Mohon tunggu...
Arofiah Afifi
Arofiah Afifi Mohon Tunggu... Guru - Guru Paud.

Hobi membaca, menulis blog. Penulis artikel, sedang mendalami fiksi dan Sastra.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Menyemai Syukur di Bulan Ramadan

11 Maret 2024   09:10 Diperbarui: 11 Maret 2024   10:36 612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Kompas.com


Bulan Syaban telah  berakhir, dan kini kita bersua dengan bulan yang sangat mulia. Bulan yang Allah lipat gandakan pahala dengan seribu kali lipat gandanya, Allah buka pintu-pintu syurga dan Allah kunci pintu-pintu neraka.  Bulan penuh ampunan dan bulan penuh rasa syukur yaitu bulan  Ramadan.

Teringat akan kisah bagaimana Nabi Muhammad Saw, menunjukkan ungkapan syukur kepada Allah, dengan banyaknya ibadah. Suatu ketika Nabi melaksanakan salat malam sampai kedua kakinya bengkak. Saking lamanya ibadah salat yang Nabi Muhammad dirikan. Rasulullah juga termasuk Nabi yang paling banyak melakukan puasa.

Hingga Aisyah berkata, "Kenapa Anda melakukan semua ini wahai Rasulullah? padahal Allah telah mengampuni dosa sebelum dan sesudahnya" Maka Rasulullah menjawab, "Apakah tidak boleh aku menjadi hamba yang bersyukur". (HR. Bukhari: 4557 dan Muslim: 2820).


Dari satu kisah di atas, sungguh wajar jika Nabi Muhammad menjadi Nabi dan Kekasih Allah. Karena Nabi yang paling banyak bersyukur.
Sebagai Umat Muhammad, selayaknya kita meneladani apa yang dicontohkan Rasulullah. Sebagai manusia yang banyak khilaf dan lemah, tentu saya tidaklah sanggup meneladani ibadah dan rasa syukur Nabi Muhammad, namun di sini, saya ingin meneladani dalam hal bersyukur, sebatas kesanggupan saya.


BERSYUKUR ATAS KEMUDAHAN YANG ALLAH BERIKAN


Berbicara rasa syukur, di awal Ramadan ini, sungguh saya bersyukur diberikan kemudahan sampai pada bulan penuh kemuliaan ini, dan sangat bersyukur diberi kemudahan dalam menjalankan ibadah puasa.

Loh, belum berlalu satu hari kok sudah bilang diberikan kemudahan menjalankan ibadah puasa?


Iya betul. Saya tidak punya kendala apapun untuk menjalankan awal puasa Ramadan ini, Alhamdulillah fisik sehat, mungkin mereka yang sakit pasti merasakan ujian berat. Alhamdulillah rezeki aman, sahur tidak pusing, persiapan berbuka pun mudah, secara ekonomi dan rezeki in sya Allah mudahkan. Dan masih banyak kemudahan yang lainnya.

Berbicara tentang kemudahan. Saya pribadi punya saudara, yaitu adik yang mengalami ujian dalam menjalani ibadah Ramadan. Kami punya kisah lucu lebih tepatnya memprihatinkan, setiap kali datang bulan Ramadhan.


Setiap kali menghadapi bulan Ramadan, jauh-jauh hari, adik saya ini harus mencari amunisi, amunisi di sini bukan lagi soal perbekalan finansial atau sembako misalkan, dan sejenisnya. Bukan. Namun sesuatu hal yang unik kalo tidak dibilang aneh. Yaitu adik saya harus mengumpulkan tanah kering atau pasir, untuk apa? 

Untuk perbekalan dia sepanjang bulan Ramadan. Karena setiap hari, sepanjang dia berpuasa, mulutnya selalu mengeluarkan saliva berlebih dan selalu meludah. Sudah bisa dipahami kan untuk apa fungsi pasir tersebut?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun