Mohon tunggu...
Alfiyan Pikoli
Alfiyan Pikoli Mohon Tunggu... -

seorang anak muda dengan mimpi yang besar, yang ingin mengubah dunia melalui goresan pena di atas kertas putih alam pemikiran.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sejenak Mimpiku

3 Desember 2011   15:53 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:52 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menyapa rembulan yang bermuram durja.Menegur bintang yang menari di tengah keramaian malam.Menunggu sinarnya menyendiri, menepi dan menuai janji.Meski udara yang kusentuh tak lagi bercumbu dg nafas-nafas puisi.Kuterka namun sulit ku berkata.Tentang cerita, cinta, dan derita.
Kenapa lirihnya alam tak ingin mengerti hati?Berani menghinaku di hadapan dunia yg mulai tampak konyol dan lugu.Di barisan lentera malam yang tak mengerti kelamnya jiwa.
Kuterjebak dalam sandiwara ini.Gelegar kapak pecahkan otak.Kukira tak ada jalur yg kabur,Di jembatan hati yg kini melebur,Ataukah semua telah melebur,Oleh kepastian yg tak sepantasnya kuatur..
Hantarkan aku kembal ke tahta nyata.Tiada mimpi tentang cinta suci.Biarkan aku kembali bercengkrama dengan cerita.Berdiam diri dalam damai,Mengabdikan diri dalam jalanan yg penuh sastra.
Biarkan Hujan memaksaku membasahiku.Biarkan zaman memaksaku menghapus puisi ini.Biarkan sebuah misteri memaksakuKamus belantara malam kan kutuliskan syair.Mudah-mudahan Tuhan tak lupa bahwa aku ada.Karena, Yang kutakutkan bukanlah kehilangan cinta, namun kehilangan waktu,Waktu untuk melihat cinta itu lestari dan bahagia dengan penyairnya.
Dengan mimpi aku bercinta.Dengan cinta aku bermimpi.

(Alfiyan Nooryan Putera Pikoli )



Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun