Mohon tunggu...
vincentius EkaPutra
vincentius EkaPutra Mohon Tunggu... Lainnya - penulis

selamat datang, terimakasih telah berkunjung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Simbol Kebudayaan dalam Rumah Adat Suku Nias

20 Oktober 2021   08:27 Diperbarui: 20 Oktober 2021   08:34 1646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Simbol Kebudayaan Dalam Rumah Adat Masyarakat Suku Nias


ABSTRAKSI
Manusia adalah makhluk yang hidup dan memiliki budaya-budaya masing-masing.
Kebudayaan adalah bagian dari kebiasaan-kebiasaan dari manusia yang mencangkup mengenai
pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum dan adat istiadat dalam hidup
bermasyarakat.Dalam budaya masyarakat Nias ada rumah adat yang sering disebut sebagai Omo
Niha, artinya adalah rumah adat, rumah adat ini menggambarkan identitas dari suku Nias, sebab
rumah adat ini memancarkan simbol yang menyentuh keberadaan suku Nias yang hidup dan
bertahan nya adat istiadat dari suku tersebut.Rumah adat Nias mengandung nilai-nilai yang
menyentuh realitas hidup dari masyarakat Nias, seperti nilai religius, sosial dan nilai estetika.
Perwujudan merupakan sarana untuk mencapai tujuan yang fundamental yang dimana terciptanya
kondisi yang harmonis yang menyangkut hubungan manusia dengan alam dan yang Ilahi.


Keywords: Pengetahuan, Kepercayaan, Seni, Moral dan Adat Istiadat


PENDAHULUAN
Manusia adalah makhluk yang berbudaya yang di mana manusia selalu memanfaatkan
akal dan budi nya untuk menciptakan suatu kebahagiaan. Kebahagiaan manusia tersebut
menciptakan suatu yang baik, benar dan adil. Kebahagiaan tersebut dilakukan secara turun
temurun sehingga menciptakan kebiasaan dalam hidup bermasyarakat dan terbentuklah suatu
budaya. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang begitu rumit, baik dari sistem agama, politik,
suku, adat istiadat, bahasa, bangunan dan karya seni.
Salah satu dari wujud konkret kebudayaan ialah rumah. Rumah dalam segi kebudayaan
merupakan ekspresi dari budi manusia yang di mana kebudayaan tersebut berfungsi sebagai
komunikasi dan merupakan landasan sebuah pemahaman yang dapat dimengerti. Struktur rumah
adat Nias disusun atas dasar nilai-nilai dan pandangan kosmologi masyarakat Nias


RUMAH ADAT MASYARAKAT NIAS
Pulau Nias merupakan pulau yang berada di Sumatra Utara, pulau Nias dikenal sebagai
pulau yang penuh dengan kebudayaan, seperti lompat batu, tari tarian daerahnya, ragam
bahasanya, rumah adatnya dan terlebih tempat wisata nya, sehingga daerah tersebut membuat daya
Tarik bagi para wisatawan baik dari local maupun internasional
Rumah adat Nias atau sering disebut orang Nias sebagai ‘Omo Niha’ merupakan salah satu
ciri dari masa dimana masyarakat penghuni pulau Nias mulai mengalami perkembangan,
kemajuan dan pengetahuan yang tinggi dari sebelum-sebelumnya. Pengetahuan mereka dapati
melalui kelompok yang datang dari tempat lain. Di pulau Nias ini rumah adatnya juga bterbagai
atas dua jenis, yakni: omo sebuah (rumah raja) dan omo hada (rumah rakyat) dalam dua jenis
rumah adat ini kelihatan nampak sekali perbedaan antara rumah sang raja dan rumah rakyat biasa.
Rumah sang raja itu biasanya terletak di tengah perkampungan tersebut.
POLA PERKAMPUNGAN
Kampung di masyarakat Nias biasanya disebut bonua, bonua merupakan suatu satuan
sosial yang tertinggi dalam masyarakat Nias tersebut. Dalam masyarakat Nias, istilah bonua
bukan hanya sebuah perkampungan saja tetapi mencakup lebih luas lagi, yaitu dunia atau langit.
Dalam masyarakat Nias ada tata tertib sosial yang dibatasi oleh norma-norma yang berlaku dalam
bonua yang ditetapkan dalam fondrako.
Setiap perkampungan yang berada di daerah Nias berbeda satu dengan yang lainnya. Pola
perkampungan Nias selatan berbeda pula dengan perkampungan di wilayah Nias Utara. Pola
perkampungan Nias Selatan berbentuk silang atau L atau T.5 perkampungan di Nias Selatan berada
di atas perbukitan, hal ini di buat oleh masyarakat setempat agar susah diserang oleh musuh.
Rumah-rumah di daerah tersebut memiliki akses dari rumah yang satu kerumah yang lainnya, hal
ini dimaksudkan agar mempermudah untuk berkomunikasi antara keluarga.
Sedangkan perumahan di daerah Nias Utara sebagian besar berada pada pesisir pantai.
Desa-desa di daerah Nias Utara mempunyai suatu bentuk yang sangat terbuka. Rumah disusun
secara berkelompok dalam desa kecil atau tersebar ke beberapa desa.

OMO NIHA MENGGAMBARKAN ONO NIHA
Niha berarti manusia yang memiliki rumah khusus ‘Omo Niha’ di ibaratkan sebagai
manusia yang memiliki dunia terkecil yang nyata dimana ia dan keluarga nya melangsungkan
kehidupan dan peradabannya sebagai masyarakat suku Nias. Omo Niha juga disebut sebagai tubuh
manusia sehingga beberapa bagiannya menggunakan istilah anatomi tubuh manusia.


POLA ARSITEKTUR RUMAH ADAT NIAS
Pada saat kelompok imigran datang ke wilayah Nias mereka membawa berbagai bentuk
pengetahuan dan ketrampilan, mereka tidak langsung mendirikan tempat untuk tinggal secara
permanen karena mereka kekurangan bahan untuk membangun sebuah rumah, akan tetapi mereka
sudah memiliki konsep arsitektur hunian. Kelompok imigran ini juga membutuhkan beberapa
waktu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru.
Kebutuhan hidup sesuai dengan situasi alam dan kearifan yang telah mengakar dalam hati
mereka ekspresi kan dalam membangun tempat hunian. Dalam pembangunan tempat hunian
memakan waktu dan proses yang cukup panjang, proses pengerjaan dilakukan dari generasi ke
generasi yang menyebar ke wilayah yang berbeda pula. Bentuk baru dari bangunan yang mereka
hasilkan tersebut menjadi bagian dari pembentukan identitas masing-masing kelompok dan
menandai perkembang zaman.
Hasil wujud kebudayaan material terwujud dalam rumah adat tidak boleh dipandang dari
sisi fisiknya saja.akan tetapi dari segi arsitektur nya begitu banyak ide-ide bahkan boleh dikatakan
bahwa rumah itu sendiri menjadi gudang ide atau gagasan dan pemikiran sarana ekspresi seni,
pengetahuan yang sangat sistematis dan kemudian menjadi pangkalan kelestarian dari tradisi.


WARGA SETEMPAT ADALAH KUNCI KESINAMBUNGAN PEMBANGUNAN
Warga setempat berpikir bahwa mereka tidak berurusan dengan perawatan dan
pemeliharaan jalan dan aset desa lain.6 Kebiasaan masyarakat disana menganggap bahwa urusan
jalan adalah urusan pihak yang berwajib seperti pemerintah, organisasi-organisasi masyarakat
daerah, sehingga mereka tidak peduli akan jalan yang sudah rusak, itulah pemikiran masyarakat di
daerah tersebut. Terkadang pembangunan menjadi hambatan dari pihak pemerintah sendiri,
beginilah cara pemerintah mendapatkan uang akan tetapi pembangunan tidak berjalan. Namun jika
pembangunan telah rampung oknum pejabat tersebut mengambil nama dan muka supaya terkenal,
mereka mengklaim bahwa pembangunan tersebut berasal dari mereka.


FUNGSI
Berdasarkan bentuk kesenian, arsitek memiliki keunggulan bukan hanya pada semata-mata terletak pada estetikanya, melainkan di tentukan oleh fungsional.7 Dalam keragaman bentuk
atau keseluruhan rumah adat Nias tidak hanya dibatasi oleh objek atau seni ukir lainnya agar
kelihatan indah. Dari setiap bentuk rumah adat tersebut memiliki fungsi dan makna tertentu
meskipun tidak kelihatan secara fisik. Pada umumnya rumah adat masyarakat Nias berbentuk
panggung yang yang cukup tinggi, bentuk tersebut memiliki makna bagi mereka agar terhindar
dari sega mara bahaya yang akan menimpa mereka. Akan tetapi hal ini masih belum cukup , maka
pintu utama masuk ke rumah dai bawah, hal ini dimaksudkan agar lebih mudah mengontrol
ancaman baik dari manusia maupun hewan lainnya. Itu adalah ciri khas dari rumah bangsawan, akan
tetapi bagi masyarakat biasa memasuki lewat pintu samping. Hal ini juga menandakan identitas
profesi bagi suku Nias.
Dalam rumah adat Nias ada batu alas yang dapat menopang bangunan dan menahan
bangunan pada saat terjadi goncangan gempa bumi atau menahan kekuatan gempa. Karena itu
tiang pancang tidak di tanamkan ke dalam tanah.Tanah dan bangunan adalah bangunan yang tidak
menyatu.selain itu batu alas berfungsi juga sebagai memperpanjang usia umur tiang utama agar
tetap utuh dan tidak kontak dengan air. Ini adalah sikap antisipasi masyarakat Nias terutama
terhadap ancaman binatang atau ancaman lainnya, seperti bencana alam.
Dalam bangunan tradisional budaya Nias memiliki konstruksi atap yang melengkung, bahan
dasar atap dari rumah ini adalah terbuat dari hasil alam yaitu Rumbiah. Akibat curah hujan tinggi
dan musim kemarau tidak berakibat dibagian dalam rumah dan membuat perputaran udara didalam
rumah tersebut


RAGAM BENTUK
Arsitektur dalam rumah adat Nias terbagi dalam empat bentuk. Pertama adalah rumah
adat di Gomo kabupaten Nias Selatan, berbentuk segi empat. Bentuk ini dapat di temukan di Nias
Tengah. Kedua rumah adat Nias di daerah sungai Idanoi Gawo dan Idanoi Mola, yang berbentuk
persegi empat. Bentuk ini dapat di temukan di daerah Gido kabupaten Nias. Yang ketiga, rumah
adat Nias di kabupaten Nias Utara dan Nias Barat. Rumah ini berbentuk bulat yang disebut omo
asali bowo. Yang keempat bentuk rumah adat ini juga ditemukan di kabupaten Nias selatan yakni
di desa-desa Nias Selatan.


RAGAM HIAS
Rumah adat Nias dilengkapi dengan sejumlah ragam hias yang diukir dan di pahat pada
dinding, tiang maupun pada peralatan lainnya. Ragam hias ini diwujudkan dalam berbagai corak
atau bentuk dengan nama-nama berbeda. Dalam pembuatan ragam hias ini menunjukkan status
sosial pemiliknya dalam masyarakat.
Ragam hias dalam rumah adat Nias dapat dikelompokkan menjadi tiga yakni ragam
bercorak flora, ragam bercorak fauna dan ragam hias corak perhiasan dan peralatan. Masing-masing memiliki ragam, fungsi dan makna dalam rumah adat tersebut.

ASPEK KOSMOLOGI
Setiap kelompok masyarakat, daerah atau pun suku memiliki suatu pemahaman bahwa
alam raya ini terbagi atas tiga dunia yang satu dengan lainnya saling berkaitan kesatuan tersebut
adalah dunia atas, dunia bawah dan dunia tengah. Dalam pemahaman masyarakat Nias juga di
wujud nyatakan dalam bentuk rumah adat, kesenian yang dimana harus diawali dengan ritual-ritual
seperti pemotongan hewan biasanya hewan tersebut adalah babi, ritual selanjutnya adalah berdoa
memohon berkat kepada sang pencipta agar segala kegiatan yang akan dilangsungkan dapat
berjalan dengan baik dan aman.
Dalam rangka mendirikan sebuah rumah adat tersebut pastinya memiliki waktu yang cukup
lama, karena dilakukan secara manual dan kurangnya bahan dalam proses pengerjaan tersebut,
hingga pembangunan tersebut berlangsung cukup lama dan bahkan proses pengerjaan nya dilakukan
secara turun temurun.
Kebesaran atau keindahan dalam setiap budaya setempat selalu mengacu pada kebudayaan
masing-masing, terlebih-lebih bangunan adat yang ada pada daerah tersebut dan ini akan menjadi
ikon budaya tersebut yang dimana ikon tersebut dapat memperkenalkan kekayaan kebudayaan
yang ada di daerah setempat.


SIMBOL RITUAL DALAM PENDIRIAN RUMAH ADAT
Kebudayaan dalam arti gaya kehidupan masyarakat Nias secara khusus dapat dilukiskan
dan didefinisikan oleh hubungannya dengan segala konsep tatanan atau hukum yang wajib.dimana
ada perpecahan disitu dapat ditemukan kebudayaan. Akan tetapi kebudayaan bersama akan
ditemukan dalam lingkungan hidup bermasyarakat bila adanya aturan atau pola simbol yang
mengatur cara hidup sosial dari masyarakat itu sendiri.
Dalam pembangunan rumah adat tersebut sangat la cukup panjang dan memperoleh waktu
yang cukup lama, serta diiringi pemotongan babi sebagai suatu bentuk kebahagiaan bersama.
Masyarakat yang ingin membangun akan menyampaikan rencana pembangunan rumah tersebut
kepada kerabat dekat, keluarga serta pendiri dari rumah tersebut.
ritual selanjutnya adalah penebangan pohon, kayu yang digunakan dalam sebuah ritual
pembangunan ialah kayu ulin, kayu tersebut dikenal sangat kuat dan besar kayu ini disebut dengan
kayu Manawa dano, pada ritual penebangan kayu ini pemimpin adat akan melakukan doa-doa dan
memohon ijin kepada penghuni pohon tersebut. Pemilik pohon tersebut bernama BELLA, orang
suku Nias mempercayai bahwa mahluk ini tinggal di atas sebuah pohon ulin, yang dimana pohon
ulin ini sering di pakai untuk membangun rumah adat di daerah Nias. Ritual ini bertujuan agar kayu
tidak mudah rusak dan pemilik kayu tersebut tidak terkena sakit akibat penunggu pohon tersebut.


SIMBOLISASI KEBUDAYAAN MASYARAKAT NIAS DALAM HUBUNGAN
PANDANGAN ANTROPOLOG TENTANG SIMBOL KEBUDAYAAN

RAIMOND FIRTH
Pendapat Raimond Firth ini mengatakan bahwa hakikat simbol ini terletak dalam
pengakuan bahwa hal yang satu mengacu pada hal yang lainnya atau saling berhubungan dengan
hal-hal abstrak, serta hal-hal yang khusus dengan hal yang umum. Kesinambungan pernyataan
ini pertama-tama bahwa rumah adat itu merupakan suatu simbol kebesaran dan kemegahan di
setiap suku bangsa dan ini menentukan identitas suku bangsa. Artinya simbol di balik itu memiliki
suatu makna yang dapat merangkum isi seluruhnya. Berarti rumah adat dari suku Nias ini bukan
hanya sekedar bentuk, keindahan melainkan melambangkan suatu identitas dari suku tersebut.


MARY DOUGLAS
Dalam buku THE POWER OF SYMBOL Mary Douglas berpendapat bahwa ada suatu
hubungan yang erat antara manusia dan masyarakat manusia, di semua zaman dan di semua
tempat. Artinya susunan analogi dalam tubuh manusia cocok sekali di terapkan dalam
masyarakat umum. Susunan, tata kerja dan hubungan antara pelbagai bagian tubuh dapat di
sejajar kan dengan hidup di setiap masyarakat tertutup.
Fungsi satu-satunya simbol menurut Marry bahwa adanya variasi-variasi antara pelbagai
corak masyarakat, tetapi semua masyarakatnya ada di dalam kategori umum ketertutupan.
Kelompok sosial di masyarakat sosial yang tertutup dengan sendirinya berkepentingan akan status
tanah dan susunan hierarki. Dalam masyarakat Nias juga tentunya berbeda-beda pengelompokan,
setiap kelompok itu memiliki kepala suku nya masing-masing dan susunan pengurus desa tersebut
dan berbeda pula aturan dan logat bahasa di setiap suku.


VICTOR TURNER
Menurut Turner ada dua judul buku yang sangat terpenting untuk menyingkapkan minat
pada bentuk-bentuk simbolisme, yaitu: The Forest of Symbol dan The Ritual Process. Dalam
buku yang ditulisnya tersebut hendak menbicarakan fungsi simbol dalam mengatur kehidupan
sosial, ia menyadari bahwa ada dua segi yang harus di pertimbangkan yaitu penciptaan peran-peranan dan aturan-aturan.
Praktek- praktek ritual suku-suku bangsa menjadi sebuah simbol yang mengatur
kebudayaan setempat. Simbol menjadi suatu bagian yang terkecil dari ritus yang masih
mempertahankan tingkah laku dalam ritual adat. Simbol menjadi kesatuan yang paling mendasar
dari tindakan kebudayaan. Menurut Turner simbol adalah sesuatu yang hidup, terlibat dalam
proses hidup masyarakat, bersikap kultural dan sangat religius. Dalam budaya Nias
pembangunan rumah adat atau Omo Niha merupakan kegiatan yang sangat religius yang dimana
di perlukan ritual- ritual dalam pembangunan rumah tersebut, dan sebelum mereka membangun
Rumah, mereka meminta ijin terlebih dahulu kepada penunggu pohon untuk mengambil batang
pohon yang akan di jadikan rumah nantinya. Prinsip ini menjadi sangat mendasar bahwa ritual,
simbol dan perilaku keagamaan masyarakat dilihat sebagai proses yang terus menerus berulang,
dari generasi ke generasi.
Dalam budaya Nias sering melakukan sebuah kegiatan bersama, yang dimana kegiatan
tersebut dapat menjalin kebersamaan dan menghilangkan konflik dan perpecahan baik antara
individu dengan individu baik juga antara kelompok dengan kelompok. Dalam kegiatan ini
menjadi sarana pengungkapan emosi atau perasaan yang dialami oleh masyarakat.


CLIFFORD GEERTZ
Menurut Geertz kebudayaan berarti suatu pola makna yang  ditularkan secara historis
berwujud dalam simbol-simbol, suatu sistem yang di warisi yang terungkap dalam bentuk simbol-simbol dalam masyarakat. Dalam hidup sosial tidaklah cukup hanya menafsirkan suatu
kebudayaan akan tetapi harus disertai dengan simbol karena simbol tersebut merupakan bagian dari
kebudayaan-kebudayaan yang ada di daerah masing-masing. Seperti hal nya suku Nias memiliki
sebuah kebudayaan yang pastinya tidak memiliki suku lain, yaitu lompat batu, lompat batu ini
adalah syarat yang harus dilakukan laki-laki ketika hendak menikah, ini adalah syarat yang harus
di patuhi dan diwajibkan bagi orang Nias.
Hal tersebut menjadi suatu bentuk identitas masyarakat Nias situ sendiri. Karena simbo-lsimbol kebudayaan yang ada tidak dapat ditemukan dalam kebudayaan lain.kebiasaan-kebiasaan
yang dimiliki suku Nias terletak pada simbol-simbol kebudayaan itu. Maka sangatlah penting
penafsiran simbol apabila kita membicarakan sebuah kebudayaan.

KESIMPULAN
Manusia adalah makhluk yang berbudaya titik tersebut dapat berupa seni
bangunan misalnya rumah adat.Rumah adat dalam suku Nias mencerminkan cita-cita dan
pengharapan serta pandangan hidup setiap suku demikian halnya suku Nias memiliki rumah adat
yang disebut dengan Omo NihaYang di mana dapat menggambarkan identitas masyarakat Nias
yang disebut dengan Omo Niha.
Bagi suku Nias rumah adat dapat menjadi sebuah simbol yang hidup dan bertahan nya
adat istiadat rumah adat tersebut merupakan tempat tradisi para leluhur dari generasi ke generasi
Sebab di mana ada rumah adat disitu ada peradaban lestari dan perkembangan
kebudayaan. Rumah adat Nias Menjadi simbol kosmologi, Status, sosial, adat istiadat dan
identitas diri. Di dalam kebudayaan tersebut terkandung nilai-nilai dan pesan-pesan yang sangat
menyentuh realitas kehidupan masyarakat suku Nias.
Rumah adat Nias semakin jelas bila kita menyimak Selayang Pandang tentang asal-usul
dan pandangan kosmologi masyarakat Nias. Masyarakat Nias memahami dunia sebagai satu
kesatuan yang teratur, Menurut suku Nias dunia terbagi atas tiga yaitu, Dunia atas, dunia Tengah,
dan dunia bawah. Dari segi aspek kosmologi Diwujudnyatakan dalam pembangunan rumah adat.
Dalam pembangunan rumah adat tersebut dilakukan ritual ritual persembahan kepada dewa dan
kepada leluhur dengan bertujuan menciptakan suasana harmonis dan masyarakat Nias dapat
hidup dengan baik.
Bentuk-bentuk rumah adat dalam suku Nias tidaklah Sama di semua wilayah
Nias. Perbedaan itu tu berkaitan dengan alasan adat istiadat dalam kemasyarakatan. Setiap
daerah masing-masing menonjolkan keunggulan dan adat istiadat daerah mereka. Masyarakat
Nias mengembangkan ide-ide dalam pembangunan rumah adat tanpa menghilangkan ide dasar
dari para leluhur.
Dalam nilai sosial politik yang menyangkut aspek keamanan. Dalam rumah adat Nias
Dapat dilihat dari bentuk panggung yang dimana tiang-tiangnya berdiri tegak tetapi juga
Menyilang. Hal ini dimaksudkan agar rumah adat tersebut dapat terhindar dari bencana alam dan
gangguan dari para musuh dan hewan buas titik nilai sosial dari rumah ini mendorong
masyarakat Nias bertindak sesuai dengan hukum adat yang berlaku.
Rumah adat dapat menjadi peluang dalam usaha membangun inkulturasi, bentuk, dan
struktur. Telah terbukti ideal sebagai tempat Hunian yang nyaman yang di mana bencana alam
tidak dapat merusak bangunan budaya tersebut. Rumah adat ini dapat memperkokoh identitas
budaya Nias dengan cara yang unik yaitu lewat budaya dan nilai-nilai yang terkandung dalam
rumah adat tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun