Mohon tunggu...
Venta Adetia Pratiwi
Venta Adetia Pratiwi Mohon Tunggu... -

Kau tak akan pernah mampu menyeberangi lautan sampai kau berani berpisah dengan daratan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Asia Sentinel, Media Abal-abal Penyebar Hoaks?

15 September 2018   09:58 Diperbarui: 15 September 2018   10:54 780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: koran rakyat merdeka, 15 September 2018

Astaghfirullah! Saya langsung mengurut dada pas baca laporan Asia Sentinel itu. Judulnya bombastis banget 'Indonesia's SBY Government: 'Vast Criminal Conspiracy' . Feeling saya langsung bilang ini pasti hoaks. Melihat isu ini digoreng-goreng politisi pro rezim hari ini sungguh tidak habis pikir saya.

Dari awal saya sudah tidak percaya. "Binatang" apa sih Asia Sentinel ini? Seumur-umur jadi netizen, baru sekarang saya tahu ada Asia Sentinel. Penasaran, saya coba main-main ke situs itu. OMG. Ini website tampilannya kayak blog saja. Berita-beritanya cuma dibaca ratusan kali. Bahkan dari global rank versi Alexa, popularitas Asia Sentinel ketinggalan jauh dari situs transjakarta.com. Fix. Ini mah portal abal-abal.

Lucunya, media-media Hong Kong yang lebih kredibel, gak ada yang menyiarkan laporan kayak Asia Sentinel. Dari Hong Kong Free Press, The News Lens, sampai People's Radio Hong Kong tidak ada yang mengangkat isu ini.

Gilanya, laporan Asia Sentinel langsung disambar media-media nasional yang jauh lebih kredibel. Seolah-olah Asia Sentinel media sekelas Blomberg, Time atau Forbes begitu. Apa ini ada hubungannya dengan berlabuhnya raja-raja media ke kubu Jokowi-K.H. Ma'ruf Amin? Sementara posisi SBY saat ini mendukung Prabowo Subianto?

Dari mana Asia Sentinel dapat data sebombastis itu? Basisnya kan di Hong Kong. Kalau acuannya cuma gugatan Weston Capital International ke Mahkamah Agung Mauritius, bukankah ini berat sebelah? Sebab, tak ada aparat hukum dan mereka yang terlibat langsung dalam kasus ini yang diwawancarai Asia Sentinel.

Tragisnya, jangankan mereka, saya saja yang sudah jadi WNI hampir 30 tahun gak pernah dengar isu kayak gitu. KPK yang punya penyelidik top markotop juga enggak pernah merilis info kayak gitu. Apa analisis Asia Sentinel lebih jago daripada penyidik KPK? Enggak mungkin banget.

Pikir demi pikir akhirnya saya berkesimpulan ini cuma kerjaan orang-orang yang sirik sama SBY. Apalagi alasannya kalau bukan gara-gara SBY merapat ke kubu Prabowo. Ini mah urusan Pilpres 2019 yang pakai tangan media luar.

Pikir saja baik-baik. Momennya pas banget kan? Mula-mula PDIP digebok isu brankas korupsi. Terus Dolar meroket bikin Jokowi kalang-kabut. Lalu rakyat minta SBY buat turun tangan soalnya pemerintah yang sekarang gak becus. Permintaan rakyat via media social ini makin deras pas tanggal 9 September kemarin pas Partai Demokrat dan SBY ulang tahun.

Tanggal 10 September, SBY bikin kultwit untuk merespon permintaan rakyat itu. Isinya santun banget. Sekaligus instruksi SBY buat  kader-kader Partai Demokrat supaya terjun buat bantu rakyat. Eh, tanggal 11 September keluar laporan Asia Sentinel ini. Tepat satu hari sebelum SBY bertemu Prabowo.

Kebetulan? Gak percaya saya. Ini mah konspirasi tingkat tinggi. Menurut saya, ada orang-orang yang sirik sama SBY, lalu mau bunuh karakter Presiden ke-6 RI itu. Caranya pakai media luar negeri. Kenapa pakai Asia Sentinel ya karena media ini abal-abal. Bisa dibayar murah meriah.

Dari dulu saya memang tahu kalau politik itu kejam. Tapi sekarang saya baru paham, ternyata politik bisa sebusuk ini. Saya sumpahin, semoga pihak-pihak yang menjahati SBY dibalas kontan di dunia sama Allah. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun