Mohon tunggu...
FINA TRYAS NORDIANTIKA
FINA TRYAS NORDIANTIKA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi S1 Prodi Sastra Indonesia Universitas Pamulang Tangerang Selatan

Fina Tryas Nordiantika adalah seorang Mahasiswi yang memiliki hobi membaca artikel bergender pengembangan diri dan mulai menekuni dunia kepenulisan kreatif.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Resensi Buku "Why Men Lie and Women Cry"

16 Oktober 2022   13:55 Diperbarui: 16 Oktober 2022   13:59 638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Identitas Buku

Judul: Why Men Lie and Women Cry
Penulis: Allan & Barbara Pease
Alih Bahasa: Susi Purwoko
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman: 480 halaman
Tanggal Terbit: 19 Maret 2018

Sinopsis Buku

Pria dan Wanita terlahir dengan memiliki karakter yang berbeda. Tidak aka nada yang mampu menyangkal, bahwa perbedaan tersebut kerap memunculkan problem di antara keduanya. Ironisnya, konflik tersebut dapat memunculkan rasa frustasi yang tentu saja akan berpotensi menghancurkan romantisme pada hubungan mereka yang seharusnya tidak perlu terjadi jika mereka telah membaca buku import best seller ini.

“Pria tidak akan pernah mengerti wanita dan wanita tidak akan pernah mengerti pria. Dan itulah satu-satunya hal yang tidak akan pernah dimengerti oleh pria dan wanita.” (hlm. 394)

Berbekal dengan ungkapan realistis di atas, uku ini menyediakan peta yang bisa membantu kita  melewati labirin hubungan yang telah terbentuk, serta membantu kita dan pasangan agar bisa mengenali mana rute yang salah, belokan yang berbahaya dan jalan buntu, hingga menemukan jalan keluar pada akhirnya.

Dengan memberi judul buku ini berupa pertanyaan "Why Men Lie and Women Cry?", Allan dan Barbara Pease membawa kita pada sebuah ruang yang penuh dengan cermin yang akan menunjukkan bagaimana kita dan pasangan dalam versi yang sebenar-benarnya. Seperti yang kita ketahui, kisah seorang pangeran yang bersedia memungut sepatu kaca milik Cinderela hanyalah ada di negeri dongeng semata. Di dunia nyata, kisah asmara acap kali tidak semanis khayalan kita. Berbekal pertanyaan-pertanyaan yang muncul akibat dari segala perbedaan di antara keduanya, seakan melalui labirin yang tidak kunjung menemukan titik terangnya, Allan dan Barbara Pease menawarkan kompas penunjuk arah untuk kita bisa menemukan jalan keluar yang solutif dan jawaban atas segala pertanyaan yang mungkin selama ini belum terpecahkan.

Kelebihan Buku

Allan & Barbara Pease membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk melakukan riset sebelum menulis buku ini. Tim ereka mengkatalogkan 40 buah pertanyaan yang paling sering ditanyakan oleh para pembaca dan pendengar di seluruh dunia dan telah berusaha keras untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan menggunakan pengalaman, riset, survei, studi paling mutakhir, pengetahuan dan tentu saja akal sehat. Dengan menggunakan Bahasa yang sederhana dan mudah dipahami oleh pembaca, buku ini semakin menarik karena kemasannya yang jenaka, solutif, serta dilengkapi dengan ilustrasi penunjang, bahkan penulis juga menyedjiakan quis yang bisa menjawab bagaimana tingkat seksual kita di mata pria atau Wanita, sehingga pembaca tidak akan bosan untuk menikmati buku ini hingga halaman berakhir.
Bagi Anda yang telah berkeluarga khususnya, buku ini layaknya pedoman bagi Anda dan Si Dia dalam mengarungi bahtera rumah tangga yang tidak mungkin aman-aman saja dari segala terpaan rumitnya problematika. Tak ada yang sempurna, buku ini memberikan pengajaran bagi kita untuk bisa menerima pasangan kita apa adanya tanpa mendramatisir permasalahan yang ada.  Tentu saja alasan mutlak itulah yang dapat kita jadikan pegangan dalam menciptakan kebahagiaan di atas ketidaksempurnaan tersebut.

Kekurangan Buku

Mengingat buku ini dilengkapi dengan ilustrasi dan pembahasan yang bersifat dewasa, tentu saja tidak semua umur diperkenankan untuk menikmatinya. Untuk itu, buku ini sangat tidak direkomendasikan bagi pembaca yang masih di bawah umur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun