Mohon tunggu...
Via Mardiana
Via Mardiana Mohon Tunggu... Human Resources - Freelance Writer

Penulis Novel | Freelance Writer | Blogger | Traveller | Instagram : @viamardiana | Twitter: @viamardianaaaaa | Blog pribadi : www.viamardiana.com | Email : engineersukasastra@gmail.com atau mardianavia@gmail.com |

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Negeri dalam Sebuah Botol

19 April 2018   07:37 Diperbarui: 19 April 2018   17:38 953
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Bagaimana? Apakah kamu sudah mengirimkan pesanmu?" tanya si petugas.

"Tampaknya usahaku sia-sia, petugas. Nenek moyangku terlalu sibuk, mereka egois. Sudahlah, mungkin ini yang harus aku terima," kata Piere dengan wajah yang murung.

"Jika masih ada masa depan nantinya, aku tidak ingin membuat generasiku menderita karena aku. Aku harus merubah semua ini," kata Piere dalam hati.

Tiba-tiba Piere mendapatkan surat yang diantarkan oleh petugas.

"Nak, ada surat untukmu," kata petugas.

Piere membukanya.

Surat dari tahun 4018.

Hai, nenek moyangku.

Kami adalah generasimu ditahun 4018.

Generasi yang sangat jauh berbeda dengan generasimu.

Kami sedang merayakan kesedihan. Karena di tahun ini, kehidupan sudah semakin tidak karuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun