Dampak Terhadap Daya Saing
Strategi manajemen yang diterapkan Bank Jatim dalam era digital telah memberikan dampak positif terhadap peningkatan daya saing perusahaan, baik di tingkat regional maupun nasional. Melalui digitalisasi layanan, Bank Jatim mampu meningkatkan efisiensi operasional, mempercepat proses transaksi, serta memberikan kemudahan akses layanan bagi nasabah. Hal ini menciptakan pengalaman pelanggan (customer experience) yang lebih baik, yang merupakan salah satu faktor kunci dalam membangun loyalitas dan keunggulan kompetitif (PwC, 2020). Transformasi digital juga memungkinkan Bank Jatim untuk bersaing dengan bank-bank besar dan fintech dalam hal inovasi produk dan layanan keuangan. Misalnya, kehadiran fitur mobile banking, digital onboarding, dan pembayaran berbasis QRIS memperluas jangkauan layanan dan menjawab kebutuhan pasar yang semakin digital. Menurut OJK (2021), institusi keuangan yang mampu mengadopsi teknologi dengan cepat memiliki potensi lebih besar dalam mempertahankan posisi pasar di tengah disrupsi industri keuangan.
Penguatan SDM yang adaptif terhadap perubahan teknologi juga berkontribusi terhadap peningkatan produktivitas dan kemampuan inovatif internal. Hal ini sejalan dengan teori keunggulan bersaing berbasis sumber daya (resource-based view), yang menekankan pentingnya kapabilitas internal dalam menciptakan keunggulan kompetitif berkelanjutan (Barney, 1991). Selain itu, kolaborasi strategis dengan fintech dan instansi daerah memperkuat posisi Bank Jatim dalam ekosistem digital, menjadikannya tidak hanya sebagai penyedia layanan keuangan, tetapi juga sebagai mitra dalam transformasi ekonomi daerah. Dampak ini terlihat dari peningkatan jumlah nasabah digital, pertumbuhan transaksi digital, serta penguatan citra merek Bank Jatim sebagai bank yang inovatif dan modern (Bank Jatim, 2023).Dengan demikian, strategi manajemen yang dijalankan Bank Jatim telah memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan daya saing perusahaan, baik dari sisi operasional, teknologi, maupun reputasi.
KESIMPULAN
Bank Jatim sebagai bank pembangunan daerah telah menunjukkan kinerja yang solid melalui strategi digitalisasi dan penguatan manajemen yang terintegrasi. Dengan memanfaatkan teknologi seperti mobile banking, internet banking, dan layanan pembayaran digital, Bank Jatim berhasil meningkatkan efisiensi operasional serta memberikan kemudahan akses bagi nasabah. Transformasi ini didukung oleh struktur organisasi yang tertata, pengembangan sumber daya manusia, serta penerapan strategi berbasis Balanced Scorecard untuk memastikan keselarasan antara visi, operasional, dan inovasi. Strategi ini berdampak positif terhadap peningkatan daya saing Bank Jatim, baik di tingkat regional maupun nasional. Melalui layanan digital yang user-friendly dan kolaborasi dengan fintech serta instansi daerah, Bank Jatim mampu menjangkau lebih banyak nasabah dan memperkuat citra sebagai bank yang modern dan adaptif terhadap perubahan teknologi. Hal ini menunjukkan bahwa integrasi antara teknologi, manajemen strategis, dan kapabilitas internal menjadi kunci utama dalam mempertahankan keunggulan kompetitif di tengah dinamika industri perbankan.
DAFTAR PUSTAKA
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. (n.d.). Profile. Diakses 29 Juni 2025, dari https://bankjatim.co.id/en/about-bankjatim/profile
Faizun, D., Bakhri, S., & Hasanudin, S. (2023). Strategi peningkatan kualitas pelayanan melalui digitalisasi mobile banking JConnect pada BPD Jawa Timur. Cashless: Journal Syaria Finance and Banking, 1(2), 61--77. e-ISSN 2988-1390
 Bank Jatim. (2023). Laporan tahunan Bank Jatim 2022. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk.
Barney, J. B. (1991). Firm resources and sustained competitive advantage. Journal of Management, 17(1), 99--120.
Kaplan, R. S., & Norton, D. P. (1996). The balanced scorecard: Translating strategy into action. Harvard Business Press.