Mohon tunggu...
Liong Vincent Christian
Liong Vincent Christian Mohon Tunggu... Wiraswasta - https://www.facebook.com/Bulirberas-by-Liong-Vincent-Christian-304840243568837

Lahir 20 Mei 1985 Suka menulis tulisan bertema sosial politik dan psikologi. Juga membuat kalimat Bergambar yang diberi label Bulirberas

Selanjutnya

Tutup

Money

Dugaan Adanya Usaha untuk Memaksa Pengusaha Membangkutkan Usahanya

21 Oktober 2020   22:52 Diperbarui: 23 Oktober 2020   01:40 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Gelagat sudah tampak dari Agustus 2020 sampai sekarang masih berlangsung. Coba cari produk apapun di online store misalnya Tokopedia, Shopee dlsb. Ada kecenderungan di banyak produk harganya dibuat murah sekali di bawah biaya modal produksi. 

Kalau perlu barang original ditulis barang KW lalu yang dikirim ke pembeli barang asli. Sepertinya ada barang-barang yang diimport oleh perusahaan besar misalnya dari Cina, dengan pembayaran dihutangkan oleh produsen diimport sebanyak-banyaknya lalu dijual rugi. Yang penting pegang uang cash, hutang di Cina atau Indonesia tidak peduli.

Jadi harga barang yang sama di distributor resmi yang telah sekian tahun bekerjasama dengan perusahaan menjualkan produk sering kali lebih tinggi dari harga jual retail/satuan di online store. 

Biasanya pihak perusahaan membuat banyak toko online dengan nama bebas seolah-olah itu toko biasa. Alasan ke karyawan kalau toko Online tidak ada hutang. Tentunya toko dan distributor, marah, kecewa, sakit hati merasa ditipu perusahaan. Perusahaan mungkin akan memproduksi sejumlah kecil produk yang cepat laku dengan pembelian cash, sehingga tidak ada uang cash tertahan.

Setelah kredit limit tercapai, perusahaan tersebut stop import, kalau ditanya pegawainya: "Stok habis terjual kok tidak pesan?" akan dijawab: "Nanti tahun depan." Jadi kesannya seperti apapun dijual cucigudang intinya semua harus laku berapapun harganya. 

Di perusahaan yang masih memiliki keuntungan di masa pandemi malah mulai menawarkan pensiun dini kepada karyawan yang membutuhkan uang lebih. 

Jadi karyawan seperti si PKH, terima sejumlah uang pesangon berdasarkan kesepakatan keduabelah pihak, lalu masuk kembali sebagai buruh kontrak.  Ada suatu kesan perusahaan-perusahaan tersebut bersiap-siap, jika sampai kondisi memaksa menutup perusahaan, sebusa mungkin prosesnya jangan terlalu rumit.

Kelihatannya rencana akan tutup atau dibangkrutkan tiba-tiba, dan tidak akan ada rencana buka usaha lagi ke depannya, jika di akhir tahun (Desember 2020) ini belum ada sesuatu yang memberikan rasa aman dalam berusaha ke depannya. 

Mungkin hutang tidak perlu dibayar dinyatakan bangkrut saja, pesangon entahlah khan bisa cari alasan dikaitkan dengan bencana wabah Covid19. Perusahaan juga penuh kahwatir kalau Covid19 berakhir akan susah pecat dan bayar pesangon nya. 

Uang cash yang sudah dikumpulkan pada eks pengusaha bisa ditabung tanpa bunga untuk hidup cukup di hari tua. Mereka sudah kehilangan rasa percaya, padahal logikanya kalau Covid19 berakhir maka lambat laun semuanya akan kembali ke kondisi sedia kala.

HARUS ADA SOLUSI CEPAT ATAU HARAPAN CEPAT

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun