Mohon tunggu...
Vien Nawipa
Vien Nawipa Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Peran Slogan "jangan buang sampah sembarangan" Dalam Memberikan Kesadaran Kepada Anak Muda tentang Kelestarian Lingkungan Sekitar

25 Oktober 2017   07:57 Diperbarui: 26 Oktober 2017   07:46 12668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendahuluan

Sudah menjadi hal yang tidak lazim jika kita berbicara mengenai sampah, hal ini merupakan masalah yang di hadapi hampir seluruh Negara di dunia. Tidak hanya di negara berkembang saja namun di beberapa negara maju juga hal ini menjadi sebuah masalah yang sering di hadapi. Sebagai mahkluk hidup yang senang mengkonsumsi barang, manusia juga sering dikenalsebagai masyarakat konsumen dimana adanya budaya untuk mengkonsumsi, memakai atau menggunakan sesuatu barang untuk pemenuhan keinginan dan kebutuhannya tercukupi. 

Dari sini dapat di simpulkan bahwa manusia hanya akan mengambil yang dibutuhkan, contohnya ketika kita membeli sebuah air minum dalam kemasan botol maka kita akan meminum isi atau air nya saja sebagai pemenuhan kebutuhan kita lalu kemasannya akan kita buang begitu saja karena tidak membutuhkannya lagi. Kemasan botol yang dibuang dapat disebut sebagai sampah, jika terus menerus maka sampah tersebut akan menjadi sebuah tumpukan akan tetapi seringnya ada budaya masyarakat lainnya yang sering mengabaikan sisa barang tersebut dan buang ke sembarang tempat hal ini dilihat dari seringnya dalam sehari-hari kita masih melihat banyaknya sampah-sampah yang berserakan di jalanan, trotoar, rerumputan, selokan, dan tempat - tempat lain sekitar kita, hal ini menjadi contoh sebagai sampah yang di buang dengan sembarang entah apa motifnya akan tetapi kurangnya niat dan kesadaran diri seseorang dalam berlaku untuk hal ini dalam membuang sampah pada tempatnya.

Untuk permasalahan atau fenomena adanya sampah yang berserakan tersebut dapat di katakan sebagai sampah yang terbuang secara sembarangan oleh mereka yang tidak bertanggung jawab. Semakin berkembangnya jaman segala sesuatu didalamnya ikut berkembang, begitu pun dengan fasilitas disekitar kita. Kemajuan seseorang untuk peduli akan lingkungan dapat di terapkan dengan memberikan sumbangsih kepada sekitar. 

Ketika kita berjalan di taman, tempat rekreasi, tempat monumen bersejarah dan mall serta bangunan-bangunan lainnya pasti kita akan menemukan sebuah simbol dilarang membuang sampah disini atau seringnya jangan buang sampah sembarang di beberapa sisi-sisi lalu akan berserta dengan sebuah tempat sampah yang bermacam-macam bentuk dan kegunaannya. Hal tersebut patut menjadi tanda bagi masyarakat sekitar ataupun yang sedang berada pada tempat itu untuk tidak membuang sampah sembarangan sehingga membuangnya kedalam tempat sampah yang telah disediakan dengan tujuan agar tempat itu tidak kotor, dan menjaga lingkungan pada tempat tersebut.

Masyarakat luas pasti memiliki tempat sampah secara masing-masing di rumah, tempat kerja dan tempat ia belajar. Hal yang paling penting adalah bagaimana seorang individu tidak buang sampah sembarang, itu menjadi hal yang penting, karena baik bagi dirinya, orang lain maupun bumi ini. Sekecil apapun usaha yang dilakukan demi menjaga dan melestarikan lingkungan seharusnya dapat dilakukan tanpa meihat pamrih ataupun gengsi. 

Penggunaan barang atau produk-produk yang memiliki kemasan, mulai dari makanan, minuman, alat-alat elektronik, dan barang berkemasan lain sangat tinggi sehingga tempat-tempat sampah dapat dilihat selalu ramai dengan adanya sampah-sampah yang bervariasi namun hal ini akan menjadi baik jika sampah berada ditempat yang tepat bukan bertebaran.

 Dinas Kebersihan Provinsi DKI Jakarta mencatat, setiap orang di Ibu Kota kini rata-rata menghasilkan 2,97 liter sampah per hari. Dengan penduduk sekitar 12 juta jiwa, termasuk timbulan sampah yang harus dibuang setiap hari dari beberapa wilayah saja mencapai 26.945 m3 atau sekitar 6.000 ton (http://eprints.undip.ac.id), hal tersebut dikarenakan oleh meningkatnya pertambahan jumlah penduduk di perkotaan makan semakin meningkat pula jumlah sampah tiap tahunnya.

Pentingnya sebuah peringatan, simbol melalui slogan kepada masyarakat agar dapat melihat, membaca dan mematuhi simbol tersebut yang berguna bagi diri kita mau orang lain. Dalam hal ini peran sebuah slogan "jangan buang sampah sembarangan" di tengah masyarakat yang tentu saja telah memiliki kebiasaan atau budaya untuk membuang sampah setelah mengkonsumsi barang atau sebuah produk. 

Akan tetapi tidak semua orang mengikuti aturan yang ada untuk membuang sampah pada tempatnya, jika saja slogan tersebut di patuhi dengan baik maka sampah tidak akan berserakan dimana-mana dan akan terbuang dengan baik pada tempat pembuangan yang tepat lalu di lanjutkan untuk di hancurkan dengan cara yang tepat sehingga tidak akan mengganggu lingkungan sekitar dibandingkan jika sampah yang ada dimana-mana. Untuk itu peran slogan "jangan buang sampah sembarangan" menjadi penting untuk diangakat sebagai penelitian untuk melihat dan mengukur seberapa sadar masyarakat terutama kaum muda dalam keberadaan slogan tersebut.

Kaum muda menjadi pilihan karena, karakter dan jati diri bangsa menjadi sangat penting disosialisasikan dan diangkat pada sejak dini untuk membentuk perilaku bangsa. Ada sebuah ungkapan "jumlah anak-anak menuju remaja dan dewasa hanya dua puluh lima persen dari total penduduk bangsa, tetapi mereka telah dapat menentukan seratus persen masa depan bangsa". hal ini bermakna bahwa maju mundurnya suatu bangsa sangat bergantgung pada kualitas generasi muda sebagai penerus kelangsungan bangsa (staff.uny.ac.id). 

Pengertian disamping merupakan dasar mengapa kaum muda memiliki suara terkuat dalam penelitian ini, kaum muda memiliki lebih banyak kesempatan untuk exploredan melakukan kegiatan secara aktif di manapun mereka berada oleh sebab itu kebiasaan kaum muda ini yang dapat menjadi contoh dan bukti sebuah negara kedepannya. Dari hal sederhana untuk peduli lingkungan yaitu membuang sampah pada tempatnya, kita dapat melihat seseorang individu terbiasa dengan budaya atau kebiasaan seperti itu atau tidak.

Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu Bagaimana peran slogan " jangan buang sampah sembarangan" dalam memberikan kesadaran kepada anak muda tentang kelestarian lingkungan sekitar ?

Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan dari penelitian (research question) yang telah diberikan melalui kuesioner kepada responden, adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui tingkat kesadaran responden dalam hal ini kaum muda mengenai peran dari sebuah slogan "jangan buang sampah sembarangan" dengan menanyakan apakah mereka pernah melihat slogan tersebut.

2. Mengukur kesadaran kaum muda apakah slogan tersebut penting atau perlu guna menyadarkan tentang buang sampah pada tempatnya.

3. Mengetahui apakah buang sampah pada tempatnya merupakan hal sederhana namun memberikan dampak yang besar dan yang dapat berguna untuk menjaga kelestarian lingkungan sekitar para responden atau dalam hal ini kaum muda.

4. Mengetahui apakah slogan "jangan buang sampah sembarangan" dapat menarik perhatian para responden atau kaum muda untuk membuang sampah pada tempat yang sudah disediakan seperti tong sampah ataukah para responden masih memiliki sifat acuh tak acuh terhadap sampah dalam kehidupan sehari- hari.

5. Mengukur sejauh mana responden atau kaum muda sudah benar - benar melakukan atau  patuh  terhadap slogan "jangan buang sampah sembarangan" dalam hal ini mengacu kepada kelestarian lingkungan sekitar mereka berada.

6. Mengetahui pendapat responden atau kaum muda, jika isu lingkungan yang paling mencemari lingkungan adalah sampah.

7. Mengetahui pendapat atau pemahaman para responden atau kaum muda mengenai adanya peran slogan " jangan buang sampah sembarangan" jika dapat menimbulkan sebuah kebiasaan baik bagi masyarakat disekitar mereka terutama diri mereka sendiri sebagai kaum muda untuk peduli dalam kelestarian lingungan sekitar.

Manfaat penelitian

a. sebagai bahan referensi untuk membuat penelitian yang memiliki konteks serupa yaitu mengacu kepada kelestarian lingkungan. Selain itu dapat memberikan pemahan dan pengetahan baru mengenai hal baru yaitu slogan "jangan buang sampah sembarangan" untuk memecahkan atau mengurangi masalah sampah yang terjadi selama ini dan juga isu lingkungan.

b. Hasil penelitian ini yang tersaji dalam format ilmiah, diharapkan dapat Memperkaya segala bentuk keilmuan di bidang lingkungan. 

Tinjauan Pustaka

Dalam Iskandar (2008: 51) mengatakan bahwa kajian pustaka perlu di lakukan untuk menguasai teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian, salah satu hal yang perlu dilakukan dalam persiapan penelitian ialah mendayagunakan sumber informasi yang terdapat dalam literatur yang berhubungan masalah penelitian, menggunakan literatur berarti melakukan penelusuran literatur dan penelaahnya. Manfaat yang di peroleh dari kajian literatur adalah;

1. mengenali teori-teori dasar dan konsep yang dikemukakan oleh para ahli terdahulu tentang relevan dengan variabel-variabel yang diteliti.

2. Mengikuti perkembangan dalam penelitian dalam bidang yang akan diteliti

3. Memanfaatkan data sekunder

4. Menghindarkan duplikasi

5. Penelusuran dan penelaah literatur yang relevan dengan masalah penelitian untuk mengungkapkan buah pikiran secara sistematis, kritis dan analitis.

Adapula konsep-konsep dari penelitian ini yang menunjang agar peneliti dapat menguasai masalah penelitian, yaitu:

1. Slogan

Menurut poerwadarminta ( 2007) dalam Nursetiaaji (2017) mengatakan bahwa kata slogan berasal dari bahasa slaugghairm atau bahasa gaelik yang memiliki arti teriakan bertempur, Slogan adalah kata-kata yang menarik dan mudah diingat yang dipakai untuk mengiklankan sesuatu. Slogan adalah perkataan atau kalimat pendek yang menarik atau juga mencolok dan mudah diingat guna memberitahukan atau mengiklankan sesuatu. Dapat dipahami bahwa sloga adalah berupa kalimat pendek yang menarik, mencolok dan sangat mudah untuk diingat oleh pikiran kita yang bertujuan untuk menberitahukan juga menyampaikan sesuatu atau isi pesan. Biasanya slogan merupakan beberapa ungkapan khusus yang berguna untuk membedakan dengan hal lain, atau memberi kekhususan atau ke- khasan, indah, unik, dan mudah di kenali.

Secara umum kita pasti sering banyak melihat sloga-slogan seperti untuk menyampaikan sebuah iklan di poster-poster, bentuk kampanye bahkan aturan-aturan disekitar kita. Lalu kita seperti sudah menjadi terbiasa dan mengenali beberapa slogan seperti "merokok membunuhmu", "dua anak cukup", "dilarang merokok", "dilarang parkir disini" dan masih banyak slogan -slogan yang telah kita kenali karena sudah terbiasa dengan aturan-aturan tersebut.

Dalam Nursetiaaji (2017) Fungsi slogan sendiri di bagi menjadi lima hal;

1. Tujuannya untuk menyampaikan informasi

2. Tujuannya untuk mempengaruhi orang

3. Tujuannya untuk menjadi himbauan orang lain.

4. Tujuannya untuk memotivasi orang lain.

5. Tujuannya yaitu untuk menyadarkan orang lain akan sesuatu yang berbahaya.

Selain itu ciri-ciri dari slogan dalam Nursetiaaji (2017) juga mengatakan dapat di bagi menjadi 5 ciri.

1. ciri slogan merupakan sebuah frasa, kata-kata ataupun kalimat motto.

2. Ciri slogan merupakan sebuah ide atau gagasan yang memiliki tujuan tertentu.

3. Ciri slogan terdiri dari beberapa kata singkat, menarik, dan mudah diingat.

4. Ciri slogan berisi ajakan atau informasi yang tersirat.

5. Ciri slogan yaitu berupa motto atau semboyan individu maupun organisasi.

2. Kebiasaan

Manusia sering melakukan tindakan dengan atau tanpa berpikir seperti ketika menunjuk sesuatu secara spontan. Menurut Joko (2008) dalam digilib.unila.ac.id mengatakan bahwa kebiasaan adalah perbuatan manusia yang tetap dilakukan berulang-ulang dalam hal yang sama. Hal tersebut dapat dilihat ketika manusia berjabat tangan dengan tangan kanan, makan menggunakan tangan kanan, manusia membungkukan badan jika bertemu dengan orang lebih tua, menunjuk dengan menggunakan tangan kanan, dan memberikan sesuatu dengan tangan serta masih banyak perilaku atau tindakan manusia lainnya jika di cermati.

Menurut Sayid (2006) dalam digilib.unila.ac.id mengatakan bahwa kebiasaan adalah pengulangan sesuatu secara terus menerus atau dalam sebagian besar waktu dengan cara yang sama dan tanpa hubungan akal, atau dia adalah sesuatu yang tertanam di dalam jiwa dari hal-hal yang berulang kali terjadi dan diterima tabiat. Dapat disimpulkan bahwa manusia melakukan kebiasaan tanpa berpikir karena hal tersebut telah tertanam dalam jiwa manusia.

Secara umum, kebiasaan dapat diartikan sebagai respon seseorang dalam menghadapi suatu hal tanpa melalui proses berpikir. Sebuah kebiasaan sudah seperti tindakan otomatis karena manusia tidak akan memikirkannya untuk melakukan sebuah tindakan tersebut, maka kebiasaan adalah respon dari seseorang dalam menghadapi suatu hal tanpa melalui proses berpikir. Menurut Asih (2010) dalam digilib.unila.ac.id menyatakan bahwa kebiasaan adalah perbuatan sehari-hari yang dilakukan secara berulang-ulang dalam hal yang sama, sehingga menjadi adat kebiasaan dan di taati oleh masyarakat.

Dalam hal ini bagaimana kebiasaan masyarakat terutama kaum muda dalam menjalani dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari mengacu pada peduli dengan kelestarian lingkungan. Berkaitan juga Bagaimana dengan adanya peran slogan "jangan buang sampah sembarangan" menjadi sebuah slogan yang sudah otomatis ada di pikiran mereka sehingga dapat menjadi otomatis pula dalam bertindak untuk membuang sampah, sebuah budaya merupakan kebiasaan yang dilakukan secara terus menerus atau berulang kali sehingga tidak perlu ada paksaan dalam melakukannya.

3. Kesadaran

Menurut Brigham (1991) dalam etheses.uin-malang.ac.id, mengemukakan kesadaran diri adalah keadaan pada manusia ketika mengarahkan perhatiannya lebih dalam untuk memfokuskan pada isi diri sendiri atau derajat perhatian yang diarahkan ke dalam untuk memusatkan perhatian pada aspek diri sendiri Kesadaran diri terdiri dari dua jenis antara lain:

1. kesadaran diri pribadi (private self awareness)

Merupakan pemfokusan pada aspek yang cenderung pada diri sendiri seperti mood, persepsi, dan perasaan. Orang yang memiliki kesadaran jenis ini dominan akan lebih cepat memproses informasi yang mengacu pada dirinya dan memiliki gambaran tentang diri sendiri yang lebih konsisten.

2. kesadaran diri publik (public self awareness)

Merupakan perhatian yang di arahkan pada aspek tentang diri yang tampak atau kelihatan pada orang lain seperti penampilan dan tindakan sosial. Orang yang memiliki kesadaran diri publik yang tinggi cenderung menaruh perhatian pada identitas sosialnya dan reaksi orang lain pada dirinya.

Secara garis besar sesuai dengan pemaparan diatas, kesadaran diri adalah kemampuan untuk mengakui atau mengenal perasaan diri sendiri atau keadaan dimana seseorang lain bisa memahami dirinya sendiri dan juga hal ini merupakan syarat agar kita dapat bekerja dengan orang lain secara baik dan efektif. Selain itu kesadaran diri juga dapat menuntun ke hal yang baik dan positif dalam hal ini peduli kepada lingkungan sekitar atau kelestarian lingkungan yang dapat berawal dari hal yang sederhana.

4. Kelestarian Lingkungan

Hal utama yang penting untuk diketahui adalah lingkungan. Menurut soemarwoto (1999) dalam repository.unri.ac.id, mengatakan bahwa Lingkungan sendiri terdiri dari lingkungan biofisik dan lingkungan sosial, lingkungan biofisik sendiri meliputi organisme yang hidup seperti flora dan fauna, mikroorganisme. Sedangkan lingkungan fisik meliputi benda mati yang sangat kita butuhkan antara lain tanah, udara, dan air. Lalu untuk lingkungan sosial sendiri dapat meliputi semua faktor dan kondisi di dalam masyarakat dimana terdapat atau menimbulkan pengaruh atau perubahan sosiologis. Lalu di tambahkan lagi bahwa ekosistem terbentuk oleh variasi komponen lingkungan pada suatu tempat yang ada interaksinya untuk membentuk suatu kesatuan yang teratur dengan fungsi dan tempat tertentu, selama masing-masing komponen berfungsi dengan baik, ekosistem akan berada dalam keteraturan dan keseimbangan yang dinamis. Lalu peran manusia sebagai subsistem lingkungan yang selalu berinteraksi dengan lingkungan untuk menjaga dan juga meningkatkan kualitas hidupnya dengan upaya-upaya yang sekarang sering dilakukan yaitu kelestarian lingkungan.

Selain itu, menurut Mitchell, Setiawan, dan Rahmi (2000) dalam repository.unri.ac.id menyatakan bahwa konsep pelestarian lingkungan modern mesti berisikan upaya pemanfaatan lingkungan sekaligus memelihara keberlanjutannya. Salah satu trategi mempertahankan kelestarian lingkungan adalah:

1. Memperkuat kapasitas perencanaan lokal dengan memasukkan aspek konservasi ke dalam perencanaan spasial

2. Rasionalisasi hak-hak atas sumberdaya, seperti hak atas tanah.

3. Pengembangan area lokal

Terkait dengan upaya tersebut, terdapat banyak usaha-usaha pemerintah maupun masyarakat dari hal paling sederhana hingga hal besar-besaran. Tidak terpungkiri bahwa lingkungan akan dipengaruhi oleh pola perilaku atau tindakan yang kita lakukan setiap harinya sehingga menyentuh kualitas lingkungan, mungkin tidak berdampak saat ini tapi akan di kemudian hari. Perilaku untuk menjaga dapat munculjika adanya peningkatan kepentingan pada kualitas lingkungan maka pemahamn dari Gadgil dkk dalam repository.unri.ac.id yang mengatakan pandangan bahwa manusia merupakan bagian dari alam dan sistem kepercayaan yang menekankan penghormatan terhadap lingkungan merupakan nilai yang sangat positif untuk kelestarian lingkungan. Maka hubungan manusia dan lingkung sangat penting.

Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif, pendekatan kuantitatif adalah untuk menjawab persoalan apa dan mengapa, makna suatu fenomena atau gejala ditafsirkan oleh peneliti dan bukan oleh subjek yang diteliti.  peneliti menggunakan penelitian survey yang adalah penelitian yang dilakukan melalui pengamatan langsung terhadap suatu gejala atau pengumpulan informasi dari populasi besar maupun kecil, tetapi data yang peajari adalah data dari sampel sebagai mewakili data populasi tersebut (iskandar. 2008:66). Ciri khas dari penelitian ini adalah data dari penelitian dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner sendiri merupakan cara pengumpulan data yang paling mudah dilakukan, yakni dengan menyebarkan pertanyaan-pertanyaan untuk diisi oleh orang yang menjadi sumber data (iskandar 2008: 41). Untuk itu teknik ini telah di gunakan untuk mencari data dari responden atau dalam penelitian ini subyek yang dipilih adalah beberapa kaum muda, untuk menjawab pertanyaan dari rumusan masalah serta menjawab dari tujuan penelitian ini.

Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan pemaparan diatas maka hasil dan pembahasan penelitian ini adalah:

 Penelitian ini mengangkat tema tentang sebuah slogan yaitu "jangan buang sampah sembarangan" sebagai objek dari penelitian ini, dimana peneliti ingin melihat dari sudut pandang yang berbeda mengenai isu lingkungan dan upaya dari hal tersebut. Hal ini merupakan sebuah upaya yang sederhana untuk mengajak masyarakat khususnya Indonesia untuk tidak membuang sampah sembarangan dan terus menjaga lingkungan mereka agar tetap bersih, indah dan bebas dari pencemaran lingkungan. 

Selain itu, latar belakang mengenai penelitian ini juga adalah peneliti mengangkat dari budaya yang berarti kebiasaan masyarakat dalam hal ini mengenai buang sampah pada tempat yang sudah disediakann lalu penelitian ini menyasar kaum muda karena mereka lah yang memiliki semangat untuk melakukan aktivitas ehari-hari ataupun sifat peduli lingkungan dengan usia yang masih sangat muda sehingga memiliki potensi pengaruh kepada orang lain disekitarnya.  

Selanjutnya melalui slogan "jangan buang sampah sembarangan" peneliti ingin mengetahui apakah dengan adanya slogan tersebut sudah cukup memberikan kesadaran masyarakat akan menjaga lingkungan sekitar mereka atau sebaliknya. Lalu untuk menjawab pertanyaan demikian yang secara garis besar sesuai dengan tujuan penelitian dan rumusan masalah maka jawaban para responden melalui kuesioner yang telah disebarkan atau data untuk menjawab penelitian adalah sebagai berikut;

1. jenis kelamin :

71.4% perempuan

28. 6% laki-laki

2. usia : 15 tahun hingga 25 tahun dengan usia terbanyak pada usia 21 tahun

3. apakah anda pernah melihat slogan "jangan buang sampah sembarangan" di sekitar anda? 100% menjawab "ya"

4. apakah menurut anda slogan tersebut perlu/penting untuk menyadarkan tentang buang sampah pada tempatnya? 100% menjawab "ya"

5. apakah menurut anda membuang sampah pada tempatnya merupakan hal sederhana untuk menjaga kelestarian lingkungan? 95.2% menjawab "ya", 4,8% menjawab "tidak".

6. apakah slogan "jangan buang sampah sembarangan" dapat menarik perhatian anda untuk membuang sampah pada tempatnya? 71.4% menjawab "ya", 28.6% menjawab "tidak".

7. apakah anda setuju jika isu lingkungan yang paling mencemari lingkungan adalah sampah? 85.7% menjawab "ya", 9.5% menjawab "tidak", 4.8% menjawab "tidak juga" .

8. apakah menurut anda dengan adanya peran slogan "jangan buang sampah sembarangan" dapat menimbulkan sebuah kebiasaan baik bagi masyrakat terutama anak muda dalam pelestarian lingkungan? 76.2% menjawab "ya", 23.8% menjawab "tidak".

 9. apakah sejauh ini anda sudah patuh terhadap slogan "jangan buang sampah sembarangan" ? mengacu kepada kelestarian lingkungan sekitar anda. Berikan alasan.

Untuk pertanyaan terakhir ada beberapa yang menjawab singkat dengan  "iya, sudah"  tetapi ada juga yang memberikan alasan cukup panjang seperti, "slogan tersebut sebagai pengingat di saat kita lupa, walaupun hal sepeleh dengan membuang sampah akan tetapi memberikan dampak besar kepada sekitar, tentu save our earth save our children, terbiasa dengan hidup ramah lingkungan, tidak suka tempat kotor dan membuang sampah pada tempatnya merupakan salah satu cara saya untuk menjaga kelestarian di lingkungan sekitar saya, sadar jika tidak buang pada tempatnya akan membuat lingkungan sekitar menjadi tercemar, merupakan salah satu upaya melestarikan lingkungan, lingkungan bersih menciptakan hidup sehat, alam sekitar perlu dilestarikan dengan tidak merusak ekosistem, menghargai lingkungan, dan tidak suka melihat sampah tidak pada tempatnya.selebihnya jawabannya hampir sama satu sama lain. Selebihnya yang menjawab sebaliknya yaitu tidak, dengan berbagai alasan namun yang paling sering adalah lupa dan menurutnya butuh lebih dari sekedar slogan untuk merubah perilaku seseorang. "

Paparan diatas merupakan data-data berupa jawaban yang di dapatkan dari responden yang adalah kaum muda. Sebagian besar yang menjawab adalah perempuan dan usia yang tertera juga adalah usia dewasa. Untuk keseluruhan jawaban yang diterima hampir setuju dengan peran slogan "jangan buang sampah sembarangan" sebagai salah satu bentuk upaya kelestarian lingkungan karena dapat dilihat hampir sebagian memiliki kebiasaan membuang sampah pada tempatnya dan keinginan untuk menjaga lingkungan mereka berada, lalu juga dengan peran slogan tersebut merupakan upaya untuk menimbulkan sebuah kebiasaan baik yaitu bagi masyarakat terutama anak muda. Hal tersebut mungkin dapat menjadi awal yang baik untuk berbuat baik bagi lingkungan, namun pertanyaan yang paling banyak "tidak" dibandingkan pertanyaan lain adalah slogan tersebut dapat menarik perhatian mereka untuk membuang sampah pada tempatnya atau tidak, yang menjadi mungkin adalah sebuah slogan hanya kata mati dan orang-orang pasti akan luput jika tidak memperhatikannya dengan baik sehingga dibutuhkan hal lain yang lebih dari sekedar slogan untuk menarik perhatian orang-orang seperti demikian.

Dapat dikatakan bahwa kebiasaan setiap orang merupakan modal yang baik dalam hal ini terkait dengan buang sampah pada tempatnya, kebiasaan tersebut yang membawa seseorang untuk tetap sadar untuk tetap membuang sampah pada tempatnya seperti menurut Asih (2010) dalam digilib.unila.ac.id menyatakan bahwa kebiasaan adalah perbuatan sehari-hari yang dilakukan secara berulang-ulang dalam hal yang sama, sehingga menjadi adat kebiasaan dan di taati oleh masyarakat, karena berulang-ulang maka muncul sebuah kesadaran yang akan berlanjut sampai tua. Begitu sebaliknya kepada mereka yang tidak selalu membuang sampah pada tempatnya dengan berbagai macam alasan, hal dasar yang dapat menjawab adalah kurang terbiasa untuk melakukan hal tersebut atau membuang sampah pada tempatnya secara terus menerus.

