Mohon tunggu...
Vina Serevina
Vina Serevina Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Negeri Jakarta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pengajar Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Model Inkuiri untuk Peningkatan Kualitas Pembelajaran saat Pandemi

27 Februari 2022   17:37 Diperbarui: 27 Februari 2022   17:40 1051
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: https://www.infoduniapendidikan.com/model-pembelajaran-inkuiri/

Oleh : Dr. Ir. Vina Serevina, M.M., Farhan Aqil Musyafa, UNJ 2022

Pada tahun 2020, Indonesia pertama kali dilanda corona virus disease atau “Covid-19.” Hal tersebut berakibat pada penerapan kebijakan untuk memutus rantai penularan. Secara spesifik, kebijakan tersebut berupa usaha-usaha agar masyarakat dapat melakukan physical distancing, yaitu himbauan untuk menjaga jarak antar-individu dalam masyarakat, menjauhi aktivitas kerumunan, dan menghindari pertemuan yang melibatkan banyak orang  (Siahaan, 2020). Kebijakan tersebut berdampak pada sektor kehidupan bangsa Indonesia, khususnya sektor pendidikan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menetapkan kebijakan Kegiatan Belajar-Mengajar (KBM) dengan metode dalam jaringan (daring). Dengan berlokasi di rumah dalam waktu yang cukup lama, metode daring dapat mengakibatkan fenomena learning loss. Learning loss sendiri merupakan suatu konsep yang menyatakan fenomena berkurangnya pengetahuan dan  keterampilan secara akademis (Andriani dkk., 2021). Fenomena tersebut dapat berdampak buruk untuk kualitas pembelajaran di Indonesia. Dengan demikian, diperlukan model pembelajaran yang sesuai untuk situasi dan kondisi pelajar saat melakukan kegiatan daring.

Model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran (Nurdiansyah, dan Amalia, 2018). Model pembelajaran dapat juga disebut sebagai strategi pembelajaran. Dalam hal ini, pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran yang dimaksud adalah pembelajaran daring. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan dengan metode daring yaitu model inkuiri.

Model inkuiri merupakan suatu model pembelajaran yang berbasiskan permasalahan, investigasi untuk mencari kebenaran, atau pengetahuan yang memerlukan pemikiran kritis, kreatif, dan intuitif (Tohir, 2020). Model inkuiri juga memberikan kesempatan kepada pelajar untuk mencari jawaban dari suatu permasalahan secara mandiri atau kolaboratif melalui bimbingan orang lain. Oleh karena itu, model inkuiri dapat terbagi menjadi dua, yaitu model inkuiri konvensional dan model inkuiri terbimbing (Dwi Apriliani dkk., 2019). Meskipun demikian, kedua jenis model inkuiri tersebut tetap berprinsip pada model pembelajaran inkuiri secara definitif.

Untuk memahami model inkuiri terhadap peningkatan kualitas pembelajaran saat pandemi, masyarakat Indonesia, khususnya pelajar dan pengajar, harus memahami beberapa hal tentang model inkuiri. Pertama, masyarakat harus memahami target penerapan model inkuiri dengan metode daring. Target tersebut berarti pelajar dalam jenjang pendidikan yang tepat untuk berpartisipasi dalam pengoperasian model pembelajaran ini. Kedua, masyarakat harus memahami cara pelaksanaan model inkuiri dengan metode daring.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Kemdikbud, cara berarti jalan dalam melakukan sesuatu. Dengan demikian, dalam kasus ini, hal yang dimaksud adalah suatu penjelasan usaha-usaha untuk mengoperasikan model inkuiri dengan metode daring. Ketiga, masyarakat harus memahami kelebihan dan kekurangan model inkuiri dengan metode daring. Kelebihan dan kekurangan tersebut perlu dipaparkan melalui konsep perbandingan (komparasi) kualitatif untuk memperjelas dampak dari model  ini. Terakhir, masyarakat harus memahami pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap tingkat produktivitas pelajar. 

Pengetahuan tentang model inkuiri untuk peningkatan kualitas pembelajaran saat pandemi dapat menghasilkan beberapa manfaat. Pertama, masyarakat dapat meningkatkan wawasannya tentang model inkuiri. Kedua, pengembang atau peneliti di bidang teknologi pendidikan dapat membuat produk berbasis model inkuiri dengan metode daring yang efektif dan efisien. Terakhir, model inkuiri dapat dijadikan prioritas pertimbangan sebagai suatu model pembelajaran yang wajib diterapkan bagi pelajar dan pengajar di Indonesia.

Saat ini, model inkuiri belum jelas esensinya. Contoh ketidakjelasan esensi tersebut dapat ditemukan pada hasil kajian penelitian untuk mata pelajaran “Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)” (Rustaman, 2005). Dengan demikian, dalam mengidentifikasi model inkuiri, diperlukan teknik analisis sistematik  Analisis ini dilakukan untuk menciptakan pemahaman yang ekstensif dan terperinci (Zultaqawa dkk., 2019). Analisis ini harus dilakukan secara berurutan yang dimulai dari hal fundamental.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun