Mohon tunggu...
Ni Nyoman Vena Riana Dewi
Ni Nyoman Vena Riana Dewi Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger

Currently studying Communication Science. Food and beauty enthusiast. Interested in Journalism. :) Email: venariana.dewi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Kupas Tuntas Film Imperfect: dari Produksi hingga Makna Tersembunyi

19 Oktober 2020   07:30 Diperbarui: 19 Oktober 2020   14:44 2787
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Film Imperfect
Sumber: Film Imperfect
Tidak hanya fisik yang berubah, namun sifat Rara pun ikut berubah. Hal ini terlihat dalam scene ketika Rara beradu pendapat dengan Fey sahabatnya dan Dika pacarnya. Rara yang sudah lebih memperhatikan penampilan, mengidentifikasikan dirinya untuk terus menjaga penampilan seperti yang dilakukan oleh lingkungan sekitarnya. 

Ia merekam dan mengaplikasikan hal-hal yang dilihatnya, seperti menjadi naik mobil karena takut make up dan rambutnya rusak, mengajak Fey untuk menggunakan high heels, bermain dengan geng Marsha yang cantik, dan sebagainya. 

Sehingga, Dika dan Fey menjadi kesal karena merasa Rara betul-betul berubah, tidak seperti yang dulu lagi. 

Diangkat dari Pengalaman Meira Anastasia

Film ini diangkat dari novel karya Meira Anastasia, Imperfect yang menceritakan pengalamannya tentang rasa insecure.

Munculnya salah satu komentar dari netizen Instagram, yaitu “Orang ganteng (Ernest) belum tentu istrinya (Meira) cantik.” sangat membekas di pikiran Meira, sehingga akhirnya ia memutuskan untuk menulis buku Imperfect.

Dari sini kita dapat melihat bahwa pengalaman Meira Anastasia menjadi identitas, secara psikoanalisis dari sang penulis, yang dituangkan ke dalam film Imperfect ini.

Jadi, apakah kamu sudah menonton film Imperfect sebelumnya? Film karya Ernest Prakasa ini memang cocok ditonton khususnya untuk para wanita di Indonesia yang mungkin sedang merasa tidak percaya diri.

Anda bisa menonton Imperfect melalui layanan streaming iFlix dan Netflix. Selamat menonton! Sampai jumpa di artikel film lainnya :)

Daftar Pustaka

Guba, E. G., & Lincoln, Y. S. (1994). Competing paradigms in qualitative research. Handbook of qualitative research, 2(163-194), 105.

Putri, B. A. S., Kuntjara, A. P., & Sutanto, R. P. (2018). Perancangan Kampanye “Sizter’s Project” sebagai Upaya Pencegahan Body Shaming. Jurnal DKV Adiwarna, 1(12), 9.

Syawal, H., & Helaluddin, H. (2018). Psikoanalisis Sigmund Freud dan Implikasinya dalam Pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun