Mohon tunggu...
vina sari
vina sari Mohon Tunggu... -

Mahasiswi S1-ILMU KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Keep Calm Girls With SADARI

12 November 2018   08:22 Diperbarui: 12 November 2018   08:42 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia. Kanker adalah pertumbuhan yang tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah menjadi ganas. Sel-sel tersebut dapat tumbuh lebih lanjut serta menyebar ke bagian tubuh lainnya serta menyebabkan kematian. Sel tubuh yang mengalami mutasi (perubahan) dan mulai tumbuh dan menambah lebih cepat dan tidak terkendali seperti sel normal. Sel kanker tidak mati setelah usianya cukup melainkan tumbuh terus dan bersifat invasif sehingga sel normal tumbuh dapat terdesak atau malah mati. Saat ini salah satu jenis penyakit kanker yaitu kanker payudara menjadi jenis kanker yang sangat menakutkan bagi perempuan di seluruh dunia, juga Indonesia. Kanker payudara adalah tumor ganas yang terbentuk dari sel-sel payudara yang tumbuh dan berkembang tanpa terkendali sehingga dapat menyebar di antara jaringan atau organ di dekat payudara atau ke bagian tubuh lainnya.

Menurut data GLOBOCAN (IARC) tahun 2012 diketahui bahwa kanker payudara merupakan penyakit kanker dengan presentase kasus baru (setelah dikontrol oleh umur) tertinggi, yaitu sebesar 43,3% dan persentase kematian (setelah dikontrol oleh umur) akibat kanker payudara sebesar 12,9%. Kanker payudara cenderung berdampak pada perempuan yang memasuki usia senja di atas 50 tahun. Terdapat 8 sampai 10 kasus kanker payudara terjadi pada perempuan di usia ini. Ada beberpa faktor pemicu munculnya kanker payudara pada perempuan. Selain disebabkan oleh faktor genetic dan lingkungan, kebiasaan gaya hidup sehari-hari menjadi momok munculnya kanker payudara. Saat ini tidak ada pengetahuan yang cukup tentang penyebab kanker payudara, karena itu kesadaran deteksi dini merupakan salah satu cara pengendalian kanker payudara.  Oleh karena itu kanker payudara perlu diwaspadai dan deteksi dini salah satunya dengan melakukan SADARI (Pemeriksaan Payudara sendiri).

SADARI merupakan salah satu untuk deteksi dini kanker payudara adalah dengan melakukan SADARI atau pemeriksaan payudara sendiri. SADARI adalah tindakan pemeriksaan rutin payudara yang dapat dilakukan sendiri dengan cara mengamati perubahan pada payudara dengan bercermin dan perabaan tangan individu. Dalam hal ini, individu diharapkan untuk memeriksa payudara secara rutin setiap bulannya, pada 10 hari pertama setelah menstruasi. Pemeriksaan ini dapat dilakukan  sebagai berikut:

  • Melihat Payudara Individu di cermin dengan bahu lurus dan lengan pinggang
  • Dalam hal ini individu perlu memperhatikan apakah payudara memiliki ukuran, bentuk, dan warna seperti biasanya. Hati-hati jika individu mendapatkan ukuran payudara yang berbeda satu dan yang lainnya. Selain itu, perhatikan pula apakah tanda pembengkakan atau distorsi bentuk payudara, seperti dimpling (Permukaan kulit tertarik kedalam). Puckering (kerutan), adanya kelainan posisi puting payudara (terdorong atau tertarik kedalam), adanya gambaran kemerahan, nyeri, atau ruam pada payudara yang bisa disertai pembengkakan atau tidak.
  • Angkat lengan individu kemudian cari tanda-tanda seperti langkah pertama yang sudah dijelaskan
  • Rasakan apakah ada benjolan atau tanda aneh lain pada payudara individu. Coba amati terlebih dahulu apakah ada yang terlihat aneh pada permukaan payudara.
  • Cari tanda pengeluaran cairan dari putting payudara (dapat terjadi pada satu payudara saja atau keduanya).
  • Adapun cairan tersebut dapat berupa cairan seperti cairan kuning atau darah.
  • Melakukan pemeriksaan payudara dengan menggunakan sembari berbaring
  • Gunakan tangan kanan individu masing-masing untuk memeriksa payudara kiri dan sebaliknya tangan kiri untuk memeriksa payudara sebelah kanan. Perabaan dilakukan dengan perlahan, menggunakan tiga ujung jari secara bersamaan dengan gerakan melinhkar, menyusuri seluruh bagian payudara secara sistematik. Tekan payudara dari atas ke bawah, dari sau sisi ke sisi yang lainnya mulai dari putting susu bergerak ke tepi luar payudara. Selain itu juga dapat dilakukan perabaan secara vertikal ke atas dan ke bawah.
  • Melakukan pemeriksaan payudara sambil duduk atau berdiri dengan gerakan yang sama seperti langkah sebelumnya.
  • Adapun dalam pemeriksaan payudara ini lebih mudah dilakukan dalam keadaan basah atau licin, misalkan pada saat mandi. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bahwa benjolan yang didapatkan seringkali tidak nyeri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun