Sampah plastik, termasuk galon bekas le mineral, sering kali hanya berakhir menumpuk di rumah atau bahkan dibuang begitu saja. Padahal, dengan sedikit kreativitas, galon bekas tersebut dapat dimanfaatkan kembali menjadi sarana bercocok tanam yang ramah lingkungan. Salah satu metode yang dapat diterapkan adalah bercocok tanam model kapiler. Bercocok tanam dengan model kapiler adalah metode menanam tanaman dengan memanfaatkan daya kapilaritas air. Kapilaritas adalah kemampuan air untuk bergerak naik melalui celah kecil atau pori-pori tanpa bantuan pompa, misalnya seperti ketika kain atau tisu yang ujungnya dicelupkan ke air akan menyerap dan menaikkan air ke bagian atas. Dalam sistem tanam model kapiler, air dan nutrisi diserap oleh media tanah, arang sekam, atau cocopeat dari wadah penampung air di bawahnya. Media akan terus lembap karena air naik secara otomatis lewat kapilaritas. Dengan cara ini, galon bekas berubah menjadi pot hidroponik sederhana yang hemat biaya.
Kelebihan model kapiler :
- Menghemat air karena tidak perlu sering menyiram.
- Cocok untuk hidroponik sederhana atau urban farming.
- Memudahkan perawatan tanaman, apalagi kalau sering lupa menyiram.
- Air dan nutrisi lebih merata.
Contoh tanaman yang bisa ditanam dengan model kapiler :
- Sayuran daun : bayam, kangkung, selada, sawi.
- Tanaman hias kecil : sirih gading, lidah mertua mini, aglaonema.
- Tanaman buah kecil dalam pot : cabai rawit, tomat ceri.
Cara menanam dengan model kapiler menggunakan galon bekas le mineral :
1. Siapkan Wadah dan Bahan
- Galon bekas (sebagai wadah air atau nutrisi).
- Media tanam : arang sekam, cocopeat, atau campuran tanah gembur.
- Sumbu kapiler : kain flanel, tali katun, atau bahan penyerap lain.
- Bibit tanaman : misalnya selada, kangkung, bayam, atau cabai.
- Larutan nutrisi : hidroponik (AB mix), atau air biasa jika hanya percobaan awal.
2. Persiapkan Wadah
- Potong galon menjadi dua bagian.
- Bagian bawah untuk wadah air/nutrisi, bagian atas untuk media tanam.
- Buat lubang kecil di dasar wadah media tanam untuk memasang sumbu.
3. Pasang Sumbu Kapiler
- Masukkan sumbu kain flanel ke lubang wadah media tanam.
- Pastikan sebagian kain menjuntai ke wadah air di bawah, dan sebagian lagi berada di dalam media tanam.
- Fungsi sumbu: menyerap air atau nutrisi dari bawah lalu menyalurkannya ke akar.
4. Isi Media Tanam
- Masukkan campuran cocopeat dan arang sekam atau media tanam lain ke wadah atas.
- Pastikan media tidak terlalu padat agar akar bisa bernapas.
5. Tanam Bibit
- Buat lubang kecil di media, masukkan bibit sayuran (misalnya selada atau kangkung).
- Tutup dengan media secukupnya agar akar tertanam dengan baik.
6. Isi Wadah Nutrisi
- Isi wadah bawah dengan larutan nutrisi hidroponik atau air.
- Pastikan ujung sumbu terendam agar kapilaritas bekerja.
7. Perawatan
- Cek ketersediaan air atau nutrisi secara berkala.
- Pastikan sumbu tetap basah agar aliran air tidak terputus.
- Letakkan di tempat cukup cahaya (kena sinar matahari pagi atau siang).
- Jika daun sudah cukup besar, lakukan pemupukan tambahan bila perlu.