Mohon tunggu...
Vera Shinta
Vera Shinta Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community' (KBC)

Menulis adalah pelarian emosi paling sexy

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah Rob bagi Warga Sekitar Pantai

3 Juni 2020   12:56 Diperbarui: 3 Juni 2020   12:55 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi masyarakat pesisir rob sudah menjadi hal biasa tiap tahunnya selalu terjadi, kejadian alam yang banyak menimbulkan kerugian bagi manusia tapi tidak membuat kapok mereka tinggal di dekat pantai. Rob atau banjir yang disebabkan karena air laut pasang akan menggenangi perumahan warga sekitar bahkan dari tahun ke tahun makin meluas dampaknya.

Semakin lama lautan semakin dekat dengan daratan, ini disebabkan oleh erosi pantai yang tidak bisa diminimalisir. Erosi pantai ini disebabkan oleh kenaikan permukaan laut yang terus menggerus daratan menjadi tergang air.

Akat mangrove bisa menahan air dan menjadi tempat tinggal ikan, kerang dan udang | dokpri
Akat mangrove bisa menahan air dan menjadi tempat tinggal ikan, kerang dan udang | dokpri

Kisah rob bisa di ambil contoh di Kabupaten Brebes, sepanjang wilayah pantai utara (pantura) banyak berjejer pemukiman warga di pesisir pantai. Kebanyakan mereka berpenghasilan dari nelayan dan petani bandeng, mata pencaharian lebih banyak dari hasil laut yang ada di sekitar mereka.

Banyak warga yang memiliki tambak bandeng, sejak dulu kala mereka sudah sering dilanda rob. Saat rob maka air tambak meluap sehingga bandeng-bandeng itu akan berpindah ke tambak tetangga maupun ke lautan. 

Biasanya saat musim rob para nelayan yang menjaring ikan di laut akan mendapat bandeng masih dalam ukuran kecil, sehingga harganya sangat murah. Rob memang sangat berdampak pada perekonomian, karena daya jual menjadi sangat rendah tidak sebanding dengan biaya pemeliharaannya.

Petani garam Kabupaten Brebes | dokpri
Petani garam Kabupaten Brebes | dokpri

Zaman dulu masih mending rob tidak sampai masuk ke rumah karena terhalang oleh tambak-tambak yang berada di sekitar pesisir. Tapi sekarang tambak-tambak itu sudah rata dengan laut karena erosi pantai, sehingga rob masuk ke rumah warga dan menambah kesengsaraan.

Di pinggiran laut juga banyak petani garam, tidak beda harganya murah juga sama seperti bandeng. Saat rob semua garam yang telah mereka olah akan terendam dan gagal panen, begitulah kisah duka mereka namun tetap semangat tinggal dan bekerja di daerah tersebut.

Saat rob hutan mangrove sangatlah dibutuhkan, untuk menahan air laut agar terpecah sehingga tidak sampai masuk ke pemukiman. Hutan mangrove juga sangat bermanfaat untuk ekosistem ikan, udang dan kerang sehingga bisa dimanfaatkan pula oleh warga sekitar sebagai mata pencaharian.

Oleh karena itu harusnya hutan mangrove kembali dibudidayakan sehingga bisa menahan erosi pantai, bisa dimanfaatkan pula kayunya untuk kayu bakar tapi penebangannya yang teratur agar tidak memusnahkan keberadaan mangrove.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun