Mohon tunggu...
Vica Diliyana
Vica Diliyana Mohon Tunggu... Mahasiswa

Teruslah Berkarya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Multikulturalisme dan Sinkretisme dalam Agama

6 November 2022   20:54 Diperbarui: 6 November 2022   21:04 929
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Setiap orang yang percaya pada agama yang dianut oleh mereka pasti meyakini sebagai jalan keselamatan, sehingga mengklaim bahwa agamanya yang dianggap jalan menuju keselamatan dan agamanya yang dianggap paling benar, dan disisi lain dianggap sebagai tidak sah atau menyimpang. Terkadang setiap orang menilai perbedaan antara sistem budaya, agama, ras, dan sebagainya. Sehingga mengalami segmentasi dalam kelompok dalam kebudayaan maupun agama yang berbeda.

Bagaimana umat manusia yang beragama bisa menjalankan kehidupannya di tengah-tengah masyarakat? Sedangkan dalam kenyataannya berbagai penafsiran seperti pada kalangan Kristiani mengatakan bahwa "Extra exclesia nula solum (di luar gereja tidak ada keselamatan) sedangkan pada kalangan muslim mengatakan bahwa "waman yabtaghi ghoira al-Islama dinan fala yuqbalu minhu (barangsiapa yang mencari agama selain Islam maka tidak akan diterima). 

Seperti halnya disaat seorang berada di dalam kelompok yang berbeda iman, mereka mengolok dan mengatakan agama mereka benar sehingga agama dia salah dan jalan keselamatan tidak ada pada agama dia. Bahkan dari orang dewasa hingga anak-anak kecil pun melakukan hal yang serupa. Jadi dalam hal ini sudah seperti budaya yang tidak asing lagi dari dulu hingga sekarang.

Sehingga pengertian multikulturalisme menurut para ahli sebagai berikut: Pandangan dunia yang diartikan berbagai kebijakan yang menekan atas asas perbedaan realistis keagamaan, pluralitas, dan multikultural yang ada di dalam kehidupan masyarakat (Azyumardi Azra, 2007). Sebuah pemahaman, apresiasi, serta penilaian seseorang terhadap budaya, sehingga penghormatan dengan rasa keingintahuan tentang budaya etnis dari orang lain (Lawrence Blum, 2006) dan sebagainya.

Sinkretisme adalah gabungan dimana proses ekspresi agama dan budaya akan membentuk tradisi baru, dari berbagai gabungan yang tidak memiliki koherensi atau hubungan sebelumnya. 

Pada dasarnya yang sangat beragam sehingga dari beberapa pemahaman kepada aliran-aliran agama yang mendapatkan hasil yang abstrak berbeda untuk mencari keserasian dan keseimbangan. Seperti halnya pada bagian afrika penyebaran sikreatisme bahwa Islam sebagai sebagai salah satu ssumber kekuatan mistis. 

Disisi lain perkembangan di Asia Tenggara juga memiliki hal yang serupa dalam tarik menarik untuk menjaga kemurnian pesan Islam. Dalam kisah Rmayana dan Mahabarata yang dipengaruhi oleh umat yang kuat dengan tradisi stetika pribumi.

Dengan kesimpulan bahwa sejak sekolah dasar pun sudah mendapat gambaran terhadap simbol "Bhineka Tunggal Ika" akan mewujudkan kebudayaan menjadi persatuan bangsa indonesia. bahwa secara tidak langsung kita sudah didalam kehidupan sehari-hari. Kita tahu bahwa negara kita sendiri yaitu Indonesia memiliki banyak beraneka ragam suku, budaya, agama dan ras yang berbeda-beda. 

Namun sekarang mulai nampak sedikit sudah memiliki rasa solidaritas dan kebersamaan, tetapi terkadang situasi bisa saja berubah ketika perbedaan agama kalau sudah masuk dalam berbagai pilitik.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun