Mohon tunggu...
Vensita Rosita
Vensita Rosita Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Money

Kenapa Pemberian Insentif Tak Selalu Berhasil?

14 November 2017   00:34 Diperbarui: 14 November 2017   03:28 6850
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Kurang berani

Pekerja akan melakukan persis seperti apa yang diminta jika imbalannya signifikan. Saat pekerja diminta untuk mengambil keputusan dalam sebuah tugas, mereka menjadi cenderung kurang berani mengambil risiko atau menjajaki kemungkinan, bermain firasat, atau mempertimbangkan hal lain.

Singkat kata, satu hal yang dikorbankan adalah kreativitas. Akan berbeda jika pendapatan akan bergantung pada produktivitas atau penilaian kinerja, pekerja pasti akan berfokus pada angka-angka tersebut.

Karena insentif, terkadang pekerja akan memanipulasi jadwal untuk menyelesaikan tugas, atau bahkan terlibat dalam perilaku yang tidak etis. Ketika dimotivasi oleh insentif, kemampuan memprediksi sebenarnya sangat diharapkan demi mencapai tujuan yang diinginkan.

Mengabaikan alasan

Untuk memecahkan masalah di tempat kerja, manajer harus mengerti apa penyebabnya. Masing-masing penyebab menuntut respons yang berbeda. Tetapi memberi insentif untuk meningkatkan produktivitas tidak memberi dampak besar apa pun untuk mengatasi masalah, atau memberi perubahan yang berarti.

Manajer lebih sering menggunakan insentif untuk memberi pekerja apa yang menurut mereka butuhkan karena sudah melakukan pekerjaan dengan baik. Memberi pekerja dengan pelayanan yang baik, dukungan sosial, dan ruang untuk berkreasi, adalah inti dari manajemen yang baik.

Melemahkan minat

Orang yang melakukan pekerjaan luar biasa akan senang dibayar, dan lebih senang dibayar dengan baik, meski mereka tidak bekerja untuk mengumpulkan gaji. Mereka bekerja karena mereka suka apa yang mereka lakukan.

Yang mengejutkan dari penghargaan dan hukuman, sebenarnya bisa melemahkan motivasi untuk menghasilkan kinerja optimal. Semakin banyak manajer menekankan apa yang bisa diperoleh seorang karyawan untuk pekerjaan yang baik, semakin pekerja tidak tertarik.

Memang, masuk akal untuk membuat asumsi jika gaji yang diterima hanya separuh, moralitas pekerja pasti akan cukup menderita, bahkan melemahkan kinerja. Tapi itu juga tak berarti jika gaji digandakan maka hasil pekerjaan akan lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun