Mohon tunggu...
Elang Segara
Elang Segara Mohon Tunggu... Guru - Guru

Seorang yang kuat dalam kelemahan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Langit-Mu

8 Desember 2018   12:47 Diperbarui: 19 Januari 2019   08:06 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Langit-Mu

Kenangan indah permai itu sudah pergi
hatiku pahit, tubuhku luka
langitMu menghiburku

duri-duri masih dalam dagingku
kebencianku masih bersemayam
LangitMu, mematikan rasa sakit yang kurasa.

Sendiriku masih menangis
lamunanku masih ingin menenggelamkanku dalam harapan yang putus
LangitMu kurindukan,,

LangitMu itu,, terang teduh, gelap suram
tetap kutemukan Kau disana.

LangitMu itu...
jangan buaikan aku dalam mimpi kosong
benarkan itu ada, setidaknya aku bisa tetap berharap
karena nafasku masih ada,
aku tidak mau mati
jika matiku tidak membawa ke langitMu.

LangitMu kurindukan,, sampai dadaku terasa sesak
Janjikan aku keabadian di langitMu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun