Mohon tunggu...
VIKTORINUS REMA GARE
VIKTORINUS REMA GARE Mohon Tunggu... Guru - Apa adanya,jujur,bertanggung jawab dan pekerja keras
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pejuang Kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Menepis Badai (Cerita Bersambung)

27 Februari 2021   01:23 Diperbarui: 27 Februari 2021   01:41 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

ooo ine..eeee, ooo Ema..aaaa, mesu malo kami aana halo.. 2x"

Jika diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia kira kira seperti ini;

"ooo ibu ...uuuu, ooo Bapa.. aaaa, dunia ini sangat susah 2x

Harap dengan tanta, beri makan dengan marah-marah

Harap dengan paman, beri makan dengan perhitungan

Harap dengan adik, adik masih kecil.. ooo ibu.. uuuu ooo bapa..aaaa,

sungguh sedih kami anak yatim piatu.. 2x"

Aku tidak tahu, kenapa setiap jam pelajaran Bahasa Indonesia aku selalu diminta untuk bernyanyi di depan kelas. Padahal aku tidak pernah berbuat kesalahan. Aku senangsenang saja ketika aku diminta untuk menyanyikan sebuah lagu. Aku salah satu siswa yang paling kecil dan pendek dari temantemanku.

Setiap pulang sekolah, aku ke baba Engku. Satu-satunya pengusaha Cina yang biasa dipanggil "baba engku," ambil es dingin untuk dijual keliling kampung. "Es, es, essss... Es, es, essssss...Es, es, esssss", dengan termos es di pundak sambil berteriak "es, es, essss" sepanjang jalan memanggil orang orang untuk membeli es.

Jika semua es laku terjual, aku mendapat upah dua puluh lima rupiah sampai lima puluh rupiah per termos. Satu termos biasanya berisi 25 buah sampai 30 buah es dengan harga Rp25 per buah. Menjual es sepulang sekolah ternyata membuat aku jadi lupa diri, aku menjadi sering bolos sekolah.

Setiap pagi aku pamit kepada kedua orang tuaku untuk ke sekolah, di tengah jalan aku sembunyi di hutan mencari umbi hutan (bengkuang) untuk dimakan. Ketika teman-teman pulang sekolah, aku juga keluar dari persembunyian kembali ke rumah. Kedua orang tuaku tidak pernah tahu, bahwa aku tidak sekolah, tidak terasa sudah satu bulan aku tidak sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun