Mohon tunggu...
Vincentia Ivena
Vincentia Ivena Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

"The Half of It", Perjuangan Cinta yang Masih Dianggap Kurang Lazim

11 November 2020   23:00 Diperbarui: 11 November 2020   23:26 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: screenrant.com

Permasalahan rasisme sering terjadi di Indonesia ataupun dunia. Rasisme merupakan adanya suatu ciri-ciri khusus mengenai budaya, kebiasaan, kepribadian yang menimbulkan superprioritas tertenu dalam lingkungan. Adanya pemikiran rasisme menimbulkan perlakuan yang berbeda dengan ras lain seperti kelas, jenis kelamin, bangsa, serta orientasi seksual.

Terdapat dua aspek yang dapat menimbulkan sikap rasialisme, antara lain diskriminasi ras yang berdasarkan adanya perbedaan ras. Dan yang kedua sikap rasialisme adanya prasangka ras yang timbul adanya sugesti, kepercayaan, keyakinan, ataupun adanya kejadian di masa lampau. Dalam film Hollywood sering kali memuat isu rasisme seperti film yang menceritakan ras berkulit putih dan hitam di Amerika.

Salah satunya The Half of It, film buatan Amerika Serikat yang menampilkan sikap rasisme sekaligus percintaan remaja yang kurang lazim. Film yang disutradarai oleh Alice Wu rilis pada 1 Mei 2020 dan dapat diakses melalui Netflix.

Adanya beberapa isu ras dalam film ini seperti Bahasa, suku, keyakinan serta orientasi seksual. Dalam film ini, Ellie Chu diperankan oleh Leah Lewis, Daniel Diemer sebagai Paul, dan Alexxis Lemire sebagai Aster.

sumber: screenrant.com
sumber: screenrant.com

Ellie Chu merupakan seorang anak keturunan Tionghoa dan Amerika yang tinggal di sebuah kota kecil, bernama Squahamish. Ia termasuk gadis yang pintar dan sering membantu teman-temannya dalam menyelesaikan tugasnya, namun Ellie sering mendapat perilaku kurang menyenangkan di sekolah karena berbeda ras.

Karena Ellie memiliki nama Chu yang berasal dari Bahasa Mandarin, ia sering mendapat ejekkan chugga chugga Chu Chu dari beberapa temannya yang terlihat dari adegan saat Ellie hendak pergi ke sekolah dan bertemu dengan teman sekolahnya. Ditambah lagi fisik Ellie yang cukup berbeda dengan orang Amerika, seperti rambutnya yang lurus, mata yang agak sipit.

Namun Ellie hanya diam saja setiap kali ia bertemu temannya di jalan saat berangkat atau pulang sekolah. Di suatu saat, Ellie dibela oleh Paul, teman dekatnya sehingga ia tidak mendapatkan ejekan lagi dari teman-teman sekolah.

sumber: nerdsandbeyond.com
sumber: nerdsandbeyond.com

Tidak hanya Ellie yang mendapatkan bentuk rasisme, melainkan ayahnya juga. Ellie dan ayahnya pergi ke Squahamish karena pekerjaan ayahnya. Pada awalnya ayah Ellie akan ditempatkan sebagai manager di stasiun kota tersebut, namun gelar Ph.D yang didapat oleh ayahnya sia-sia karena lebih diutamakan yang pandai berbahasa inggris. Hal tersebut dijelaskan dalam adegan saat Ellie dan Paul berada dalam mobil dan berbincang mengenai alasan mereka menetap dalam Squahamish.

Bentuk rasisme yang didapat Ellie lagi pada saat sekolahnya mengadakan pertunjukkan senior yang mewajibkan para siswa senior tampil di atas panggung. Terdapat siswa yang menampilkan sebuah band dan dapat membawa penontonnya asik dalam penampilan band tersebut. Dapat dikatakan menyenangkan dan heboh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun