Mohon tunggu...
Velositas
Velositas Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Kecepatan

Kecepatan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Atasi Kelemahan Public Speaking Anda!

14 April 2012   19:47 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:36 1414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Bagi kebanyakan orang, Public Speaking bisa menjadi hal yang sangat sulit. Mereka akan dilanda rasa grogi yang menyerang punggung dan tengkuk, sembari membayangkan hal-hal memalukan yang bisa saja menghampiri mereka sewaktu-waktu. Sementara bagi beberapa yang lain, public speaking tak ubahnya seperti berbicara seperti biasa, mereka melakukannya seolah tanpa beban dan upaya, mengalir apa adanya, dan membuat audiens terkesima. Lantas, di mana keadilan dunia?

Beberapa dari kita mungkin sudah berusaha melakukan perbaikan, mulai dari membaca tips-tips seputar public speaking, praktek berbicara di depan kaca, maupun melakukan latihan-latihan lainnya. Namun entah kenapa, kekakuan dan kebingungan terus saja menghampiri kita saat berusaha berbicara di depan banyak manusia. Tak ayal pertanyaan ini mungkin saja pernah bersinggah di pikiran kita: caranya ngomong yang bener itu gimana?

Jawaban dari pertanyaan itu sederhana. Sesederhana pernyataan saya bahwa mempelajari teknik-teknik berbicara itu percuma, jika belum mengenal konsep dasarnya. Sesederhana terungkapnya satu kebenaran penting dalam ilmu Public Speaking: bahwa perbedaan antara pembicara yang sukses dan yang gagal hanyalah rasa takut. Rasa takut adalah akar dari semua permasalahan Public Speaking, seperti grogi, bingung, kikuk, monoton, dan lainnya.

"Maksudnya pembicara yang sukses itu nggak punya rasa takut, begitu mas Beltz?"

Oh bukan. Bung Karno, Mario Teguh, dan semua orang yang pernah memberikan kesegaran di kepala anda dengan kata-katanya, punya rasa takut. Rasa takut yang sama yang dimiliki oleh seorang anak TK saat membaca puisi di panggung tujuhbelasan. Yang membedakan mereka dengan kita hanyalah cara mereka memperlakukan rasa takut.

Saat akan berbicara di depan umum, kita cenderung menolak keberadaan rasa takut. Kita mencari cara untuk menghilangkan getaran-getaran tak jelas dalam tubuh kita. Kita berupaya sebisa mungkin untuk tampil sebaik mungkin dengan mengabaikan rasa takut yang ada. Pada ujungnya, kita menutup-nutupi ketakutan kita saat sedang berbicara. Kita menolak kehadiran rasa takut dalam tubuh kita, kita tak acuh padanya. Kita sedang bergumul, bergejolak, dan berkonflik dengan diri kita sendiri, dan inilah alasan mengapa tubuh kita semakin gemetaran tiap kali kita mencoba menghilangkan rasa takut yang ada.

Sobat, rasa takut itu normal! Dan menolak proses alamiah yang terjadi dalam tubuh itu sama saja dengan merusak diri sendiri!

Yang harus kita lakukan, sebenarnya, adalah memeluk rasa takut itu. Kita menyambut kedatangan mereka dalam tubuh kita, seperti yang pembicara-pembicara besar lakukan. Kita menjadikan rasa takut ini sebagai bagian diri kita, sehingga tak ada gejolak yang terjadi dalam raga. Dengan demikian, kita lebih dapat berfokus kepada isi dari pembicaraan, dan bisa saja speech anda saat itu jauh lebih berhasil dari yang anda bayangkan.

Jadi, apa jawaban dari pertanyaan "Caranya ngomong yang bener itu gimana"? Nggak usah dipikirin teknik dan cara berbicara di depan umum yang bener, sebelum kamu bersahabat dengan rasa takut dalam dirimu sendiri. Itulah hukum public speaking yang terutama dan yang pertama :)

Baca dan praktekkan ilmu berbicara yang anda dapatkan hari ini, lalu lihat hasilnya :)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun