Mohon tunggu...
Vina Zaskia Nurul
Vina Zaskia Nurul Mohon Tunggu... Mahasiswi Program Studi Manajemen, Universitas Teknologi Digital Bandung.

Saya pribadi yang teliti, suka belajar hal baru, dan tertarik dengan dunia ekonomi, keuangan, serta content digital. Di waktu luang, saya senang membaca, mendesain, dan menonton konten edukatif maupun lifestyle di media sosial.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Mengapa Inflasi, Suku Bunga dan Nilai Tukar Penting untuk Perekonomian Indonesia?

7 Juli 2025   10:05 Diperbarui: 7 Juli 2025   10:05 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pernahkah kamu merasa bahwa uang belanja bulanan terasa semakin cepat habis? Atau mungkin kamu pernah melihat harga beras, minyak goreng, atau bensin naik berkali-kali dalam beberapa bulan saja?

Itu semua adalah bagian dari fenomena ekonomi makro seperti inflasi, suku bunga, dan nilai tukar --- tiga variabel penting yang memengaruhi kondisi perekonomian kita, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Dalam skripsi banyak peneliti mencoba mengkaji hubungan ketiga variabel ini dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia, terutama di tengah tantangan besar seperti pandemi dan fluktuasi harga minyak dunia.

Mari kita kupas satu per satu:

---

  1. Inflasi: Dua Sisi Mata Uang

Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus-menerus dalam periode tertentu.

- Jika terlalu tinggi, inflasi bisa merusak daya beli masyarakat, menurunkan investasi, dan menciptakan ketidakpastian.
- Tapi jika terkendali, inflasi bisa menjadi indikator bahwa permintaan masyarakat meningkat, yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi.

Penelitian menunjukkan bahwa inflasi memiliki hubungan yang kompleks dengan pertumbuhan ekonomi. Ada yang menyimpulkan bahwa inflasi berdampak negatif (Salim, 2017), ada juga yang menyebut efeknya positif (Latuheru & Parera, 2024). Ini membuktikan bahwa pengaruh inflasi sangat bergantung pada konteks ekonomi nasional.

Misalnya, saat pandemi, inflasi cenderung rendah karena aktivitas ekonomi lesu. Namun, pasca-pandemi dan dengan kenaikan harga energi global, inflasi kembali naik dan memberikan tekanan besar pada rumah tangga dan bisnis.

---

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun