Tidak ada satupun cacat cela dari tubuh, tindakan, dan perkataan. Semuanya begitu sempurna.
Nirmala, kata yang indah didengar. Nirmala sesungguhnya ingin menggambarkan dewi dengan paras yang cantik. Dewi yang diminati banyak pujangga karena kelebihannya. Kebaikan hati, kesucian diri, dan cantik abadi membuatnya terkenang di setiap memori pujangga. Tidak ada satupun cacat cela dari tubuh, tindakan, dan perkataan. Semuanya begitu sempurna.
Kisah Pendakian Menelusuri Keindahan Nirmala Puncak Gunung Gede
Sore itu, aku baru selesai mengikuti acara ret-ret. Bukan sebagai peserta, tapi panitia. Sungguh melelahkan. Tidak hanya tubuh yang letih, tapi pikiran juga terasa semakin sempit dan sulit berpikir.
Perjalanan pulang dari tempat penginapan ke Jakarta juga sangat menguras tenaga. Jalan Raya Puncak yang tidak pernah sepi, selalu dipenuhi beragam kendaraan dengan variasi kode huruf daerah asal, membuat aku semakin lelah di bis. Istirahatpun tidak bisa sebab aku harus mengawasi dan mendampingi anak-anak.
Dengan polosnya, anak-anak bernyanyi dan berdansa bersama di dalam bis. Aku yang sudah setengah sadar, memberi senyuman tipis. Aku yang sedang termenung dan berkhayal, berlabuh di tempat yang sama dengan status berbeda. Aku juga pernah berada di usia mereka dan tidak pernah memikirkan hal-hal besar. Bertindak lepas, tertawa keras, dan tersenyum puas.
Kini, tidak hanya hal besar, mimpi dan cita-cita kecil pun membuat aku takut. Semuanya berenang di kepala tanpa arah dan tujuan yang jelas. Aku merasa seperti dikekang oleh rantai dan jalanku dihambat oleh jangkar yang berat.
Rindu rasanya kembali ke masa kanak-kanak. Masa yang sungguh menyenangkan. Masa yang membuat diriku bisa berekspresi bebas menebar sukacita di sekitar. Namun, kini, telah usai masanya.
Aku sadar bahwa setiap jejak yang kuukir akan menjadi bahan bakar untuk bertumbuh.
Di usia 17 tahun, semakin banyak beban yang harus kupikul. Terkadang, pundak terasa sakit hingga kaki tak lagi sanggup melangkah. Kendati demikian, akupun sadar bahwa setiap jejak yang kuukir akan menjadi bahan bakar untuk bertumbuh. Setiap dinamika menghasilkan pengalaman yang tak ternilai harganya.
Berangkat dari sanalah, aku meyakinkan diri untuk melanjutkan ekspedisi menuju Gunung Gede dalam kondisi kelelahan. Di tengah kesepian dan dinginnya hawa di malam hari, aku berangkat menuju stasiun. Aku disambut dengan teman-teman kala itu. Tercipta kedekatan dan kebersamaan. Membuat diriku hangat kembali seakan semangat solidaritas  memancarkan api dan selimut persahabatan melapisi tubuh.Â
Hujan deras tidak menghambat kami untuk melanjutkan perjalanan menuju basecamp. Ya, sejak awal kami tahu atas resiko yang akan terjadi di atas. Kami tetap keras kepala melanjutkan pendakian dalam suasana gelap nan dingin. Semua perasaan takut, khawatir, dan cemas muncul. Namun, perasaan tersebut kian menghilang di saat kami sampai di pos pertama dan berdoa.
Kami yakin dan percaya tiada perjalanan yang mustahil untuk dituntaskan.
Kami tahu bahwa Tuhan yang menuntun kami sampai di sini. Kami tahu bahwa Ia pula yang berkuasa atas hidup dan mati. Kami tahu atas dua dasar itu, Dia tidak akan meninggalkan kami. Oleh karena itu, kami yakin dan percaya tiada perjalanan yang mustahil untuk dituntaskan.
Selama hampir empat jam, kami mendaki dan tibalah di puncak. Tinggal 5 meter lagi melangkah dan kini sudah sampai di tugu Puncak Gunung Gede. Di sanalah terlihat pemandangan yang begitu indah. Pemandangan yang istimewa dan tidak pernah tersedia di kota-kota.Â
Langkah kecil disertai keraguan, gemetar kaki di setiap tanjakan, dan nyala ambisi yang sempat padam kala pendakian terbayar dengan keindahan nirmala.
Teman-temanku adalah supporter sejati. Pendukung ketika aku ada di puncak maupun lembah.
Puncak Gunung Gede bagai dewa suci bijaksana yang mengajarkanku lebih dalam arti perjuangan dan persahabatan. Ia yang mengajarkanku untuk bersabar dan mengutamakan solidaritas. Sebab seseorang pernah berkata, "Jika engkau ingin berjalan cepat, berjalanlah sendiri, tetapi jika ingin berjalan jauh, jalanlah bersama".Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI