Mohon tunggu...
Vidia Gita Safitri
Vidia Gita Safitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Nasib Indonesia di Tengah Krisis Energi

13 Desember 2021   13:52 Diperbarui: 13 Desember 2021   13:54 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto https://id.pinterest.com/

Energi merupakan kebutuhan yang mendasar bagi setiap kalangan manusia, yang terus meningkat seiring dengan pertumbuhnya kehidupan. Meningkatnya populasi di Indonesia yang semakin pesat, menjadikan pula meningkatnya penggunaan energi di Indonesia. Kebutuhan energi di masyarakat sebagai ujung tombak berbagai sektor kehidupan manusia seperti pertanian, pendidikan, kesehatan, transportasi, dan ekonomi (Azirudin, 2019). Selama ini kita hanya mengandalkan pada energi tak terbarukan pada seluruh sektor kegiatan. Maka dari itu pemakaian energi tak terbarukan yang semakin meningkat menjadikan energi ini semakin krisis dan diharuskan adanya pengalihan sumber energi lainnya. Pada 2050 banyak pakar memprediksikan fosil di dasar bumi akan mulai memasuki periode kepunahan, sehingga memaksa manusia di mana pun berada, untuk mengalihkan pembakaran berbagai kendaraan dan industrinya dengan memanfaatkan gas atau batu bara (Amri, 2012). Ketergantungan energi fosil masih didominasi oleh kebutuhan minyak yang mencapai 41,8 persen, kemudian batu bara 29 persen dan gas 23 persen (Gaya Lufityanti, 2014).

Energi baru terbarukan merupakan salah satu jawaban dari adanya krisis energi tak terbarukan yang mulai akan punah. Untuk meggunakan energi baru terbarukan perlu adanya pemanfaatan yang dikelola secara maksimal. Di Indonesia memiliki banyak sekali potensi energi baru terarukan seperti panas bumi, energi air, energi surya, energi angin, bioenergy (bioethanol, biodiesel, biomassa), energi arus laut dan energi nuklir.

Dalam pembuatan strategi untuk pembangunan yang berkelanjutan yang ditinjau dari prespektif energi baru terbarukan yang meliputi angin, matahari, gelombang dan biomassa akan melibatkan tiga perubahan teknologi utama, yaitu penghematan energi pada sisi permintaan, peningkatan dalam produksi energi, dan penggantian bahan bakar fosil oleh berbagai sumber energi terbarukan. Pemanfaatan energi baru terbarukan ini diharapkan dapat dimulai dari skala terkecil yaitu dari masyarakat itu sendiri sehingga dapat menjaga lingkungan, mendukung pembangunan berkelanjutan dan mendukung ketahanan energi nasional.

Jika kita menilik energi baru terbarukan di Indonesia masih menjadi pekerjaan rumah bagi bangsa Indonesia dengan segala tantangannya. Sehingga, berbagai hal harus dilakukan Indonesia untuk mewujudkan cita tantangan energi terbarukan. Dalam hal ini, pemerintah dituntut memiliki kemauan politik yang kuat dan konsisten untuk membangun perekonomian berbasis penggunaan energi baru terbarukan (EBT) dan meninggalkan energi kotor yang merusak lingkungan. Tuntutan tersebut seiring dengan makin kuatnya inisiatif global untuk mencegah ancaman perubahan iklim akibat pemanasan global yang ditimbulkan oleh emisi karbon dari pembangkit listrik berbahan bakar fosil seperti batu bara. Disisi lain, penggunaan EBT juga akan memberi prospek yang lebih cerah bagi Indonesia untuk meningkatkan kembali pertumbuhan ekonomi yang terpuruk akibat adanya pandemi Covid-19.

Adanya ketergantungan masyarakat indonesia dengan energi tak terbarukan dan mindset mereka terhadap energi tak terbarukan yang memperolehnya dibilang begitu mudah dan memilki harga yang relatif murah membuat energi ini lama kelamaan akan mengalami krisis. Disisi lain energi tak terbarukan memiliki banyak sekali dampak negatif bagi kesehatan dan lingkungan. Sehingga kita harus mengubah mindset tersebut untuk beralih ke energi terbarukan. Memang tidak mudah untuk mengubah mindset tersebut akan tetapi untuk menjadikan indonesia lebih baik setidaknya kita harus mencobanya untuk dapat menjadi perubahan, dengan menyusun skala prioritas terhadap kebutuhan energi itu sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun