Mohon tunggu...
Vina juliani
Vina juliani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa keperawatan

Vina, 19 yo, mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Peran Perawat dalam Menurunkan Tingkat Kecemasan Pasien Covid-19

21 Januari 2021   09:35 Diperbarui: 21 Januari 2021   09:57 605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Walaupun rasa kecemasan yang muncul pada orang yang mengalami penyakit adalah respon yang biasa, kita sebagai perawat tidak boleh memandang hal itu menjadi hal biasa. Kita harus mendukung dan berkontribusi untuk mengembalikan kesehatan psikologisnya. 

beberapa hal yang perawat dapat lakukan untuk dapat menurunkan tingkat kecemasan pasien berdasarkan beberapa faktor yang ada diatas, yaitu:

  • Meningkatkan komunikasi terapeutik bersama pasien, hal ini membuat pasien jadi merasa dihargai, dihormati, dan tidak merasa sendiri. Perawat juga dapat menjelaskan dan memberikan pengertian atas penyakit yang dialami pasien, dengan begini pasien jadi dapat mengerti dan menerima penyakit yang telah dialaminya, hal ini sesuai dengan literatur yang mengatakan bahwa komunikasi terapeutik mampu membuat pasien memahami sakitnya (stewart, 1997). Selain itu komunikasi terapeutik di yakini bahwa dapat menurunkan tingkat kecemasan pada seseorang (Mulyani, 2008).
  • Memberikan motivasi emosional seperti memperlihatkan sifat empati  dan memberikan perhatian dalam pemberian layanan. Dampak perilaku caring yang kita lakukan kepada pasien dapat meningkatkan hubungan saling percaya, meningkatkan penyembuhan fisik, keamanan, dan juga dapat memberikan perasaan yang lebih nyaman (Watson,2012). Jika pasien sudah dapat merasa lebih nyaman dan mengerti akan penyakitnya maka ia akan memiliki motivasi dalam dirinya untuk sembuh.
  • Berikan motivasi atau dorongan untuk dapat bertahan dan melawan penyakit yang dideritanya. Motivasi yang perawat dapat lakukan adalah menganjurkan pasien untuk meminum obat atau vitamin secara teratur, mengajarkan teknik relaksasi otot progresif yang dimana relaksasi ini diyakini dapat membebaskan tingkat kecemasan pada pasien (jacobsen,1938). Selain itu relaksasi otot progresif mampu meningkatkan kualitas tidur pasien pada kasus gangguan pernafasan.
  • Berikan dukungan spiritual, seperti mengingatkan makna hidup, mendoakan pasien, mengajak pasien untuk berdoa, mengingatkan pasien untuk dapat berserah kepada Tuhan, serta meminta kesembuhan dan yakin atas kesembuhannya. Dukungan spiritual seperti contoh sebelumnya, dapat membuat pasien menerima dirinya. Selain itu, dukungan spiritual juga dapat meringankan kondisi psikologis seperti takut, syok, putus asa, marah, cemas, dan depresi. Jika pasien memiliki kekuatan spritual yang rendah dapat menimbulkan permasalahan psikologis di bidang kesehatan (Hamid,2008). Maka dari itu perawat harus bisa membantu pasien dalam memenuhi kebutuhan spiritualnya agar dapat menangani masalah psikologisnya.

Cara-cara diatas dapat di lakukan oleh perawat untuk dapat menurunkan rasa kecemasan pada pasien, namun harus tetap menaati protokol kesehatan yang ada. Jika pasien sudah dapat menerima keadaanya serta telah menurun kecemasannya, hal itu dapat memotivasi pasien untuk dapat sembuh dan mau untuk bekerjasama dengan perawat melakukan asuhan keperawatan. Yang bertujuan untuk menggapai kesembuhan dan keselamatannya. Peran perawat bukan saja sebagai pemberi asuhan  namun juga dapat menciptakan kesehatan dan keselamatan yang optimal kepada pasien dengan cara memenuhi kebutuhan pasiennya secara holistik.

Kesimpulan:

Sebagai perawat kita harus mampu melihat keadaan pasien bukan saja dari sisi biologisnya saja, melainkan dapat melihat secara luas mengenai bio-psikososial dan spiritual pasien, agar kita dapat memenuhi segala aspek yang diinginkan pasien. Kesehatan psikologis ini sangat penting untuk dapat mendukung kesehatan pasien dimasa pandemi ini, karena pasien bukan saja menderita secara fisik namun juga psikologinya, pasien merasakan gejala-gejala penyakit dan juga merasa tertekan dan cemas atas penyakit yang dideritanya. Maka dari itu perawat harus memandang pasien secara holistik, agar dapat memenuhi kebutuhan pasien secara luas.

Saran:

Saya menyarankan agar di fasilitas kesehatan yang menangani pasien Covid, dapat melakukan pengecekan pada psikologis pasien yang mengalami Covid, serta dapat menyediakan orang-orang yang profesional untuk dapat menangani rasa kecemasan yang tinggi pada pasien.

Sumber 

Anggriani Utama, T., Sukmawati, S., & Dianty, F. E. (2020). Pengalaman Perawat Dalam Memberikan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Terinfeksi Covid-19. Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia, 1(2).

Azari, A. A. (2020). Pengalaman Psikologis Ketidakberdayaan Post COVID-19 di Jember (Studi Kasus). MEDICAL JURNAL OF AL QODIRI, 7(2), 7-7.

Hamid, A. Y. (2008). Asuhan Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun