Mohon tunggu...
Vina Serevina
Vina Serevina Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Negeri Jakarta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pengajar Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Sistem Pengairan Sawah Menggunakan Mekanika Fluida

7 April 2022   14:00 Diperbarui: 7 April 2022   14:04 2931
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Sungai (Sumber: Sumber: Tree plan vector created by upklyak - www.freepik.com)

3. Untuk menyuburkan tanah, dengan mengalirkan air yang mengandung lumpur & zat -- zat hara penyubur tanaman pada daerah pertanian tersebut, sehingga tanah menjadi subur.

4. Untuk kolmatase, yaitu meninggikan tanah yang rendah / rawa dengan pengendapan lumpur yang dikandung oleh air irigasi (Rachmad, 2009).

Irigasi dapat dibedakan berdasarkan tingkatan teknisnya, antara lain irigasi teknis, setengah teknis, dan sederhana. Pada irigasi teknis, airnya diatur karena terdapat pintu masuk dan keluar air, serta dapat diukur dengan bangunan ukur yang dapat berupa papan skala, bangunan ukur khusus (contoh: Cipoteli, Venturi). 

Lalu pada irigasi setengah teknis, airnya dapat diatur tetapi tidak dapat diukur. Dan pada irigasi sederhana, tidak dilengkapi bangunan ukur maupun pintu. Meskipun terdapat pintu, itu hanya bersifat sementara dan sangat sederhana sehingga cepat rusak.

Gambar 3. Irigasi Teknis Sumber: debbyeka.blogspot.com
Gambar 3. Irigasi Teknis Sumber: debbyeka.blogspot.com

Menurut Prof. Edi Santosa yang disampaikan pada wawancara kepada SariAgri.id (16/5/2020), sawah yang menggunakan irigasi teknis, yaitu terdapat jalur irigasi dari bendungan, saluran induk, saluran sekunder, tersier, hingga saluran cacing yang masuk ke tanah, dalam satu tahun dapat melakukan dua hingga tiga kali tanam. Sedangkan pada sawah yang menggunakan irigasi setengah teknis, hanya satu sampai dua kali tanam dalam setahun. Oleh karena itu, secara umum para petani menggunakan irigasi teknis ini pada lahan pertaniannya.

Pada irigasi teknis yang memiliki pintu tersebut, dapat menjelaskan konsep kontinuitas fluida dan prinsip Bernoulli. Konsep kontinuitas ini menyatakan bahwa untuk fluida tak termampatkan yang mengalir pada kondisi tunak, laju aliran pada setiap titik dalam fluida adalah sama. Apabila dirumuskan adalah seperti gambar berikut ini

Gambar 4. Konsep Kontinuitas Fluida Dinamis (Sumber: anggitprakasa.blogspot.com)
Gambar 4. Konsep Kontinuitas Fluida Dinamis (Sumber: anggitprakasa.blogspot.com)
Gambar 5. Kontinuitas pada Pintu Air (Sumber: Muslim, 2019)
Gambar 5. Kontinuitas pada Pintu Air (Sumber: Muslim, 2019)

Sistem irigasi teknis yang digunakan tersebut memiliki beberapa pintu air yang memiliki laju aliran dan luas penampang di sekitar pintu berbeda-beda tergantung pada posisi pintu air. Pada gambar 5 dapat dilihat bahwa luas penampang yang dekat dengan pintu air memiliki ukuran lebih kecil dibandingkan dengan luas penampang yang jauh dari pintu air. 

Berdasarkan konsep kontinuitas fluida dinamis, maka laju aliran yang di dekat di pintu air tersebut lebih besar karena luas penampangnya lebih kecil. Begitupun sebaliknya, pada air yang luas penampangnya lebih besar, laju alirannya lebih kecil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun