Upaya Membudayakan Literasi

Literasi adalah keterampilan membaca, menulis, dan memahami informasi yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Membangun fondasi literasi yang kuat sejak usia dini sangat penting, dan sekolah dasar memiliki peran yang krusial dalam membudayakan literasi bagi peserta didik. Dengan menciptakan lingkungan yang mendorong minat baca dan mengembangkan keterampilan literasi, sekolah dapat memberikan landasan yang kokoh bagi kemajuan akademik dan perkembangan pribadi peserta didik. 

Lingkungan yang kaya akan literasi telah nampak pada SD Inpres Kakaskasen II. SD Inpres Kakaskasen II merupakan sekolah unggulan yang terletak di Kelurahan Kakaskasen II, Kecamatan Tomohon Utara, Kota Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara. 

Dikatakan unggul karena SD Inpres Kakaskasen II memiliki sarana dan prasarana penunjang kegiatan pembelajaran yang lengkap termasuk didalamnya perpustakaan. Perpustakaan yang lengkap dengan beragam buku dan sumber daya bacaan dapat menjadi pusat literasi di sekolah. Perpustakaan di SD Inpres Kakaskasen II sendiri dibuat nyaman dan didukung dengan infentaris buku bacaan yang banyak. Tersedia buku bacaan sesuai dengan kategori tingkatan kelas peserta didik baik fiksi dan nonfiksi. Selain perpustakaan, disetiap kelas memiliki sudut baca dilengkapi dengan buku yang bervariasi. 

Baik di dalam kelas dan dilingkungan sekolah dibuat nyaman, indah dan penuh dengan literasi. Dimana dinding kelas dimuat dengan berbagai informasi menarik yang literat serta setiap hasil belajar peserta didik dipajang sebagai bentuk apresiasi. 

Doc. pribadi/Ruang Kelas SD Inpres Kakaskasen II

Doc. pribadi/Ruang Kelas SD Inpres Kakaskasen II

Akan tetapi walaupun lingkungan sekolah sudah kaya akan literasi tapi kegiatan berliterasi sendiri tidak dibudayakan maka dapat menyebabkan rendahnya minat baca peserta didik. Hal tersebut saya temui melalui kegiatan observasi PPL II di SD Inpres Kakaskasen II. Minat baca peserta didik masih rendah dan bahkan terdapat beberapa peserta didik yang masih belum lancar membaca. Berangkat dari masalah tersebut, kepala sekolah, guru-guru, komite dan juga mahasiswa (saya dan teman-teman kampus mengajar UNIMA) berkolaborasi mengupayakan budaya literasi di SD Inpres Kakaskasen II melalui "Jumat Membaca". Jumat Membaca sendiri tidak hanya sekedar membaca akan tetapi peserta didik diberikan kesempatan untuk aktif dan berani tampil menceritakan dan membagi informasi yang didapat melalui bacaan yang dibaca.  

Doc. pribadi/peserta didik berbagi cerita

Peran yang saya dan teman-teman kampus mengajar UNIMA lakukan untuk menunjang kegiatan Jumat Membaca yaitu dimulai dengan menata kembali perpustakaan dan memilah buku-buku bacaan sesuai dengan tingkatan kelas dan membagikan pada tiap-tiap sudut baca di kelas. Kemudian saya dan teman-teman membantu guru melakukan literasi di tiap-tiap kelas serta membimbing peserta didik yang masih belum lancar membaca khususnya pada fase A. Kegiatan yang dilakukan dapat dilihat melalui link berikut:

Melalui kegiatan Jumat Membaca terjadi peningkatan minat membaca peserta didik. Peserta didik menjadi antusias dan semangat mengunjungi perpustakaan. Kunjungan peserta didik tidak hanya terbatas pada hari jumat melainkan pada setiap hari di jam istirahat dan pulang sekolah mereka memanfaatkan waktu dengan membaca. Maka dapat simpulkan dengan upaya kolaboratif dari kepala sekolah, guru-guru, komite dan juga mahasiswa dalam rangka membudayakan literasi melalui Jumat Membaca di SD Inpres Kakaskasen II sangat berperan penting dalam meningkatkan minat baca peserta didik membentuk generasi yang literat, kreatif, dan memiliki pengetahuan yang luas. Membudayakan literasi di sekolah dasar bukan hanya tentang mempelajari membaca dan menulis, tetapi juga tentang membuka pintu bagi pengetahuan, imajinasi, dan kemampuan untuk berkembang secara pribadi dan profesional dalam kehidupan mereka yang akan datang.