Mohon tunggu...
vera elianti
vera elianti Mohon Tunggu... mahasiswa biasa

memancing ikan dan membaca koran

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Menjelajahi Keindahan Malaysia: Petualangan Ronald di Sarawak dan Kuala Lumpur

18 Maret 2025   15:29 Diperbarui: 18 Maret 2025   15:29 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tugu Kucing, Malaysia (2024) sumber: koleksi Ronald

Pada tahun 2024, Ronald Bryan, seorang pegawai BUMN berusia 26 tahun yang berdomisili di Kabupaten Bengkayang, memutuskan untuk menjalani petualangan seru ke Malaysia, negara tetangga yang terkenal dengan keindahan alam, kekayaan budaya, dan kuliner lezat. Sebagai seorang lulusan sarjana yang penuh rasa ingin tahu, Ronald melihat perjalanan ini sebagai kesempatan emas untuk mengeksplorasi hal-hal baru yang berbeda dari rutinitas hariannya. Dengan semangat petualang, ia memilih dua destinasi utama: Serawak, yang menawarkan keindahan alam dan budaya tradisional, serta Kuala Lumpur, kota metropolitan yang modern dan dinamis. Perjalanan ini tidak hanya menjadi liburan, tetapi juga pengalaman yang memperkaya wawasannya tentang dunia luar.


Eksplorasi Serawak: Keindahan Alam dan Budaya yang Memukau
Perjalanan Ronald dimulai dari Serawak, sebuah negara bagian di Malaysia yang terkenal dengan hutan hujan tropisnya yang lebat, sungai-sungai yang memesona, serta warisan budaya yang kaya. Ronald mengalokasikan anggaran sekitar tujuh juta rupiah untuk perjalanan ini, yang mencakup biaya penginapan, transportasi, dan pembelian oleh-oleh. Sesampainya di Serawak, ia langsung disambut oleh suasana yang tenang dan menenangkan. Kota ini menawarkan kombinasi unik antara kehidupan perkotaan yang sederhana dan keindahan alam yang memikat. Udara segar dan lingkungan yang tertata rapi membuatnya merasa betah sejak hari pertama. Salah satu hal yang paling berkesan bagi Ronald adalah kuliner khas Serawak. Ia mencoba laksa Serawak, hidangan mi berkuah kaya rempah yang menggugah selera, serta kek lapis, kue lapis tradisional yang menjadi ikon oleh-oleh daerah ini. Ronald juga menyempatkan diri untuk mengunjungi pasar tradisional, di mana ia menemukan berbagai barang unik khas Malaysia, mulai dari kerajinan tangan hingga rempah-rempah lokal. Pengalaman berbelanja di pasar tradisional ini memberinya gambaran tentang kehidupan sehari-hari masyarakat setempat. Selain menikmati kuliner dan berbelanja, Ronald juga menjelajahi keindahan alam Serawak. Ia mengunjungi Taman Nasional Bako, yang terkenal dengan satwa liar dan pemandangan alamnya yang menakjubkan. Di sana, ia berkesempatan melihat monyet proboscis, spesies langka yang hanya ditemukan di Borneo. Ronald juga menyusuri sungai dengan perahu tradisional, menikmati pemandangan hutan bakau dan kehidupan liar di sepanjang tepian sungai. Pengalaman ini memberinya kesan mendalam tentang betapa pentingnya menjaga kelestarian alam. Tak ketinggalan, Ronald mengunjungi Kampung Budaya Serawak, tempat ia belajar tentang kehidupan suku-suku asli seperti Iban, Bidayuh, dan Orang Ulu. Ia mencoba memakai pakaian tradisional, belajar tarian suku, dan bahkan mencoba tangan memanah menggunakan sumpit tradisional. Interaksi langsung dengan masyarakat setempat memberinya pemahaman yang lebih dalam tentang kekayaan budaya Serawak.


Melanjutkan Perjalanan ke Kuala Lumpur: Kota Metropolitan yang Modern
Setelah puas mengeksplorasi Serawak, Ronald melanjutkan petualangannya ke ibu kota Malaysia, Kuala Lumpur. Perjalanan menuju kota metropolitan ini ditempuh menggunakan bus, yang memakan waktu beberapa jam. Meskipun perjalanan darat cukup melelahkan, Ronald menikmati setiap momennya. Pemandangan perbukitan hijau dan pemukiman khas Malaysia yang ia lewati selama perjalanan memberikan kesan tersendiri. Perbedaan lanskap antara Serawak dan Kuala Lumpur semakin membuatnya terpesona dengan keberagaman Malaysia.
Sesampainya di Kuala Lumpur, Ronald langsung disambut oleh atmosfer perkotaan yang modern dan dinamis. Gedung-gedung tinggi, pusat perbelanjaan mewah, serta keramaian kota menciptakan suasana yang kontras dibandingkan dengan Serawak yang lebih tenang. Ronald menghabiskan dua hari di kota ini dan memanfaatkan waktunya sebaik mungkin untuk mengeksplorasi berbagai tempat menarik. Salah satu destinasi yang wajib dikunjungi adalah Menara Kembar Petronas, ikon terkenal Kuala Lumpur yang menawarkan pemandangan kota yang luar biasa dari ketinggian. Ronald naik ke dek observasi di lantai 86, di mana ia bisa melihat pemandangan kota yang luas dan megah. Selain itu, ia juga mengunjungi kawasan Bukit Bintang, pusat hiburan dan belanja yang populer di kalangan wisatawan. Di sana, Ronald menikmati suasana malam yang ramai, mencoba berbagai kuliner jalanan, dan berbelanja di toko-toko modern. Tidak hanya itu, Ronald juga mencicipi berbagai kuliner khas Malaysia yang terkenal lezat. Ia mencoba nasi lemak, hidangan nasi yang dimasak dengan santan dan disajikan dengan sambal, telur, dan ikan bilis. Selain itu, ia juga menikmati roti canai, roti pipih yang renyah, serta teh tarik, minuman khas Malaysia yang dibuat dengan cara "ditarik" untuk menghasilkan tekstur yang lembut. Setiap hidangan yang ia cicipi memberikan pengalaman kuliner yang tak terlupakan. Ronald juga mengunjungi Batu Caves, situs keagamaan Hindu yang terkenal dengan patung Dewa Murugan setinggi 42 meter dan tangga curam berwarna-warni yang terdiri dari 272 anak tangga. Meskipun melelahkan, pemandangan dari atas dan keindahan gua-gua alami membuatnya terkesan.


Berburu Oleh-Oleh Khas Malaysia
Selain menikmati wisata dan kuliner, Ronald juga menyempatkan diri untuk membeli oleh-oleh khas Malaysia sebagai kenang-kenangan. Beberapa barang yang ia beli di antaranya adalah kopi Malaysia yang terkenal dengan cita rasanya yang kuat, sirup khas Malaysia, serta berbagai jenis camilan lokal seperti dodol durian dan keripik ikan. Ronald merasa senang dapat membawa pulang berbagai produk khas Malaysia untuk dibagikan kepada keluarga dan teman-temannya di Indonesia. Ia juga membeli beberapa suvenir kecil seperti magnet kulkas dan gantungan kunci berbentuk Menara Kembar Petronas sebagai kenang-kenangan dari perjalanannya.


Refleksi dan Rencana Masa Depan
Perjalanan ke Malaysia ini memberikan banyak pelajaran dan pengalaman berharga bagi Ronald. Selain menikmati suasana baru, ia juga merasakan bagaimana budaya dan interaksi sosial di negara tersebut berbeda dengan Indonesia. Keberagaman kuliner dan atmosfer kota yang unik semakin memperkaya wawasannya tentang dunia luar. Dari Serawak yang tenang hingga Kuala Lumpur yang penuh kehidupan, setiap tempat yang ia kunjungi memberikan pengalaman yang berbeda namun sama-sama berkesan. Lingkungan yang nyaman dan keramahan penduduk setempat semakin membuatnya menikmati perjalanan ini. Setelah perjalanan ini, Ronald pun mulai merencanakan perjalanan berikutnya ke Malaysia, dengan harapan dapat menjelajahi lebih banyak tempat yang belum sempat ia kunjungi, seperti Pulau Langkawi, Penang, dan Malaka. Dengan perjalanan ini, ia semakin menyadari betapa pentingnya mengeksplorasi dunia luar untuk memperluas perspektif dan memahami keberagaman budaya. Pengalaman ini bukan hanya sekadar liburan, tetapi juga sebuah petualangan yang membuka mata dan memberikan kenangan berharga yang akan selalu ia ingat sepanjang hidupnya. Ronald berharap, suatu saat nanti, ia bisa kembali ke Malaysia dengan lebih banyak waktu dan anggaran untuk menjelajahi setiap sudut negara yang menakjubkan ini. Baginya, Malaysia bukan sekadar destinasi wisata, tetapi juga tempat di mana ia menemukan inspirasi dan kebahagiaan dalam menjelajahi keindahan dunia.


Tantangan dan Momen Tak Terduga
Meskipun perjalanan ini berjalan lancar, Ronald juga menghadapi beberapa tantangan kecil. Saat di Serawak, ia sempat tersesat di pasar tradisional karena bahasa Melayu yang digunakan sedikit berbeda dengan bahasa Indonesia. Namun, dengan bantuan penduduk setempat yang ramah, ia berhasil menemukan jalan kembali. Di Kuala Lumpur, ia juga sempat kewalahan dengan keramaian dan kemacetan lalu lintas, tetapi hal itu justru memberinya pengalaman baru tentang kehidupan di kota besar. Petualangan Ronald Bryan di Malaysia adalah bukti bahwa perjalanan tidak hanya tentang bersenang-senang, tetapi juga tentang belajar dan tumbuh. Dari keindahan alam Serawak hingga gemerlap Kuala Lumpur, setiap momen memberinya pelajaran berharga tentang keberagaman dan keindahan dunia. Ronald bertekad untuk terus menjelajahi dunia, karena baginya, setiap perjalanan adalah sebuah cerita yang tak ternilai harganya.


Rencana Masa Depan: Menjelajahi Lebih Banyak Destinasi
Setelah pengalaman yang tak terlupakan ini, Ronald mulai merencanakan perjalanan berikutnya. Ia berencana untuk mengunjungi Pulau Langkawi, yang terkenal dengan pantai-pantai indah dan resor mewahnya. Selain itu, ia juga ingin menjelajahi Penang, yang dikenal sebagai surga kuliner dan memiliki warisan sejarah yang kaya. Malaka, dengan bangunan-bangunan bersejarahnya, juga masuk dalam daftar destinasi yang ingin ia kunjungi. Ronald menyadari bahwa dunia ini penuh dengan keindahan dan keajaiban yang menunggu untuk dijelajahi. Dengan semangat petualang yang terus menyala, ia bertekad untuk terus menjelajahi setiap sudut dunia, membuka mata hatinya terhadap keberagaman budaya, dan menciptakan kenangan yang akan selalu ia bawa sepanjang hidupnya. Petualangan Ronald Bryan di Malaysia adalah cerita tentang keberanian, rasa ingin tahu, dan kecintaan terhadap keindahan dunia. Dari hutan hujan Serawak hingga gemerlap Kuala Lumpur, setiap langkahnya adalah bukti bahwa perjalanan adalah guru terbaik dalam kehidupan. Semoga kisah ini menginspirasi kita semua untuk terus menjelajahi dunia, karena di luar sana, ada begitu banyak keindahan yang menunggu untuk ditemukan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun