Mohon tunggu...
Dan dan
Dan dan Mohon Tunggu... pelajar atau mahasiswa

membaca,menulis,bermain bola

Selanjutnya

Tutup

Politik

Gaza Ini Milik Siapa?

28 Desember 2023   08:33 Diperbarui: 28 Desember 2023   08:33 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Gaza Ini Milik Siapa?

          Tanah Gaza adalah wilayah yang terletak di pantai timur Laut Tengah. Sejarah kepemilikannya telah menjadi sumber konflik antara Palestina dan Israel selama bertahun-tahun, Pada awalnya, setelah kekalahan Dinasti Turki Usmani dalam perang melawan Inggris pada tahun 1917, wilayah Palestina, termasuk Jalur Gaza, diserahkan kepada Inggris. Namun, sejak saat itu, pengakuan atas Palestina terbelah dua. Beberapa negara mengakui negara Palestina, sementara yang lain tidak, sementara itu di dalam al kitab di jelaskan bahwa tanah palestina adalah tanah yang di janjikan oleh tuhan kepada bani israil.

          Status hukum Jalur Gaza belum jelas. Meskipun secara de facto dikuasai oleh Hamas, gerakan perlawanan Islam di Palestina, deklarasi Balfour pada tahun 1917 menyatakan bahwa wilayah Palestina adalah "hadiah" dari Inggris untuk orang-orang Yahudi. Proklamasi kemerdekaan Israel pada tahun 1948 semakin memperumit situasi, Jadi secara singkat, Tanah Gaza adalah wilayah yang telah menjadi pusat konflik antara Palestina dan Israel. Semoga kedamaian dan solusi yang adil dapat ditemukan untuk Tanah Gaza dan seluruh konflik di Timur Tengah

Sejarah Konflik Antara Palestina dan Israel

 

     Setelah kekalahan Dinasti Turki Usmani dalam perang melawan Inggris pada tahun 1917, wilayah Palestina, termasuk Jalur Gaza, diserahkan kepada Inggris.Pada 2 November 1917, Inggris mengeluarkan Deklarasi Balfour, yang menjanjikan wilayah Palestina sebagai tempat tinggal bagi orang-orang Yahudi.Sejak saat itu, pengakuan atas Palestina terbelah dua. Beberapa negara mengakui negara Palestina, sementara yang lain tidak.Pada tahun ini telah terjadi banyak korban jiwa dimana israel terus menjatuhkan serangan milternya di jalur gaza, Tanah Gaza saat ini berada dalam situasi yang sangat kompleks dan penuh konflik.

     Pada 1947, populasi Yahudi telah membengkak menjadi 33% di Palestina, namun mereka hanya memiliki 6% lahan. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kemudian mengadopsi Resolusi 181, yang menyerukan pembagian Palestina menjadi negara-negara Arab dan Yahudi. Palestina menolak rencana tersebut karena rencana tersebut memberikan sekitar 56% wilayah Palestina kepada negara Yahudi, termasuk sebagian besar wilayah pesisir yang subur. Pada saat itu, warga Palestina memiliki 94% wilayah bersejarah dan mencakup 67% populasinya.

Puncak Konflik Antara Israe

 

      

          Pada 7 Oktober 2023, terjadi konflik bersenjata antara kelompok militan Palestina yang dipimpin oleh Hamas dan pasukan militer Israel Hingga akhir Oktober, lebih dari 1.500 warga Israel telah tewas dan lebih dari 200 orang ditawan atau dijadikan sandera. Di sisi Palestina, lebih dari 8.000 warga Palestina telah tewas, termasuk lebih dari 3.000 anak-anak. serta solusi yang adil untuk mencapai perdamaian di wilayah tersebut. Semoga kedamaian dapat ditemukan bagi semua pihak yang terlibat dalam konflik ini.Dampak efek perang di tanah gaza bagi dunia sangatlah besar dimana ada tujuan tertentu dan maksud tertentu dan itu tak luput dari propaganda negara-negara yang terlibat, namun akan ada banyak hal yang terjadi jika perang ini terus berlanjut yaitu:

   Perbudakan, pada dasarnya bangsa yahudi adalah bangsa budak yang telah terjadi pada zaman mesir kuno sampai perang dunia satu dan dua, dimana setiap generasi penerus akan menceritakan sebuah kepahitan hidup pada zaman dahulu  yang disebut rantai dendam seperti yang telah terjadi ketika pembantaian yahudi besar besaran oleh tentara nazi jerman

   Pelecehan agama, ini merupakan hal yang sangat sensitif dimana dari konflik ini bukan hanya menyangkut politik, tetapi agama yang di anut oleh setiap individu akan sirna dan lenyap, bahkan bisa terjadi genosida besar besaran, karna pada dasarnya prinsip dari bangsa yahudi itu adalah menyakini bahwa bumi ini milik meraka dan mereka menganggap bahwa mereka adalah bangsa utusan tuhan

Perdamain yang Belum Usai

          Banyak upaya perdamaian telah dilakukan oleh berbagai pihak, baik regional maupun internasional, tetapi belum ada solusi yang adil dan berkelanjutan yang dapat diterima oleh kedua belah pihak.Salah satu faktor utama yang menghambat perdamaian adalah masalah status wilayah yang diperebutkan, seperti Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem. Israel telah membangun permukiman Yahudi di wilayah-wilayah tersebut, yang dianggap ilegal oleh hukum internasional dan menimbulkan ketegangan dengan penduduk Palestina. Palestina menginginkan kemerdekaan penuh dan kedaulatan atas wilayah-wilayah tersebut, serta pengakuan internasional sebagai negara berdaulat. Israel, di sisi lain, mengklaim hak historis dan keamanan atas wilayah-wilayah tersebut, serta menolak untuk mundur dari sebagian besar wilayah yang diduduki.

          Selain itu, masalah status Yerusalem juga menjadi sumber utama konflik. Yerusalem adalah kota suci bagi tiga agama monoteis: Islam, Kristen, dan Yahudi. Baik Palestina maupun Israel mengklaim Yerusalem sebagai ibu kota mereka. Perserikatan Bangsa-Bangsa telah menyatakan perlunya solusi status Yerusalem yang adil dan dapat diterima oleh kedua belah pihak. Namun, langkah-langkah sepihak oleh Israel, seperti mengumumkan Yerusalem sebagai ibu kota abadi mereka dan memindahkan kedutaan besar AS ke sana, telah memicu kemarahan dan protes dari Palestina dan dunia Islam.

          Untuk mencapai perdamaian yang langgeng, kedua belah pihak harus bersedia untuk berdialog secara jujur dan konstruktif, serta menghormati hak-hak dan aspirasi masing-masing. Solusi dua negara yang didasarkan pada batas tahun 1967, dengan pertukaran wilayah yang disepakati oleh kedua belah pihak, serta status Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina dan Yerusalem Barat sebagai ibu kota Israel, mungkin merupakan solusi yang paling realistis dan adil. Namun, solusi ini membutuhkan komitmen politik dan keberanian dari kedua pemimpin, serta dukungan dari masyarakat internasional.

          Perdamaian Palestina dan Israel bukanlah hal yang mustahil, tetapi juga bukanlah hal yang mudah. Perdamaian membutuhkan pengorbanan, kompromi, dan rekonsiliasi dari kedua belah pihak. Perdamaian juga membutuhkan keadilan, penghormatan, dan pengakuan dari dunia. Perdamaian adalah harapan bagi jutaan orang di Palestina dan Israel, yang ingin hidup dalam damai dan martabat. Perdamaian adalah tanggung jawab kita semua, bukan terkait gaza ini milik siapa tetapi perdamian adalah kunci bagi keduanya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun