DPRD Kaltim dari dapil Bontang, Kutim, Berau pada Pileg 2024, membagikan kisahnya yang kaya akan pengalaman dalam mengikuti jejak keluarga dalam dunia politik. Sebagai anak dari pasangan Almarhum Adi Darma dan Najirah, mantan walikota Bontang, serta cucu seorang pendiri PPP di Kaltim, Ferza tumbuh dalam atmosfer politik yang kuat.
"Garisku selalu melayani masyarakat. Saya melihat kakek, ayah, dan ibu selalu berbakti kepada masyarakat. Itu yang membuat saya sulit untuk berbelok arah dari dunia politik," ungkap Ferza.
Pengalaman politiknya dimulai saat terpilih sebagai legislator DPRD Kaltim termuda pada periode 2014-2019. Namun, setelah mengalami persaingan ketat dalam Pileg 2019, Ferza memilih beristirahat dari politik dan kembali ke dunia bisnis.
Takdir membawanya kembali ke panggung politik ketika DPP PDI Perjuangan menunjuknya sebagai calon Walikota Bontang pada tahun 2020 setelah wafatnya Ayahnya yang kala itu mencalonkan diri. Keputusannya untuk mendorong Ibunya, Najirah, sebagai calon walikota menunjukkan kesetiaan keluarganya terhadap pelayanan masyarakat.
"Saya ingin melanjutkan program-program prioritas almarhum Ayah. Jadi, saya kembali ke politik dengan semangat baru, fokus pada apa yang bisa saya lakukan untuk masyarakat," ujar Ferza.
Sebagai calon legislatif, Ferza menekankan niatnya yang telah berubah dari idealisme masa muda menjadi fokus pada kebermanfaatan bagi masyarakat. Meskipun menyadari tantangan mengikuti jejak Ayahnya yang memiliki nama besar, Ferza merasa diterima dengan antusias oleh masyarakat Bontang.
"Saya ingin memberikan kontribusi langsung dan turun ke masyarakat. Dukungan antusias dari masyarakat menjadi dorongan bagi saya untuk terus berkembang dan membuktikan niat tulus saya," tambahnya.
Ferza Agustia Darma memastikan bahwa kembali ke dunia politik bukan semata-mata untuk duduk di kursi legislatif, melainkan untuk memberikan dampak positif dan melanjutkan perjuangan keluarganya dalam melayani masyarakat Kaltim.