Mohon tunggu...
VEGA MA'ARIJIL ULA
VEGA MA'ARIJIL ULA Mohon Tunggu... KARYAWAN SWASTA -

Alumni Universitas Negeri Semarang. Hobi membaca koran, menulis dan bermain futsal. Penggemar tim sepakbola Arsenal FC. vegaensiklopedia10@gmail.com vegaensiklopedia10.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pulau Bali dan Sampah Plastik

11 April 2018   22:22 Diperbarui: 11 April 2018   22:39 943
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Vega Ma'arijil Ula

Pulau Bali atau yang juga dikenal sebagai Pulau Dewata ini telah memiliki keindahan alam yang tak diragukan lagi. Pesona pulau ini telah menjadi daya tarik tersendiri baik bagi wisatawan domestik maupun wisatawan luar negeri.

Bali sendiri ramai dikunjungi setiap musim liburan. Tak jarang penerbangan dari Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai ramai wisatawan dan bahkan dalam sekejap tiket penerbangan ke bandara tersebut ludes karena habis terjual.

Pariwisata Bali dirasa mumpuni memenuhi keinginan wisatawan yang ingin melepas penat dari kesibukan sehari-hari mereka. Fasilitas seperti penginapan dan hotel, berbagai pusat perbelanjaan, beberapa tempat rekreasi, cafe dan bar, serta sarana fasilitas olahraga seperti Bungy jumping, Water boom, Banana boat, Surfing, Snorkeling, Diving, Parasailing, Jet ski, Water Ski, Flying fish dan Flyboarding dirasa sangat cukup memenuhi hasrat liburan para, wisatawan di Pulau Dewata.

Sebuah situasi yang tak perlu diragukan lagi. Bahkan Situs penyedia informasi tentang turisme yang berbasis di Amerika Serikat yakni TripAdvisor turut memberikan penghargaan "The World's Best Destination" kepada Bali di ajang TripAdvisor Travellers' Choice Award 2017 tahun lalu.

Sebelumnya di tahun 2016, TripAdvisor juga pernah memberikan penghargaan kepada Pulau Bali yaitu posisi ke 5 dari Top 10 Islands in the World atau lebih spesifiknya Pulau Bali meraih posisi 1  dari Top 10 Islands in the Asia. Bali juga meraih predikat pulau wisata terbaik kedua di dunia pada tahun 2015 setelah Kepulauan Galapagos di Ekuador, versi majalah Travel and Leisure.

Masih dengan majalah yang sama, Bali juga pernah menjadi tiga besar pulau wisata terbaik dunia. Tak hanya itu, Majalah Travel+Pleasure turut menyematkan Bali sebagai top 5 best honeymoon di tahun 2016.

Berbagai penghargaan yang diraih Pulau Bali tentu menjadi tantangan tersendiri bagi seluruh stakeholder. Baru-baru ini beredar maraknya sampah plastik yang menghiasi wajah Pulau Bali. Sampah plastik masih menjadi masalah tahunan di Pulau Bali. Mayoritas sampah berasal dari oknum wisatawan yang berkunjung ke Pulau Bali.

Dalam sehari, Indonesia memproduksi sekitar 130.00 ton yang terdiri dari sampah plastik dan sampah padat. Dengan alokasi rincian setengah dari jumlah tersebut mendarat di lokasi pembuangan sampah, demikian menurut Yayasan Rivers, Oceans, Lakes and Ecology di Bali. Sementara sisanya dibakar atau diibuang ke sungai atau ke laut. Sebuah situasi yang tentunya sangat miris dan tak patut dibanggakan.

Meski hal ini telah sampai ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, kebijakan pemerintah setempat patut dipertanyakan, ditambah lagi kesadaran warga akan budaya membuang sampah di sembarang tempat juga harus mendapatkan teguran yang tegas.

Hal ini turut menjadikan Negara Indonesia sebagai negara pencemar plastik terbesar kedua setelah Cina. Situasi yang sangat ironis mengingat Bali menyabet beragam penghargaan setiap tahunnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun