Abi duduk dan mengeluarkan uang hasil jualan yang ada di tas samping abi berwarna hitam. Abi menghitung hasil jualan.Alhmdulillah hasilnya memuaskan.Â
Padahal, bayangan abi jualan sedikit pemibatnya karena abil sudah jm lima sore beranhkatnya karena vespa yang digunkn bi menuju lokasi jaualan ada masalah. Jdi harus diperbaikan lagi.
Abi mencuci tangannya berhububg beduk sudah berbunyi bertanda waktunya berbuka. Umar minum air putih satu gelas dan menikmati sup buah. Semua yang dimangkok Umar habis termasuk kuahnya. Uni dan abi tersenyum senang melihat Umar menikmati menu berbuka.
Sup buah pun habis. Dia lanjut makan gorengan. Kemudian abi dan Umar ke mesjid melaksanakan sholat mgrib berjamaah.
Umi cukup sholat sendiri di rumah. Ketika umi salam ke kiri dan kanan, terdengar Umar berlari dan membuka pagar menuju rumah. Dia langsung mencari umi ke kamar.
"Kok Umar duluan pulang. Sebaiknya sama abi. Selesai sholat jangan lupa berdoa",kata umi.
"Umar berdoa tadi,Mi. Umar lebih baik duluan agar bisa mengaji sebelum abi datang",jawab Umar membela diri.
Tak lama kemudian, abi datang. Umar menunda murajaah dan memilih makan bersama keluar. Dia membantu umi mengangkat piring yang sudah terisi nasi.
Umar mengambil sambal telor dadar pesanannya, tribol, dan sayur.
"Enak sambalnya, Mi. Pasti umi memasak pakai cinta",kata umar melirik abi memuji umi.
"O...Iya donk. Umikan memang hebat dari dulu",jawab abi balik memuji umi.