Tantangan Berwirausaha di Masa Pandemi
Tahun lalu telah menjadi tantangan bagi banyak bisnis, baik yang besar maupun kecil. Perusahaan di seluruh dunia harus beradaptasi dengan keadaan dan perilaku konsumen yang berubah, dan menemukan peluang di saat krisis. Ini membutuhkan banyak inovasi, kreativitas dan pengembangan model bisnis baru.
Banyak startup telah memangkas biaya, seperti biaya ruang kantor, perjalanan bisnis, dan bahkan yang lebih drastis, merumahkan sebagian tenaga kerja mereka atau menghentikan proyek yang tidak perlu atau tidak menguntungkan.
Salah satu strategi yang secara langsung berpengaruh secara efektif dalam menjalankan perusahaan di masa pandemi adalah, hampir setiap perusahaan yang menggunakan penyedia layanan menegosiasikan ulang tarif dan ketentuan kontrak mereka untuk mendapatkan harga yang lebih rendah atau jadwal pembayaran yang lebih fleksibel. Ataupun mengalihkan sebagian pembiayaan dari hal-hal yang mereka lakukan secara internal untuk menghemat biaya, dan juga mengeksternalisasi karyawan baru di waktu yang tidak pasti.
Namun cara-cara tersebut sulit untuk dilakukan dalam jangka panjang, sehingga diperlukan cara baru yang lebih efektif untuk menjalankan usaha di masa pandemi ini, sehingga perusahaan dapat bertahan untuk jangka waktu yang lama.
Strategi Berwirausaha di Masa Pandemi Covid-19
Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa strategi bisnis umum yang telah diadopsi beberapa perusahaan untuk bertahan dan berkembang selama pandemi.
1. Berinvestasi dalam teknologi
Untuk menekan penyebaran COVID-19, negara-negara di seluruh dunia telah memberlakukan lockdown yang ketat, sehingga memaksa karyawan di berbagai sektor untuk bekerja dari rumah. Kini masyarakat telah menemukan kembali cara untuk bekerja, menghasilkan ketergantungan yang lebih besar pada teknologi. Hasil dari investasi dalam inovasi teknologi telah meningkat secara dramatis. Agar tetap bertahan, perusahaan harus memastikan bahwa karyawan mereka dapat terus bekerja dari rumah, dan layanan mereka dapat dibeli atau diakses secara online. Artinya, perlu dilakukan pengembangan perangkat lunak, sistem digital dan metode komunikasi yang baru.
2. Melaksanakan bisnis secara online
Pandemi mengakibatkan penutupan semua bisnis yang tidak bersifat fundamental. Dalam hal ini termasuk teater, bioskop, museum, dan toko.Â