Jika sifat acuh tak acuh ini masih terus di kembangkan dan dibiarkan dengan lupa membuang sampah pada tempatnya padahal sudah ada simbol dengan slogan "jangan buang sampah sembarangan" disekitar maka hal ini akan terus menjadi kebiasaan yang buruk. Sampah berbahaya adalah sampah yang karena jumlahnya, atau konsentrasinya atau karena sifat kimiawi, fisika dan mikrobiologinya dapat meningkatkan mortalitas dan morbiditas secara bermakna, atau menyebabkan penyakit yang tidak reversibel, berpotensi menimbulkan bahaya sekarang maupun di masa yang akan datang terhadap kesehatan atau lingkungan apabila tidak diolah, di transport, disimpan dan dibuang dengan baik (Slamet, S,J. 1994:154). 

Sebab itu perlua kesadaran diri oleh setiap individu terhadap lingkungan sekitar untuk menjaga kelestarian lingkungan. Selain itu, Menurut soemarwoto (1999) dalam repository.unri.ac.id mengatakan Lalu peran manusia sebagai subsistem lingkungan yang selalu berinteraksi dengan lingkungan untuk menjaga dan juga meningkatkan kualitas hidupnya dengan upaya-upaya yang sekarang sering dilakukan yaitu kelestarian lingkungan, untuk itu kehidupan manusia dibumi harus bergandengan dengan lingkungan. Mulai dari hari sederhana yaitu patuh dan sadar dengan aturan-aturan lingkungan seperti slogan "jangan buang sampah sembarangan.

Slogan "jangan buang sampah sembarangan" bisa dibilang memiliki peran di tengah kalangan anak muda, karena secara tidak langsung dengan adanya slogan ini mengingatkan kita untuk bertanggung jawab dengan sampah yang kita miliki, agar tidak membiarkan sampah berserakkan dimana-mana. Dari hal sederhana tapi bisa memberikan dampak yang cukup besar bagi diri sendiri, orang lain serta lingkungan. Manusia dan lingkungan seharusnya merupakan satu kesatuan yang harmoni, mampu mematuhi atau memelihara dengan cermat, perilaku, dan penampilan yang utuh sejalan dan sejalin dengan lingkungannya, sebagai kesatuan yang harmonis (Mattulada, 1994: 58)

Kesimpulan :

Kesimpulan dari penelitian ini serta didasarkan pada analisis data yang telah didapatkan tentang slogan "jangan buang sampah sembarangan" adalah, hampir seluruh responden sadar bahwa slogan tersebut merupakan upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan sekitar mereka, walaupun ada yang tidak setuju dengan hal ini karena sebuah slogan kurang dapat menarik dan dibutuhkan sesuatu yang lebih menarik perhatian. Selain itu yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah, sebuah kebiasaan seseorang yang terus menerus dilakukan dalam hal ini kebiasaan membuang sampah pada tempatnya dapat menyadarkan dirinya sendiri juga orang lain akan hal positif tersebut, yang terpenting adalah mulai membiasakan diri untuk mematuhi dan memelihara lingkungan agar menjadi kesatuan yang harmonis berawal dari sebuah slogan yang bertujuan untuk mengingatkan kita pentingnya peduli lingkungan sekaligus melestarikan lingkungan berawal dari lingkungan sekitar kita sendiri.

Daftar Pustaka

Ayu, K,N. (2008). Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga (Studi Kasus di Sampangan dan Jomblang, Kota Semaramg). 

Hanum, Farida. (2010). Pendidikan Multikultural sebagai Sarana Membentuk Karakter Bangsa (dalam perspektif sosiologi pendidikan). 

Nursetiaaji, Septian. (2017). Analisis Makna Kontekstual dan Proses Semiosis Tanda pada Slogan Iklan Minuman Energi di Lama Youtube.

Iskandar. (2008). Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial. Jakarta: Gaung Persada Press.  

Diakses dari: UNILA

Diakses dari: UIN Malang

Amrifo,v.(2013).diakses dari: UNRI

Slamet, S,J. (1994). Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Mattulada, A. (1994). Lingkungan Hidup Manusia. Jakarta: PT. Midas Surya Grafindo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun