Akibatnya, perusahaan yang tidak pernah mempertimbangkan untuk dilaksanakan secara online, tiba-tiba dipaksa untuk mendigitalkan bisnis mereka.
Hal tersebut menyebabkan lebih sedikitnya masyarakat yang membelanjakan uangnya untuk barang dan hiburan, sehingga kebiasaan konsumen menjadi berubah. Belanja online – e-commerce – telah menjadi metode pembelian utama bagi konsumen secara global.
Padahal di Indonesia tidak banyak bisnis kecil yang memiliki situs web official yang berfungsi sebagai media penjualan. Hal ini berarti bahwa banyak bisnis di Indonesia harus mulai beralih ke digital dan membuat situs web e-commerce untuk memastikan kelangsungan hidup perusahaan di masa pandemi, dan membuka jalan bagi pasar online masa depan.
3. Menanggapi permintaan logistik
Perkembangan dalam e-commerce membuat belanja online menjadi lebih mudah dan cepat. Namun, produk tetap harus dikirim ke rumah-rumah penduduk dengan menggunakan kendaraan tertentu seperti kereta api, pesawat terbang, dan kapal laut. Namun adanya pandemi mengakibatkan kelancaran moda transportasi antar daerah terhambat.
Hal ini tidak selaras dengan adanya peningkatan penggunaan e-commerce selama setahun terakhir, yang mengakibatkan kebutuhan yang amat besar terkait logistik yang cepat dan andal.
Perusahaan kecil sulit untuk cepat beradaptasi dengan permintaan logistik (pengiriman barang) sehingga salah satu langkah yang mungkin dilakukan untuk toko-toko kecil adalah memfasilitasi layanan “klik-dan-ambil” yang cepat dan efisien bagi pelanggan, sehingga dapat mengurangi permintaan logistik perusahaan dengan pelanggan yang mengambil sendiri produk di toko. Ini merupakan tren yang diprediksi akan terus berlanjut lama setelah pandemi berlalu.
4. Mengubah model bisnis
Pandemi telah menunjukkan kepada bisnis di semua industri bahwa perusahaan perlu memiliki kebijakan yang memungkinkan mereka untuk mengatasi krisis yang tidak terduga. Untuk bertahan hidup, bisnis harus tangguh, adaptif, dan kreatif. Jadi apa yang membuat perusahaan tangguh? Salah satu solusinya adalah agilitas bisnis. Pemodelan bisnis yang beragilitas adalah strategi bisnis baru mendapatkan momentum yang terjadi akibat dari pandemi.
Agilitas bisnis adalah kemampuan suatu perusahaan untuk dapat beradaptasi dengan cepat, merespons dengan cepat, menjadi kreatif, memimpin perubahan, dan mempertahankan keunggulan kompetitifnya ketika menghadapi masalah dan ketidakpastian yang sulit. Jika bisnis dapat tetap beragilitas selama masa pandemi ini, maka peluang keberhasilan dan keberlangsungan usahanya akan menjadi jauh lebih tinggi.
5. Rebranding citra perusahaan