TANPA FISIKA KUANTUM MATAHARI TIDAK BERSINAR
Matahari dalam kehidupan kita sangat berikan sangat banyak manfaat. Tanpa matahari kehidupan di bumi dapat musnah, seperti itu kenapa matahari kerap diucap selaku sumber kehidupan. Matahari selaku sumber tenaga terbanyak yang terus menerus memancarkan sinarnya tiada henti.
Sempatkah kita terpikir bagaimana matahari bisa bersinar? Seperti itu yang melatarbelakangi postingan ini sehingga postingan ini bertajuk“ Tanpa Fisika Kuantum Matahari Tidak Bersinar”. Postingan ini bertujuan untuk mengetahui cara matahari dapat bersinar. Diharapkan bagi para pembaca dan penulis khususnya dapat memperluas wawasan pengetahuan dan meningkatnya minat literasi ilmiah.
Matahari menciptakan tenaga lewat proses yang diucap“ fusi nuklir”. Fusi nuklir merupakan respon yang terjalin secara natural di jantung matahari, adalah penggabungan inti atom buat membentuk inti yang lebih berat. Bagi International Thermonuclear Experimental Reactor( ITER), fisikawan nuklir sudah lama berupaya menciptakan fusi nuklir lewat reaktor di Bumi sebab tenaga yang dihasilkannya jauh lebih banyak dari bahan bakar fosil.
Misalnya, jumlah atom hidrogen seukuran nanas bisa menciptakan tenaga sebanyak 10. 000 ton batu bara. Fusi nuklir memerlukan 100 juta derajat Kelvin, tetapi inti Matahari cuma dapat mencapai 15 juta derajat. Kemudian bagaimana itu menghasilkan sinar? Fenomena kuantum yang diketahui selaku penerowongan kuantum merupakan jawabannya.
Proses ini mengaitkan 2 proton yang silih melekat. Tetapi, muatan identik dari tiap proton membuat mereka silih tolak semacam 2 kutub magnet yang sama. Inilah yang diucap“ Coulomb Barrier”, bilik di antara 2 proton! Barrier Coulomb, dinamai hukum Coulomb, yang pada gilirannya dinamai fisikawan Charles- Augustin de Coulomb, merupakan Barrier tenaga sebab interaksi elektrostatik yang 2 inti butuh diatasi sehingga mereka dapat lumayan dekat buat menempuh respon nuklir. Penghalang tenaga ini diberikan oleh tenaga potensial elektrostatik: