Yogyakarta, kota dengan ribuan budaya sebuah warisan yang luar biasa hebat untuk diceritakan kepada anak. Suasana yang menenangkan di tengah keramaian aktivitas masyarakat yang penuh perjuangan menjalani roda kehidupan sehari-hari.Â
Jogja sebagai Kota pendidikan dan budaya pastinya menarik perhatian khalayak ramai baik dalam negeri ataupun para pelancong tertarik untuk mengunjungi dan mengenal kota yang indah ini.Â
Meskipun demikian tidak semua hal di tempat yang  spesial adalah seluruhnya kebahagiaan pula. Yogyakarta menjadi kota dengan harapan hidup tertinggi di Indonesia pada tahun 2022,tidak mengartikan seluruh permasalah sosial yang mendesak seperti permasalahan tunawisma sudah tertangani.
Seiring dengan semakin banyaknya pertumbuhan populasi dan meningkatnya tantangan hidup di wilayah perkotaan, jumlah individu yang digolongkan sebagai tunawisma di kota bersejarah ini menjadi bertambah.Â
Tunawisma di Yogyakarta memiliki latar belakangnya masing-masing, yang berarti berasal dari berbagai faktor seperti kemiskinan, kurangnya perumahan yang terjangkau, dan dislokasi sosial. Banyak individu yang terpaksa menjalani hidup di jalanan karena menghadapi  kesulitan ekonomi, permasalahan dalam keluarga, atau masalah pribadi seperti  kesehatan mental dan kecanduan.
Menurut Departemen Sosial dan Praktik Kerja Pengabdian Masyarakat (PKPM) Admajaya ada ribuan orang  tunawisma di Yogyakarta, dengan proporsi yang cukup besar adalah kaum perempuan dan anak-anak.
Dinamika sosial-ekonomi yang sangat unik di kota ini, ditambah dengan statusnya sebagai kota budaya dan pendidikan. Sementara itu oleh karena kota Yogyakarta menarik minat mahasiswa dan wisatawan, situasi ini memperumit situasi tunawisma untuk mendapatkan tempat tinggal.Â
Sebagai respons terhadap krisis yang meningkat, pemerintah kota Yogyakarta tentunya tidak haha tinggal diam namun juga telah meluncurkan beberapa inisiatif yang bertujuan untuk membantu tunawisma. Salah satu programnya adalah pendirian tempat penampungan sementara, yang memberikan bantuan bagi mereka yang tidak memiliki rumah. Tempat-tempat ini menawarkan layanan dasar seperti makanan, fasilitas memadai, dan perawatan medis.
Selain tempat penampungan, pemerintah juga bermitra dengan LSM lokal untuk menciptakan program penjangkauan. Inisiatif ini bertujuan agar pendataan lebih mudah untuk dilakukan kepada mereka yang membutuhkan bantuan, menjembatani mereka mendapat layanan sosial, dan memberikan dukungan yang disesuaikan dengan kondisi mereka.
Tim penjangkauan yang disering kali terdiri dari pekerja sosial yang berpengalaman dalam menangani isu-isu kompleks, seperti tantangan kesehatan mental dan penyalahgunaan zat terlarang.Â