Mohon tunggu...
Vera
Vera Mohon Tunggu... Mahasiswa - ganbatte kudasai!

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Fenomena "Frenemy" dalam Hubungan Pertemanan, Pernahkah Kalian Mengalaminya?

18 Maret 2021   23:19 Diperbarui: 18 Maret 2021   23:26 4189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
girl's life - https://www.girlslife.com/

Apakah dari kalian sudah ada yang tau apa itu Frenemy? Atau justru kalian baru mendengar istilah ini?

Dilansir dari HuffPost, istilah ini muncul di media cetak pada awal tahun 1953 dalam sebuah artikel yang ditulis oleh seorang kolumnis gosip surat kabar Amerika bernama Walter Winchell dengan judul "Howz about call the Russians our Frenemies?" Lalu pada pertengahan tahun 1990-an, istilah ini pun sering digunakan oleh orang-orang.

Istilah Frenemy ini berasal dari 2 kata, yaitu friend dan enemy. Friend yang memiliki arti teman atau pertemanan, dan enemy yang memiliki arti musuh atau permusuhan. Jadi, Frenemy adalah istilah untuk seorang yang kita anggap sebagai teman namun sebenarnya mereka adalah musuh kita.

Frenemy ini ada di mana saja, entah di lingkungan kerja, kampus, dan juga sekolah. Pada lingkup itu pastinya ada seseorang yang hanya berpura-pura menjadi teman kita, padahal kenyataannya mereka adalah musuh dalam selimut kita.

Yuk mari kita kenali ciri-ciri Frenemy!

Yang pertama dan yang paling sering kita jumpai di kehidupan kita yaitu mereka membicarakan keburukan kita kepada orang lain. Jika kita merasa dekat dengan seorang teman atau bahkan sahabat, pastinya mereka mengetahui keburukan kita. Entah dari kebiasaan buruk kita, sikap kita, ataupun sifat yang kita miliki. Hal itu pun akan menjadi dijadikan bahan pergunjingan dia dengan teman-temannya yang lain di belakang kita. Biasanya hal seperti itu diawali dengan "Eh, tau ga sih ternyata si A itu aslinya kek gini loh" Hal seperti itu pun akan berlanjut dengan membicarakan keburukan-keburukan kita lainnya yang ia ketahui. Tindakan seperti itu tidaklah benar, seorang teman yang baik tidak akan membicarakan aib atau keburukan kita kepada orang lain melaikan menyimpannya sendiri.

Lalu yang kedua adalah tindakan seorang Frenemy itu tidak sesuai dengan ucapannya, atau bahkan tindakannya berbanding terbalik dengan apa yang ia ucapkan. Di depan kita seolah mendukung dengan apa yang kita lakukan namun sebaliknya mereka melakukan sesuatu untuk menjatuhkan kita dengan berbagai cara. Tindakannya tidak secara langsung, namun secara pasif di belakang kita. Wajib diwaspadai ya guys!

Seorang Frenemy juga tidak merasa senang saat kita meraih sebuah pencapaian. Seorang teman  yang baik pastinya akan ikut merasa senang jika temannya sukses ataupun meraih sebuah pencapaian namun Frenemy akan merasakan sebaliknya.

Tidak mau kalah dari kita, seorang Frenemy merasa lebih unggul dan ingin menjadi dominan dalam sebuah pertemanan, mereka tidak akan membiarkan kita untuk menang dari mereka. Seperti kata-kata gaul "Lu doang yang top, yang lain mah beng-beng" itu merupakan satire kepada orang-orang yang merasa dirinya lebih unggul dan merendahkan yang lain. Seperti contoh saat kita berkata ke mereka atas hal yang kita senangi, mereka dengan enteng menjawab "Halah gitu doang". Pada intinya, mereka tidak ingin melihat kita lebih baik dari mereka.

Meremehkan dan menghina, mereka tidak segan untuk melakukan hal itu kepada kita. Tidak percaya atas kemampuan kita dan cenderung untuk meremehkannya juga. Selain itu, mereka juga secara terang-terangan ataupun dibelakang kita menghina kita. Seorang teman yang baik tidak akan melakukan hal itu kepada temannya.

Memberi pengaruh buruk kepada kita, mencari seorang teman juga menjadi hal yang sangat krusial bagi kita. Terdapat beberapa orang berteman dengan kita dengan tujuan untuk mempengaruhi kita kepada hal yang buruk dan menjatuhkan kita. Maka dari itu, memang benar adanya dalam mencari teman kita perlu memilah dan memilih agar kita tidak terjerumus oleh mereka dan membawa kita ke hal yang buruk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun