Literasi bagi Gen Z tidak hanya berarti membaca dan menulis, tetapi juga memahami informasi dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Generasi ini tumbuh bersama gawai, internet, dan media sosial, sehingga akses informasi sangat terbuka. Namun, derasnya hiburan digital sering membuat minat membaca tertinggal. Jika kebiasaan literasi tidak diperkuat, kemampuan analitis dan kritis mereka bisa tergerus oleh konsumsi konten instan.Peran literasi sangat menentukan kualitas Gen Z di masa depan. Mereka yang terbiasa membaca memiliki wawasan lebih luas dan tidak mudah terpengaruh informasi palsu. Literasi juga melatih kemampuan menyampaikan gagasan secara tertata, baik lisan maupun tulisan. Selain itu, kebiasaan membaca mendukung mereka dalam memahami pelajaran, menuntaskan tugas akademik, dan menghadapi dunia kerja yang penuh tantangan.Upaya membangun budaya literasi pada Gen Z membutuhkan pendekatan yang relevan dengan karakter mereka. Sekolah dapat menyediakan bahan bacaan menarik dalam bentuk digital agar lebih mudah diakses. Komunitas literasi, taman baca, dan ruang kreatif bisa menjadi media berbagi inspirasi dan ide. Keluarga juga tetap berperan penting dengan membangun kebiasaan membaca sejak dini. Dengan dukungan lingkungan dan strategi yang tepat, budaya literasi di kalangan Gen Z dapat tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI