Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang banyak membawa perubahan terhadap manusia baik dalam hal pola hidup maupun sosial termasuk dalam bidang kesehatan yang tidak luput dari unsur sosial dan budayanya. Karena tiap masing-masing daerah memiliki adat dan norma yang berbeda antara satu dengan yang lain. Budaya memiliki peran besar dalam membentuk pola pikir, perilaku, dan praktik kesehatan individu maupun masyarakat. Nilai-nilai budaya mempengaruhi cara seseorang memahami penyakit, mencari pengobatan, serta berinteraksi dengan tenaga medis. Oleh karena itu, memahami hubungan antara budaya dan kesehatan sangat penting dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pengaruh budaya terhadap praktik kesehatan sangatlah besar. Persepsi masyarakat mengenai penyakit dan pengobatan terbukti dalam beberapa budaya, penyakit dianggap sebagai gangguan spiritual atau kutukan. Maka dari itu timbul kepercayaan pada pengobatan tradisional, seperti jamu di Indonesia atau akupuntur di Tiongkok, yang masih digunakan berdampingan dengan pengobatan modern. Beberapa kelompok budaya memilih lebih percayatabib, dukun, atau pemuka agama dalam mencari kesembuhan dibandingkan pengobatan medis dari dokter. Pendekatan budaya dalam pelayanan kesehatan itu sangatlah penting. Untuk meningkatkan efektivitas layanan kesehatan, tenaga medis harus memahami dan menghormati aspek budaya pasien dan melakukan pendekatan medis yang lebih khusus pada masyarakat yang masih sangat mempertahankan adat dan norma budayanya, yaitu dengan pendekatan antropologis medis yang mana tenaga medis harus memahami latar belakang budaya pasien baik kepercayaan, ritual, makanan pantangan, hingga praktik tradisional, menilai bagaimana budaya mempengaruhi pemahaman pasien tentang sakit dan sehat. Contohnya seperti seorang pasien yang percaya bahwa terjadinya suatu penyakit akibat "gangguan roh", maka tenaga medis harus menghargai kepercayaan pasien tersebut sambil memberikan edukasi medis yang sesuai. Kemudian dapat juga dengan cara pendekatan komunikasi menggunakan bahasa yang sederhana, dapat dipahami pasien dan menghindari istilah medis yang rumit. Selanjutnya pendekatan edukasi kesehatan, caranya dengan memberikan edukasi kesehatan berbasis budaya dengan menyesuaikan penyampaian pesan kesehatan sesuai nilai, norma dan tradisi masyarakat. Bahkan yang lebih efektif adalah dengan menggunakan media atau tokoh budaya setempat sebagai mitra penyuluhan kesehatan, sebagai contohnya yaitu penyuluhan gizi pada masyarakat bisa disampaikan dengan analogi makanan tradisional mereka. Kemudian dengan cara pendekatan kolaboratif, salah satu caranya tetap menghargai tradisi mereka dan apabila memungkinkan mengintegrasikan praktik tradisional yang tidak berbahaya dengan terapi medis modern, dengan melibatkan tokoh masyarakat, pemuka agama, atau dukun tradisional untuk menjembatani pemahaman pasien karena tokoh-tokoh tersebut yang mempunyai kepercayaan masyarakat setempat. Selain itu tenaga medis harus tetap melakukan kegiatan kampanye kesehatan yang sesuai dengan nilai budaya untuk meningkatkan kesadaran dan penerimaan masyarakat mengenai praktik kesehatan tanpa merendahkan atau menyalahkan kepercayaan masyarakat terhadap budayanya. Kemudian yang terakhir adalah pendekatan etika dan hukum, yaitu tenaga medis harus mengedepankan hak pasien untuk tetap memegang budayanya. Namun, tenaga medis tetap harus menegakkan prinsip keselamatan pasien (patient safety) dan etika profesi. Jika praktik budaya berisiko, tenaga medis wajib memberi penjelasan secara terbuka dan profesional. Budaya berpengaruh besar terhadap kesehatan melalui pola pikir, kebiasaan, dan sistem perawatan kesehatan. Memahami hubungan ini sangat penting untuk memberikan layanan kesehatan yang inklusif dan efektif bagi masyarakat yang beragam. Tenaga medis harus mengatasi pengaruh budaya dalam praktik kesehatan dengan memahami budaya pasien, berkomunikasi, memberi edukasi yang sesuai konteks, berkolaborasi dengan tokoh budaya, serta menjaga etika dan keselamatan pasien.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI