayoritas tumbuhan. Meskipun ada juga penyerbukan yang membutuhkan dua tanaman atau lebih, contohnya penyerbukan balstar.

Sedangkan pada hewan, mayoritas hewan melakukan hubungan seksual untuk meneruskan keturunan. Ada yang diluar tubuh induk dan didalam tubuh induk. Otomatis, mereka butuh minimal 2 jenis hewan yang berbeda kelamin untuk menghasilkan keturunan, yaitu penjantan dan betina. Memang, ada beberapa hewan yang meneruskan keturunannya dengan cara aseksual, salah satunya adalah fragmentasi. Tapi, hanya minoritas yang melakukan fragmentasi, dan mayoritas dari kaum minoritas itu bersifat parasit, atau merugikan mahluk lain.

Jadi kesimpulannya, menurut saya, tumbuhan dapat hidup lebih lama dari hewan karena beberapa faktor yaitu :

  • Tumbuhan memiliki dinding sel yang berfungsi sebagai pertahanan pertama
  • Memiliki vakuola yang besar untuk menyimpan makanan
  • Sel induk tumbuhan dapat meregenerasi sel tumbuhan yang rusak dengan cara menyalin copy-an DNA tumbuhan tersebut
  • Berdasarkan pengalaman dari zaman kapur, tumbuhan lebih 'kuat' dari hewan
  • Tumbuhan tidak perlu mencari makanan, karena ia dapat memasak makanannya sendiri
  • Reproduksi mayoritas jenis tumbuhan hanya membutuhkan 1 jenis kelamin

Demikian essay ini dibuat, jika ada kesalahan kata, atau kata yang terlalu terbelit-belit atau berputar-putar, penulis mengucapkan maaf yang sebesar-besarnya. Semoga essay ini membantu pembaca memahami materi yang sedang dibahas dalam materi ini, Terima kasih atas perhatiannya telah membaca artikel ini .

Jika kamu menungguku untuk menyerah, kamu akan menungguku selamanya - Naruto Uzumaki 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun