Perikanan di Indonesia memiliki peran yang penting, baik untuk konsumsi masyarakat domestik maupun ekspor. Namun, industri perikanan menghadapi tantangan besar, seperti dengan pencemaran lingkunan, infrakstruktur yang tidak memadai, dan kebutuhan pangan yang meningkat. Tetapi, masih banyak masyarakat yang menggunakan cara tradisional, sehingga efisiensi dan hasil produksi yang didapatkan kurang maksimal. Salah satu contohnya adalah budidaya ikan.
Perkembangan Teknologi membawa hadirnya Internet of Things (IoT) sebagai solusi. Petambak kini bisa memanfaatkan teknologi IoT untuk meningkatkan hasil budidaya. IoT memungkinkan pemantauan kualitas air tambak setiap saat. Sensor-sensor mengukur suhu, pH, dan kadar oksigen dalam air. Lalu sensor mengirim data secara otomatis secara real-time ke perangkat petambak melalui internet. Â Petambak dapat memantau kondisi tambak dari jarak jauh. Mereka bisa merespons cepat jika terjadi perubahan yang berisiko. Proses ini menjaga kesehatan ikan dan mengurangi kematian.
Sistem Otomatis Yang Lebih Cerdas dan Lebih Cepat
Selanjutnya, Mikrokontroler yang berlaku sebagai otak dapat membanding nilai kadar yang ada di dalam air. Kalau kadar oksigen turun, sistem akan otomatis menyalakan aerator. Saat kadar kembali normal, aerator akan mati dengan sendirinya. Teknologi ini dapat menjaga ikan agar tetap sehat dan juga menghemat penggunaan Listrik yang berlebihan.
IoT juga dapat memberikan pakan secara otomatis. Jumlah dan waktu pemberian pakan bisa diatur sesuai kebutuhan. Hasilnya, ikan tumbuh dengan baik dan tidak ada pakan terbuang.
Keuntungan Langsung Bagi Petambak
Dengan tambak yang berbasis IoT kini petambak dapat mengambil keputusan lebih cepat. Kalau ada gangguan, sistem akan langsung memberi notifikasi. Petambak bisa segera bertindak sebelum ikan stres atau mati. Teknologi ini membuat petambak lebih hemat waktu dan tenaga. Panel surya juga dapat menyambungkan diri dengan sistem-sistem IoT sebagai sumber daya.
Masa Depan Tambak Digital
Ke depannya, sistem bisa terhubung ke teknologi kecerdasan buatan (AI). AI dapat menganalisis data dari tambak dan memberi rekomendasi otomatis untuk pengelolaan yang lebih baik.
Petambak juga bisa menambahkan kamera bawah air. Gambar dan video dari tambak bisa membantu petambak memeriksa kondisi ikan tanpa menyelam. Semua ini dapat membuat pengelolaan tambak menjadi lebih praktis. Ini adalah langkah nyata menuju transformasi digital di sektor perikanan Indonesia.
Daftar pustaka
Sudibyo, H., Yuniko, F. T., Fadel, A., Lesmana, L. S., & Efendi, R. (2024). Sistem monitoring budidaya perikanan berbasis IoT fish feeder sebagai implementasi smart farming. https://doi.org/10.35145/joisie.v8i2.4544
Prasetya, I. E., Achmadi, S., & Rudhistiar, D. (2022). Penerapan IoT (Internet of Things) untuk sistem monitoring air dan controlling pada kolam ikan gurami berbasis website.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI