Kemaren Umar berbagi takjil cendol kepada Azzam dan Kak Ani yang rumahnya di depan rumah kami. Hari ini kami akan berbagi takjil ke tetangga sebelah.
Semua sudah selesai. Sup buah dimasukkan umi ke plastik. Umar mengambil kantong dan mengisi sebungkus sup buah dan beberapa goreng bakwan buatan umi pada setiap kantong.
Umar mengetok pintu tetangga yang dituju. Umar mengantar takjil kepada Bang Faqih, Bang Adib, dan anak Om Mora yang namnya umar lupa.
Umar kembali dengan wajah puas. Dia menceritakan kalau kakak dan abang yang dia kasih takjil berterima kasih.
Umar menghampiri umi yang sedang membuat kuah bakwan untuk pelengakap menu berbuka gorengan bakwan. Tiba-tiba Umar ke depan dan berlari lagi ke dapur menyampaikan ada yang kasih buah rambutan.
"Terima kasih ya,Allah. Umar suka buah ini", kata Umar memperlihatkan kantong buah rambutn pemberian Bang Faqih.
Umi menjelaskan pada Umar bahwa setiap orang yang berbuat baik, maka orang lain dan Allah juga baik pada kita. Umar semakin semangat berbuat baik dan berencana membagikan takjil lagi besok puasa ke 14.
Dia mengangkat air minum dan memasukkan sup buah ke mangkok yang sudah disediakannya. Dia menata rapi semua menu berbuka. Di meja ada teh manis hangat, kurma, sup buah, gorengan, dan buah rambutan yang sudah disusun Umar di wadah berwarna pink.
15 menit menjelang beduk, terdengar vespa abi parkir di depan pagar. Umar mengumpat dengan Rasyid. Mereka sembunyi di belakang pintu dan bersiap mengagetkan abi. Akhirnya, mereka berhasil dan tertawa menyambut abi pulang jualan kerupuk kulit.
"Bi, pejamkan matanya. Kalau Umar suruh buka baru buka ya, Bi", tutur Umar memandu abi menuju meja makan.
"Masyaallah....mantaaap. Bikin ngiler", pujian abi sambil membuka mata.