2. Suku Bunga: Pengatur Arus Uang
Suku bunga adalah biaya yang harus dibayar oleh peminjam atas dana yang dipinjam. Bank Indonesia menggunakan suku bunga sebagai alat kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas ekonomi.
- Saat suku bunga naik, pinjaman menjadi lebih mahal, sehingga aktivitas investasi dan konsumsi bisa melambat.
- Saat suku bunga turun, lebih banyak bisnis yang tertarik meminjam uang untuk ekspansi, dan masyarakat lebih mudah membeli rumah atau kendaraan.
Menurut penelitian Siregar & Endraswati (2024), suku bunga memiliki dampak signifikan terhadap investasi dan pertumbuhan ekonomi. Artinya, kebijakan BI dalam menetapkan suku bunga acuan benar-benar memengaruhi dinamika perekonomian.
Namun, suku bunga di Indonesia tidak hanya dipengaruhi oleh kondisi domestik, tetapi juga oleh kebijakan global, terutama kebijakan The Fed di Amerika Serikat.
---
3. Nilai Tukar: Cermin Daya Saing Nasional
Nilai tukar mata uang suatu negara mencerminkan kekuatan ekonomi relatif terhadap negara lain. Untuk Indonesia, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS selalu menjadi sorotan utama.
- Depresiasi rupiah membuat ekspor Indonesia lebih kompetitif, karena produk lokal menjadi lebih murah bagi pembeli asing.
- Namun, depresiasi juga meningkatkan harga barang impor, yang bisa memicu inflasi dan beban utang luar negeri.
Menurut Ichsan & Verena (2020), nilai tukar berpengaruh langsung terhadap sektor ekspor, khususnya industri kreatif. Ini menunjukkan bahwa fluktuasi nilai tukar bukan hanya masalah moneter, tapi juga soal daya saing nasional.
---