Kali ini Si B menghubungi lagi melalui kontak Whatsapp dan sama, tanpa basa-basi bertanya, langsung mengirimkan foto unggahan di instagram saya dan mengirimkan data-data pembeli. Begitu mengirimkan hal ini, langsung mengingatkan saya pada Si A. Saya pun jadi lebih waspada.
dokpri
Seperti ini yang dikirimkan, langsung alamat lengkap. Pada umumnya, pembeli akan tanya terutama harga, lalu disusul hal-hal lain seperti tahan berapa lama dan pengirimannya bagaimana.Â
Saya pun membalasnya, meskipun enggan karena gelagatnya sudah menunjukkan seperti ini. Saya pun meminta Si B untuk melengkapi format order dan dengan cepat mengirimkannya kembali. Seusai mengisi, saya langsung memberikan konfirmasi order dan total pembelian.
dokpri
Saya sempat ragu apakah ingin memberikan opsi via transfer, namun saya mendapat ide untuk menawarkan pembayaran via OVO melalui nomor yang sudah tidak aktif lagi. Dan benar, sesuai dugaan saya, Si B meminta ATM. Langsung saya balas bahwa hanya bisa melalui OVO saja, ehh Si B tidak lagi membalas. Hahaha.Â
Berikut informasi nomor dan kontak profil Whatsapp:
Tentunya dugaan saya, nama, foto, dan alamat yang digunakan tidaklah asli melainkan menggunakan nama orang lain. (+62 815-3294-9564 nomor penipuan)
dokpri
Sekian cerita pengalaman saya dalam berjualan online. Semoga bisa menjadi manfaat dan masukan bagi teman-teman lainnya. Semenjak peristiwa penipuan yang pertama, saya sudah langsung membuat akun pada e-commerce untuk menghindari semacam ini.Â