Mohon tunggu...
Vika Kurniawati
Vika Kurniawati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelancer

| Content Writer

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ada Peran "Blogger" di Manuskrip Kuno?

3 April 2019   13:31 Diperbarui: 3 April 2019   13:53 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembukaan pameran. Doc: kratonjogja.id

Demikian juga terdapat 13 naskah kuno yang ditempatkan di kotak kaca khusus. Oya di setiap pintu masuk ruangan pameran dijaga seorang Bergada Dhaeng dengan tombak panjang 3 meter. Panjang pendeknya tombak serta warna hiasan pada topi yang dikenakan juga menandakan pangkat dan tanggung jawab para Dhaeng. 

Syukurlah sudah diperbolehkan menggunakan gawai untuk mengabadikan momen berharga tersebut. Bagaimana tidak berharga bila prajurit tersebut hadir hanya saat acara tertentu. Saya sendiri tidak sabar untuk mendapat kesempatan meneliti Serat Centini yang juga berisi sisi kuliner. 

Dan saya saat ini sudah bahagia diperbolehkan memegang tombak yang sudah digunakan sejak Bergada Dhaeng diperbantukan di kesultanan Yogyakarta. Mudah sekali bukan menciptakan kebahagiaan saya.

Ada yang belum mengetahui peristiwa Geger Spoy (sering dibaca spehi  yang merupakan bentuk pengucapan dari Spoy yang dilafalkan oleh orang jawa)? Peristiwa tersebut yang berlangsung 19-20 Juni 1812, di mana 1000 serdadu Inggris bersama serdadu yang berasal dari Sepoy India serta serdadu Eropa masuk ke keraton. 

Kapitan Tionghoa Tan Jin Sing telah menyiapkan tangga bambu untuk masuk melewati Plengkung Tarunasura dan Pintu Pancasura. Demikian juga ada penambahan 500 prajurit Legiun Pangeran Prangwedono dari Mangkunegaran Solo. Setelah pertempuran terdahsyatnya telah selesai maka dimulailah peristiwa penjarahan harta serta koleksi keraton.

Restorasi lukisan keraton. Doc: IG Kraton
Restorasi lukisan keraton. Doc: IG Kraton

Kiai Paningset, Kiai Urub serta koleksi senjata pusaka yang lain turut dijarah bersama gamelan, akta tanah, arsip, manuskrip sejarah, pakaian kebesaran, keris, mahkota Sultan bahkan kancing pakaian terbuat dari berlian dilucuti tentara Inggris. Penjarahan berlangsung selama empat hari menggunakan pedati melawati Alun-Alun Kidul. 

Dua minggu setelah pengangkatan Pangeran Notokusumo sebagai Pakualam, kemudian Sultan Sepuh dibuang ke Malaka oleh Inggris. Pada 1817, Gubernur Raffles menerbitkan The History of Java, yang menjadi sumber awal bagi literasi dunia tentang kehidupan masyarakat jawa.

Watermark Serat Amibya (koleksi Museum Sonobudaya) . Doc:Dewi Krisna
Watermark Serat Amibya (koleksi Museum Sonobudaya) . Doc:Dewi Krisna

Saat saya melihat bentuk digital dari 27 naskah kuno dari peristiwa Geger Spoy, keadaannya memang masih baik dengan goresan tinta yang masih jelas terbaca.  Beberapa ornament dengan warna merah serta emas juga menghiasi, sayangnya watermark manuskrip tidak bisa dilihat. Sejauh yang saya tahu saat mendapat kesempatan memeriksa sebuah manuskrip kuno  di Museum Sonobudoyo, jika diterawang dengan bantuan senter maka kertas manuskrip akan tampak watermark (logo) dari pabrik kertas yang digunakan. Dari logo tersebut akan membantu pengidentifikasian latar belakang penulisan manuskrip. Semoga suatu saat naskah fisiknya bisa kembali ke tempatnya berasal sehingga anak cucu bisa mempelajari secara langsung.

Peserta even Dolan Heritage KJog. Doc:Riana Dewie
Peserta even Dolan Heritage KJog. Doc:Riana Dewie

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun