Mohon tunggu...
Abdi Galih Firmansyah
Abdi Galih Firmansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang

Menebar benih kebaikan, menyemai aneka bunga peradaban, panen kebahagiaan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Syukur di Atas Segalanya

30 Agustus 2021   18:25 Diperbarui: 31 Agustus 2021   07:30 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memang sangat benar jika agama mewajibkan syukur atas apapun yang dianugerahkan tuhan pada kita dan apapun itu yang selain kita. Kita dapat bernafas, melihat secara furqon, berpikir kritis, berbicara soal guna dan kemanfaatan, serta berkegiatan seni. 

Kesemuanya itu lingkup kewajiban syukur bagi kita atas tuhan. 

Adapun mengenai apapun itu di luar kita, misalnya, matahari yang tetap konsisten menjaga diri agar tak nyliut sedikitpun, dedaunan, buah, dan batang pepohonan yang nriman nriman saja diambil kemanfaatanya, burung burung simbol kebebasan yang bersemangat menyuarakan lantang kicaunya untuk kita dikala hutan yang mereka tinggali dibabat habis oleh manusia serakah. 

Hai para manusia lihatlah kelakuan saudaramu itu, mereka tak punya hati-kah?, membabat rumah kita tanpa pandang bulu,  semua dibabat, juga mereka tak punya otak-kah, nantinya ya mereka juga yang merasakan kekurangan oksigen, ujar para burung.

Begitulah gambaran elek-elekan mengapa kita wajib syukur atas semua-nya yang wujud itu. Dan tentunya atas dasar ketakwaan.

Di tengah tengah kehidupan yang serba glamour ini, mungkin sebagian dari kita melihat mereka yang berkehidupan serba kecukupan bahkan kelebihan adalah hal yang istimewa. Begitupun bagi mereka yang berkecukupan melihat mereka yang hidupnya sederhana dengan kebebasan, kemandirian, untuk mengekspresikan diri, serta guyup rukun adalah hal yang mereka idamkan pula.

Tema yang akan saya angkat kali ini tidak lain "Menomor satu-kan syukur atas apapun itu". Apapun yang menjadi profesi kita dan yang kita fokusi nomor satukan syukur, bagaimanapun keadaan anda mari bersyukur, siapapun teman kita, tetaplah bersuyukur dan positive thinking untuk terus produktif dan survive bareng bareng. 

Tak perlu menuntut apapun, tak perlu ingin ini ingin itu, ingin dia ingin mereka, ingin kesana ingin kesini. Neriman neriman sajalah atas apapun yang diberikan tuhan pada kita.

Syukur adalah langkah awal bagi kita dalam menjalankan misi hidup di dunia ini agar tak terkendala sampai garis finish. Jikalau belum syukur berarti kita belum start. Pada paragraf dibawah ini saya akan mencoba menguraikan prosedur dalam berjuang menyelesaikan misi kita.

Pertama, syukur. Syukur merupakan tanda kita menyetujui, menandatangani, kontrak hidup kita di alam dunia ini. Dengan syukur berarti kita meng-iyakan syariat tuhan untuk dijalankan semampu kita dan meningkat satu level untuk menjalankan syari'at sepenuhnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun